Buku Cinta, Luka, dan Bahagia: Berduaan dengan Kahlil Gibran, Belajar tentang Romantisme

Sandi Iswahyudi

buku kahlil gibran cinta luka sandi iswahyudi
Sumber foto bacabaca.co

Buku Cinta, Luka, dan Bahagia: Berduaan dengan Kahlil Gibran, Belajar tentang Romantisme — “Jika kau mencintai seseorang, biarkan dia pergi. Jika dia kembali, dia akan selalu menjadi milikmu. Jka tidak, dia bukan jodohmu (hal 9).”

Siapa Kahlil Gibran? Dua hal menarik darinya

Seingat saya, saya mulai tahu tentang karya Kahlil Gibran, saat dibangku kuliah. Saat itu, saya dikasih tahu kakak tingkat di kampus, jika Kahlil Gibran seorang penyair ternama. Saya membaca buku yang ada di raknya. Dan apa yang terjadi?

Saya tidak mengerti maksud dari tiap bait-bait puisinya. Yang saya tahu hanya sedikit, dengan pemaknaan tak begitu dalam.

Ya … itulah indahnya puisi, dia mampu dilihat, ditafsirkan, dimaknai oleh siapa pun. Bebas, penuh arti, tergantung dari pemahaman sang pembaca.

Setelah saya tahu sedikit tentang Kahlil Gibran. Saya pun membeli buku kecil berisi puisi-puisinya di basar kampus dengan harga murah. Dan tetap, saya tidak begitu memahami makna dari tiap puisinya.

BACA JUGA: Buku Muhammad Karya Martin Lings: Membuatku Tersadar Tuk Pelajari Lebih Lanjut Tentang Nabi Muhammad SAW

Alhasil saya hanya baca, dan selesai. Tanpa mengerti apa arti dibalik tiap baitnya. Apa Anda mengalami hal yang sama dengan saya?

Beberapa hari yang lalu, saya dapat buku berjudul Cinta, Luka, dan Bahagia: The Best Love Sayings from the Greatest Poet karya Kahlil Gibran, terbitan Penerbit Baca.

Untungnya buku ini tidak berisi puisi saja. Tapi memuat kata cinta juga. Dan setelah saya baca, sebagian besar isinya saya mampu memahaminya.

https://www.instagram.com/p/BKdY9LLAhrr/

Di halaman awal, penerbit menjelaskan sekilas tentang Kahlil Gibran. Dia seorang lelaki, yang lahir pada 6 Januari 1883 di Lebanon. Di bab ini penerbit menceritakan tentang penulis sebanyak enam halaman.

Tapi ditulisan ini, saya hanya akan menulis cuplikan tentangnya, yang menurut saya menarik sekali, dan saya baru mengetahuinya. Pertama, pada 1897 saat Kahlil kembali ke Lebanon ia jatuh cinta setengah mati dengan seorang gadis jelita. Sayangnya kisah cintanya, mengecewakan.

BACA JUGA: (+Video Animasi) Kelas Multikultural SMK Bakti Karya Parigi: Sekolah dan Asrama Gratis

Kerennya, si Kahlil tidak berputus asa untuk menumpahkan perasaannya itu. Melainkan ia menumpahkannya dalam bentuk buku berjudul Sayap-Sayap Patah (Al-Ajnihah al-Mutakassira-The Broken Wings).

Poin ini menarik untuk dijadikan pelajaran. Pemuda yang jatuh cinta, dan kecewa. Tapi tak melakukan perbuatan negatif, sebaliknya tindakan positif yang ia hasilkan. Yaitu melahirkan sebuah buku, untuk menggambarkan dan mengabadikan kisah cintanya.

Kedua, pada 1912, Kahlil Gibran, memiliki hubungan cinta dengan May Ziadah, penulis Lebanon yang tinggal di Mesir. Uniknya, walaupun mereka hanya saling mengenal lewat surat menyurat, yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Mereka mencapai suatu keintiman dan harmoni pemahaman yang langka (hal ix).

https://www.instagram.com/p/BKa6ZnrgFLJ/

Entah apa itu maksudnya, tapi sepertinya lewat karya-karya Kahlil Gibran, kita akan mengetahui maksudnya.

Cinta, Luka, dan Bahagia: Gabungan puisi dan kata cinta yang mudah dipahami

Anda pernah membaca buku Kahlil Gibran? Pasti akan tahu, jika dalam satu lembar, jarang sekali penuh berisi tulisan, seperti novel. Kebanyakan hanya sedikit, karena karyanya berupa puisi.

