Bersama Bapak #1: Prolog Sepanjang Masa

Bagikan Ini:

sandi iswahyudiAku ingin menulis tentangmu

Aku ingin mengenang tentangmu

Aku ingin mengabadikan tentangmu

Sebab tak banyak hal yang mampu aku rekam.

Tak banyak hal yang mampu aku mengerti tentangmu dengan cepat.

BACA JUGA: 5 Tips Bagi Anda Supaya Tidak Terjerumus Saat Pertama Kali Pilih Blog Self Hosted

Tingkah lakumu waktu aku masih kecil, baru aku mengerti ketika aku menginjak umur 20-an.

Maka menulis adalah caraku untuk mengerti akanmu. Memahami dan mengambil contoh baik

Karena esok aku juga akan menjadi sepertimu pak. Membina dan membangun keluarga.

Aku sadar, kau tak sempurna. Itu artinya dibalik hal buruk, banyak hal baik yang membuat aku, adik, dan ibu menyayangimu.

Ketidak sempurnaan itu yang membuat aku mengerti bagaimana ke depan aku akan menjadi pemimpin keluarga.

BACA JUGA: (+Video Animasi) Pengalaman Menggunakan Zenfone Laser ZE550KL 5.5: Kamera Laser Auto Focus, Fitur Mengagumkan dengan Harga 2 jutaan

Sekarang umurku sudah menginjak ke 24 tahun. Tak lama lagi, aku akan menyandang gelar terhormat sepertimu pak.

Maka izinkanlah aku untuk merekam dan mengenangmu lewat tulisan ini. Siapa tahu tulisan ini nantinya, akan menjadi spirit untukku menjadi ayah hebat dan luar biasa sepertimu, bahkan lebih baik lagi.

Siapa tahu juga, ada ribuan calon bapak di luar sana, yang terinspirasi dari tulisan sederhana ini. Harapanku sederhana, semoga esok tulisan-tulisan ini bisa dibaca olehmu, keluargaku, istriku, hingga anak-anakku.

BACA JUGA: (+Video Animasi) Membuat Video Animasi Hanya Bermodal Smartphone, Mudah dan Prosesnya Cepat

Izinkanlah aku menulismu. Nantinya tiap waktu aku akan merekam apa yang kamu katakan dan lakukan, setelah itu aku akan menuliskannya.

Semoga ini juga menjadi amal baikmu kelak. Terima kasih bapak. Salam sayang dariku, anakmu yang terus belajar untuk menjadi lebih baik.


O ya buat ibu, ini bukan berarti aku tak sayang akanmu. Karena tak menulis tentangmu seperti aku menulis bapak. Hanya saja, sekarang aku masih belum mampu menerjemahkan dengan indah, detail, dan deskriptif tentang kasih sayangmu padaku selama ini.

Maka aku menyimpan dan mengenangnya dalam hati. Aku tak ingin ketika aku menulis, ada kesalahan kata/makna yang tidak sesuai dengan kasihmu padaku. Karena kasihmu padaku dan keluarga begitu luar biasa. Tak mampu aku menulisnya.

Terima kasih ibu. Terima kasih bapak.

Cloud Hosting Indonesia
Bagikan Ini:

PENULIS by

Sandi Iswahyudi

Suka dengan dunia digital marketing. Jual Alquran grosir. Hobi traveling, bermimpi keliling Indonesia dan dunia.

5 pemikiran pada “Bersama Bapak #1: Prolog Sepanjang Masa”

  1. tulisannya menyentuh hati, jadi kangen alm ayah ibu.. saya berumah tangga dan punya anak tanpa ada sosok mereka.. juga pengen bilang, ayah ibu sekarang saya sdh jd orangtua

    Balas

Tinggalkan komentar

Buka chat
Ada yang bisa dibantu?
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu?