Berbagi 5 Nilai yang didapatkan dari Ngeblog pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UMM

Sandi Iswahyudi

pemateri blog sandi iswahyudi
Saya foto bersama mahasiswa jurusan ekonomi syariah UMM di Gazebo samping Perpustakaan Pusat UMM. Di sini saya berbagi tentang blog (Fotografer mahasiswa jurusan ekonomi syariah)

Berbagi 5 Nilai yang didapatkan dari Ngeblog pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UMM — Jangan pernah meminta hak dahulu! Lakukan kewajiban dengan maksimal. Berinvestasilah mulai dari sekarang, apalagi mumpung masih muda. Segeralah keluar dari zona nyaman, dan ngebloglah! Setidaknya Anda akan dapatkan lima nilai dari ngeblog.

Inilah hikmah yang saya dapatkan, saat mengisi materi di jurusan ekonomi syariah Universitas Muhammadiyah Malang, bertempat di Gazebo samping Perpusatakaan Pusat UMM, Kamis (3/12).

Saya mengisi materi sekitar satu jam dari pukul 7.30 WIB pada mahasiswa-mahasiswi angkatan semester lima. Di mana kebanyakan adalah wanita.

Saya buka materi pertama dengan dua pertanyaan yang semestinya sudah terjawab oleh mereka yang akan memasuki semester akhir.

“Temen-temen masuk semester akhir mau ngapain? Kalau sudah lulus mau ke mana?”

Sayangnya saat saya tanya masih belum ada yang jawab. Saat saya ulangi lagi dengan beberapa penekanan. Baru ada satu mahasiswi berkerudung dia menjawab, sekarang lagi menjalankan bisnis, dan setelah lulus mau membuka butik muslimah.

Sedangkan yang lain diam, entah mereka malu atau masih belum tahu jawabannya.

Padahal pertanyaan terkait mimpi jangka pendek dan panjang sangatlah penting. Biasanya akan ditanyakan saat kita memasuki tahap wawancara.

Kemudian saya menyampaikan manfaat ngeblog pada mereka, seperti di tulisan 18 Blogger dari Berbagai Kalangan, Berbagi Manfaat, Tips-Trik Ngeblog Pada Mahasiswa Baru FPP UMM dan Berbagi 8 Manfaat Jadi Blogger yang Saya Rasakan dengan Booklicious Malang.

Hanya saja, saya menyampaikan dengan kemasan yang berbeda, saya lebih menekankan terkait nama mereka di dunia maya yang nanti berimbas pada masa depan dan karier.

Dalam buku Personal Brand-Inc, menjelaskan 77% perusahaan mencari karyawan melalui google.

Saya menekankan ini sebab, saya melihat masih banyak generasi muda yang mempergunakan media sosial sebagai tempat silaturrahim dan ekspresi semata. Padahal manfaat yang dihasilkan lebih dari itu.

Terus saat saya tanya siapa yang sudah punya linkedin dan blog, ternyata yang punya hanya dua orang di kelas tersebut.

Padahal linkedin merupakan akun jejaring profesional, di mana biasanya perusahaan mencari calon karyawannya lewat sana. Saya tahu itu dari situs careernews.id.

Sedangkan blog, media yang mampu menjadi alat untuk seseorang mem-branding diri. Sebab perusahaan melihat karakteristik calon karyawannya lewat blog.

Contonya saya mendapatkan pekerjaan sebagai reporter di careernews.id dan hellomalangku.com lewat blog. Mereka melihat saya dan karakter tulisan lewat situs ini, sandibrand.com.

Kemarin selain cerita tentang manfaat ngeblog, baik yang saya alami atau rekan blogger lain yang sudah saya wawancarai. Saya juga menyampaikan tentang nilai yang terkandung saat serius menjadi blogger.

Berikut beberapa nilai yang saya dapatkan dengan ngeblog—termasuk aktivitas mengirim tulisan ke media cetak dan berkomunitas.

Pertama tentang berani gagal dan mengalami penolakan

Saya suka dengan kutipan Pak Dahlan Iskan, yang intinya, saat masih muda habiskan jatah gagalmu.

Saya mengartikannya begini, gagal itu merupakan proses yang tidak terpisahkan dengan kehidupan. Sehingga yang namanya gagal pasti ada.

Namun ketika kita saat masih muda, keluar dari zona nyaman, banyak mengalami kegagalan, dan tidak pernah pantang menyarah.

Pada saat itu, otak bawah sadar kita menganggap gagal adalah hal yang biasa. Kita pun menjadi orang yang memiliki mental kuat. Sehingga saat memasuki jenjang kehidupan yang lebih tinggi, kegagalan adalah hal yang biasa.

Alhamdulillah dengan aktivitas saya aktif di organisasi, menulis ke media, dan ngeblog. Saya sudah beberapa kali merasakan yang namanya gagal dan penolakan.

Awalnya saya agak terguncang, namun terus melangkah dengan membaca kisah orang-orang sukses. Alhamdulillah saya bisa melewati kegagalan dan penolakan itu. Hingga sekarang saya terbiasa dengan dua hal itu.

Karya-prestasi yang ada di portofolio merupakan buah dari kegagalan dan penolakan yang bisa saya atasi. Seandainya saat kegagalan pertama saya berhenti tentu tidak bisa seperti sekarang.

Jadi, yuk jangan pernah takut untuk mencoba, gagal, ditolak, dan mari keluar dari zona nyaman!