BACA JUGA: (+Video Animasi) Pengalaman Menggunakan Zenfone Laser ZE550KL 5.5: Kamera Laser Auto Focus, Fitur Mengagumkan dengan Harga 2 jutaan

Demikian dibuku ini. Tiap lembar berisi puisi dan kata cinta/kutipan, dengan grafis yang berbeda-beda dan menarik. Membacanya jadi cepat selesai. Satu jam pun selesai, jika asal membaca. Tapi ketika satu puisi/kata cinta dibaca dan dimaknai. Pasti dua hari tidak akan selesai.

Tulisan Kahlil bermakna dan dalam. Tiap membaca satu puisi/kata cinta. Saya mendapatkan hikmah yang banyak. Tentang maknanya. Tentang kenapa puisi itu lahir. Tentang analogi dalam kehidupan sehari-hari saya.

Tulisan-tulisan Kahlil Gibran dibuku ini, terlihat sedikit. Namun sebenarnya, makna yang tersiratnya luas dan dalam.

Cara membaca bukunya

Banyak cara untuk membaca dan menikmati buku Kahlil Gibran. Bisa dengan segelas kopi, teh, atau susu hangat di pagi hari, sambil menghadap ke gemericik air, burung-burung berkicau, atau tanaman yang hijau segar habis diguyur hujan.

Bisa juga membacanya ketika naik angkutan kota, menunggu teman, menghabiskan waktu luang/lain sebagainya.

Anda suka cara yang mana?

Saya sendiri membaca buku ini, saat ditempat umum, seperti di masjid dan naik angkot. Saya membaca satu halaman, kemudian saya maknai. Kalau menarik, saya tandai, dan kadang beberapa saya kutip di media sosial saya (salah satunya saya kutip di instagram).

Suka yang mana?

Buku dengan tebal 132 ini, banyak sekali tulisan-tulisan yang saya sukai. Beberapa saya kasih tanda, supaya kalau misal butuh kutipan untuk tulisan, caption untuk foto/keperluan lain, saya mudah menemukannya.

BACA JUGA: Ibis Budget Surabaya Airport: Ternyata Begini dalamnya Hotel di Bandara Juanda

Beberapa contoh tulisan yang saya suka seperti di bawah ini:

Cadar yang menyaput matamu, harus disingkap oleh tangan yang menenunnya (hal 80)

Cinta tidak datang dari pertemanan yang panjang atau perjodohan yang dipaksakan, tapi buah dari keterikatan spiritual (hal 74)

Kebingungan adalah permulaan pengetahuan (hal 55)

Jika ingin mendapatkan baunya minyak wangi, kita tinggal dekat dengan penjual minyak wangi. Jika ingin merasakan enaknya ayam goreng tanpa membeli, kita bisa dekat dengan penjual lalapan.

Jika Anda ingin romantis, dan memahami makna kehidupan dalam satu buku. Anda bisa melakukannya dengan membaca karya-karya para penyair, salah satunya Kahlil Gibran.

Selamat membaca. Selamat berpuisi. Selamat menjadi orang yang romantis :).

Jika kamu ingin memiliki bukunya atau buku-buku lain dari Penerbit Baca klik saja tombol di bawah!

jual jam tangan original
Klik untuk tanya dan pemesanan produk kami!

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

9 pemikiran pada “Buku Cinta, Luka, dan Bahagia: Berduaan dengan Kahlil Gibran, Belajar tentang Romantisme”

  1. waktu jaman sekolah dulu beberapa kali baca karya2 kahlil gibran, tapi seiringnya waktu dan kesibukan udah jarang baca buku lagi 😉

    Balas
  2. Kahlil Gibran … untuk saat ini masih sering baca quotes2nya aja, atau kalau lagi ke gramed … jail buka segelnya wkwk.
    Emang favorit banget bahasanya, syahdu dan ngalir.

    favorit quotenya:

    Kita semua sama terpenjara dalam kesendirian, hanya saja … ada yang terkurung diruang gelap tanpa cahaya
    sementara yang lain menghuni kamar berjendela.

    Balas
  3. duh mau banget ada romantisme dalam diri, meskipun sedikit haha
    selama ini, belum ada samsek ahha 😀

    salam kenal masnya
    #BaruBelajarBlogWalking
    semoga kedepanya bisa bertatap muka dan bertukar cerita hehe

    Balas

Tinggalkan komentar

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?