Hem… kalau sudah terjun ke dunia dagang, urusan ditolak pembeli, harus sudah jadi bagian dari hidup. Seperti para pecinta kopi, harus siap dengan rasa pahitnya.
Kalau sudah menerima hal-hal yang menurut kita enggak enak, akan nikmat jalani hidup.
Dan semakin ke sini, ternyata saya sadar, bahwa sisi yang menurut saya enggak enak itu, ternyata bisa menjadi pelajaran berharga lo…
Contohnya, ketika saya jualan, terus ditolak orang. Menurut saya enggak enak dan nyebelin. Tapi setelah saya jalani, itu mendatangkan nikmat dan syukur padaNya.
Kenapa? Sebab saat Allah kirimkan orang untuk memesan produk dikita dengan begitu mudahnya. Itu sesungguhnya bukan teknik kita yang jago. Tapi karena Allah mudahkan dia untuk memilih produk kita.
Kita pun jadi gak sombong atau sok jago. Melainkan berubah jadi jalan syukur. Membuat hati sadar, bahwa manusia hanya diberikan tuntutan untuk berusaha dan berdoa. Selebihnya urusan berhasil atau tidaknya, Allah yang putuskan. Urusan rezeki juga Allah yang bagi.
Iya enggak? Terus jadi jalan agar tidak besar kepala. Membuat kita tetap rendah hati.
Coba kalau selama jualan laris terus, tidak pernah ditolak konsumen. Bisa jadi kita celaka dan hina. Dikarenakan terjangkit penyakit sombong.
Tips ditolak pembeli tapi tetap positif
Terus bagaimana caranya agar saat nawarin dagangan, terus ditolak kitanya tetap positif?
Berikut tips beberapa cara agar tetap positif saat ditolak pembeli. Moga bermanfaat 🙂
Pertama niatkan jualan untuk membantu orang
Masalah niat ini memang penting banget. Ia menentukan bagaimana kita bergerak, dan seperti apa respon ketika dihadapkan dalam suatu masalah.
Oleh karena itu jangan salah dalam berniat!
Saya pernah dengar saran dari Kang Dewa Eka Prayoga, kalau jualan itu, niatkan untuk membantu orang lain dalam menemukan produk yang dia cari.
Sehingga ketika ada orang yang tanya ke saya tentang produk atau saya nawarin sesuatu. Dan ternyata dia belum beli, berarti belum berjodoh.
Saya pun meresponnya jadi lebih santai. Karena menyadari, kalau gak semua orang akan menerima apa yang saya jual.
Dan gak semua orang juga akan menolak apa yang saya tawarkan. Jadi ya… istiqomah saja terus dalam dagang.
Insyaa Allah, kita akan bertemu dengan pembeli yang tepat.
Kedua tentukan tujuan dagang/jualan
Hayo… apa sudah tentukan tujuan belum? Jika belum segera buat! Sadarlah, jika tak ada tujuan terus mau ke mana? Dampaknya, semangat jualan gak akan selalu on fire.
Yuk buat tujuan kenapa terjun ke jalan ini.
Kalau saya, salah satu tujuannya ingin memberikan yang terbaik buat keluarga serta memberi manfat pada banyak orang.
Ketiga terbukanya 9 pintu rezeki
Saya pernah membaca dari tulisan Ippho Santosa kalau dagang itu membuka sembilan pintu rezeki. Oleh karena itu, kita sebaiknya perbanyak sumber rezeki salah satunya dengan cara beradagang.
Kenapa bisa seperti ini?
Salah satu hikmahnya, saat berdagang kita membantu banyak orang. Yakni produsen terbantu karena kita menjualkan produk mereka.
Terus konsumen juga terbantu, sebab mereka menemukan produk/jasa yang dicari lewat jalan kita.
Ketika tahu konsep semacam ini, tentu penolakan dari pembeli tak membuat kita mundur untuk menjadi pedagang sukses.
Terus maju tanpa lelah. Insyaa Allah, Dia akan membimbing kita menjadi pengusaha sukses. Aamiin.
Keempat menerima fitrah kehidupan
Sudah menjadi ketetapanNya, kalau dalam hidup ini ada namanya keseimbangan. Ada matahari dan bulan, ada siang dan malam, ada bumi dan langit.
Semuanya saling melengkapi satu sama lain, menjadi penyeimbang.
Seperti halnya jualan. Kita harus menerima sesi di mana produk-produk itu laku keras terjual. Kemudian juga harus siap dengan penolakan yang terjadi.
Jangan mundur!
Ketika mengerti dengan konsep keempat, menjalani sesuatu akan nikmat dan penuh syukur.