Kedua dikritik itu perhatian-kasih sayang

Kritik? Siapa yang suka dikritik, hehe?

Saya banyak dapat kritikan, apalagi saat sejak kuliah semester awal masuk ke organisasi intra kampus. Awalnya, saya tak suka dengan mereka yang mengkritik, apalagi kalau di ruang publik.

Terus saat saya pertama kali ngeblog di iswahyudi779.wordpress.com saya juga mendapatkan kritikan dari seorang guru bahasa Indonesia. Dia mengkritik tentang tulisan saya yang masih banyak kesalahan dari segi EYD.

Dia kritik bukan langsung lewat pesan, namun dikolom komentar tulisan saya, hehe. Dia bilang intinya seperti ini, “Dari segi ide dan penyampaian bagus, sayang kepenulisan terkait tanda baca dan EYD masih banyak kesalahan.”

Saya marah? Saat itu alhamdulillah tidak, saya bahkan mendekati beliau dan tanya-tanya lebih mendalam.

Sekarang saat saya sudah memutuskan menjadi blogger. Saya menjadi terbiasa dengan masukkan/kritikan.

Mereka yang mengkritik/memberi masukkan, tandanya mereka perhatian-sayang pada kita. Kalau tidak perhatian-sayang pasti mereka tidak mau capek-capek mengkritik, hehe.

Hal sama juga disampaikan oleh ibu Ani Berta, seorang blogger profesional yang telah malang melintang di dunia perbloggingan.

Beliau memberikan tip/trik pada para blogger, salah satunya jangan antikritik.

Ketiga, diremehkan itu bentuk kasih sayang. Tanda untuk kita segera melompat lebih tinggi

Ada yang sepakat dengan poin nomor tiga, kalau diremehkan itu bentuk kasih sayang?

Loginya begini, saya membaca banyak kisah orang-orang sukses yang dia keluar dari zona nyaman. Mereka diremehkan, kemudian sukses. Sebab orang-orang tersebut mampu mematahkan anggapan orang lain.

Saya juga beberapa kali diremehkan. Pertama saat dahulu, saya ikut kampanye umum untuk naik ke SEMFA (Senat Mahasiswa Fakultas) Pertanian Peternakan UMM.

Saya diremehkan oleh teman di depan umum, saat saya kampanye. Bisa membayangkan bagaimana perasaan saya saat itu, hehe?

Saat itu setelah saya selesai kampanye, siang harinya saya meluapkan perasaan itu ke tulisan. Kemudian seingat saya, saya post di blog. Di tulisan tersebut saya bilang, bahwa saya akan lebih baik daripada dia.

Kedua, saya sebenarnya memutuskan meng-upgrade blog dari sandibrand.wordpress.com ke sandibrand.com berawal dari diremehkan teman.

Saat itu dia bilang pada saya, “Masak sudah punya penghasilan dari menulis, blognya masih gratisan.” Besoknya, dalam satu hari saya langsung meng-upgrade blog.

Hasilnya, alhamdulillah sekarang saya bisa merasakan beragam manfaat ngeblog.

Jadi terima kasih pada teman, yang telah meremehkan saya. Terima kasih telah rela, meremehkan saya. Kalau saya tidak diremehkan, sepertinya tidak mungkin saya bisa merasakan ini semua.

Maka benar adanya, kalau diremehkan adalah bentuk kasih sayang seseorang pada kita.

Mereka dengan suka rela, menyisihkan energi dan waktu untuk meremehkan kita. Jadi, bagi yang pernah seperti ini/sekarang merasakan, segera ubah ke hal yang positif ya.

Keempat integrasi keilmuan dan komunikasi

Komunikasi itu penting. Lewat komunikasi hal yang dirasa tidak mungkin, menjadi mungkin. Saya belajar tentang lobi ke klien, menawarkan kerja sama dan kolaborasi dari blog.

Kalau aktivitas komunikasi dan pengintegrasian keilmuan melalui organisasi masih terbatas. Sedangkan lewat blog bisa menyentuh berbagai sektor.

Saya saat menawarkan kerja sama dan kolaborasi pun banyak ditolak, hehe. Tapi saya terus mencobanya.

Prinsipnya, mereka (klien) belum menerima tawaran kerja sama/kolaborasi dari kita sebab masih belum sesuai. Jadi terus lakukan penawaran, pasti nanti akan menemukan yang sesuai.

Jadi, kalau sampai sekarang masih gagal melakukan penawaran kerja sama, coba terus ya. Yakinlah esok pasti banyak yang menerima, dengan catatan kita juga terus upgrade diri.

Kelima, kepercayaan hal mendasar yang harus dipunya

Saya mendapat masukkan dari Bu Ika, kalau kepercayaan adalah hal yang harus dimiliki oleh blogger. Kalau seorang blogger tidak dipercaya, sulit untuk membangun kepercayaan itu apalagi di dunia digital semacam ini.

Mendapatkan kepercayaan itu tidak mudah. Tapi lebih sulit lagi menjaganya.

Jadi bagi yang sekarang, sudah dapatkan kepercayaan jangan pernah sia-siakan.

Terus, kalau menurut Anda yang seorang blogger juga, nilai-nilai apa saja yang sudah didapatkan dari ngeblog? Yuk bagi nilai-nilai yang Anda dapatkan di kolom komentar di bawah ini!

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

Tinggalkan komentar

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?