Sebelum baca lebih jauh, tulisan ini hanya diperuntukkan bagi kamu yang belum nikah. Kalau yang sudah nikah, jangan! Takutnya gak ada manfaat yang diambil, tapi kamu bisa baca tulisan saya lainnya di sini.
Bagi kamu yang belum nikah, silakan dibaca. Insya Allah ada manfaat yang bisa kamu ambil.
Siap?
Sip.
Nikah? Alhamdulillah pemikiran dan keinginan ini mulai muncul, Insya Allah saat akhir 2016. Saat itu saya masih bergelut dengan skripsi ?.
BACA JUGA: Kumpulan tulisan hikmah 7 tahun kuliah
Kenapa alhamdulillah, ya karena kalau gak ada pemikiran ini, saya takut. Karena ya, fitrah manusia itu berpasang-pasangan. Apalagi dalam Islam, menikah itu penyempurna agama. Kemudian menikah itu memiliki banyak manfaat, salah satunya rezeki yang berlimpah serta amalan yang dilipat gandakan.
Galau nikah?
Kamu yang sekarang ingin nikah, galau gak sih tentang nikah? Seperti galau nanti kalau nikah mengurusi keluarga kayak bagaimana, terus ikut orangtua, mertua/ngontrak, sampai hal-hal lainnya deh.
Kalau kamu galau wajar sih, sama seperti saya, hehe. Itu artinya kita normal. Sebab akan memasuki sesuatu yang belum pernah kita rasakan sebelumnya.
Perpindahan dari kondisi nyaman ke gak nyaman, pasti akan menimbulkan perasaan galau dan semacamnya.
Tapi, tak perlu bingung juga sih sebenarnya, kalau kita sudah baca panduannya.
Benerkan?
Pilih istri yang seperti apa?
Hayo kalau kamu pilih yang bagaimana? Sudah ada kriteria calon pendamping hidup seperti apa bukan? Kalau belum segera pikirkan deh. Jangan sampai asal dapat pasangan dan nikah!
Takutnya, kalau modal asal nanti mengarungi bahtera rumah tangga pun juga asal.
Saya dahulu kriteria menikah cari yang cantik dan pintar. Terus kalau direnungkan lagi, itu bukan jaminan rumah tangga nanti bahagia.
Setuju gak? Kalau gak setuju, coba deh cek beberapa fakta di google.
Kamudian alhamdulillah sekarang, kriteria calon pendamping saya sudah berubah. Yaitu memilih yang agamanya bagus. Walau misal nanti si dia biasa saja, tapi agama bagus, tak jadi soal buat saya.
Saya memilih ini, karena ada panduan dari Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam. Mungkin teman-teman juga sudah tahu hadisnya.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam berkata: “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga kau) menjadi miskin.”
Saya siap gak ya?
Kamu siap gak nikah? Kalau belum siap yuk siapin! Kamu siap nikah standarnya seperti apa?
Kalau saya insya Allah sudah siap. Sekarang tinggal mencari pendamping yang saya inginkan, sambil meningkatkan bekal ketika berkeluarga nanti.
Standar nikah saya simpel sih. Saya memiliki penghasilan untuk menafkahi keluarga dan mau terus belajar menjadi seorang pemimpin yang baik dalam Islam. Itu saja, gak lebih.
Saya belum punya rumah, motor/mobil, dan juga belum punya usaha sendiri. Tapi saya siap nikah. Soalnya gini juga sih, kalau misal tunggu kita sukses, mau umur berapa nikah? Ya kalau saat umur yang kita target, kita dapatkan kesempatan hidup. Kalau gak?
Makanya standar nikahnya jangan tinggi-tinggi! Minimal kita sudah punya penghasilan untuk menghidupi keluarga, siap jadi pemimpin, dan belajar terus tentang Islam. Itu cukuplah untuk membangun sebuah keluarga.
Lagian gini jugakan, membangun sejak awal berdua itu lebih romantis, enak, dan berpahala banyak, daripada sendiri.
Setuju gak ??
Perumpamaannya seperti di organisasi/komunitas. Saat kita dan tim bersama-sama membangun sesuatu dan menikmati proses manis dan pahitnya. Maka saat sukses, kita akan bisa menikmati arti dari sebuah perjuangan dan kemenangan.
Yakan?
Jadi ya, turunin standar siap nikahnya!
Kesimpulan
Eh sebenarnya ini belum kesimpulan dari topik ini sih. Tapi ya kesimpulan dari tulisan Aku Nikah 2018.
Kesimpulan dari tulisan ini, insya Allah, saya bertekad dalam diri untuk menikah 2018. Aamiin. Semoga kamu juga, 2018 nikah, atau 2017 juga lebih baik.
Persiapan yang saya lakukan tentu ilmu agama, visi pernikahan, rencana pipa penghasilan, dan terus memperbaiki diri.
Salah satu yang saya lakukan, insya Allah ke depan lewat subkategori “Nikah.” Saya akan berbagi seputar pernikahan. Tulisan yang saya hasilkan nantinya, hasil rangkuman dari beberapa sumber yang fokus pada membangun pernikahan sesuai tuntunan sunnah.
Harapannya tulisan ini nanti bermanfaat buatmu, dan semoga berkah buat saya. Jadi ya media saya untuk mengikat ilmu, dan berbagi ke rekan-rekan lainnya.
NB: Jika kamu ingin tahu tentang topik-topik pernikahan yang saya tulis nantinya. Sebaiknya kamu langganan dahulu dengan memasukkan email di sidebar, kanan atas. Kamu nanti akan dapat update terbaru artikel saya.