Teman Perjalanan

Sandi Iswahyudi

perjalanan travel blogger sandi iswahyudiTeman Perjalanan — Tak perlu risau ketika berjalan sendiri naik angkutan kota, kereta api, bus, pesawat terbang, atau berjalan kaki menuju tempat yang dituju.

Traveler selalu punya teman, di mana-mana ia berada: pedesaan, alam, hingga perkotaan selalu ada teman. Makanya ia tidak akan pernah kesepian. Kecuali jika seorang traveler menutup diri dari dunia luar.

Membuka diri, berwajah cerah untuk enak dipandang, senyum menawan, dan ketulusan adalah cara untuk mendapatkan beragam teman. Saya selalu suka perjalanan, baik sendiri/bersama teman. Ia selalu hasilkan ilmu, pengalaman, dan teman baru.

BACA JUGA: Pesona Soto Ayam Super Lamongan Kota Batu Sejak 1988: Sederhana, Sedang, dan Pelanggan Setia

Kadang teman baru itu mengajarkan hal baru. Kadang juga menjadi cerminan diri kita, untuk perbaikan atau peningkatan kualitas diri.

Saya tiap perjalanan juga tak lupa membawa teman setia yaitu, buku. Di saat menanti perjalanan yang lama, membunuh bosan, memanfaatkan waktu, bisa dilakukan dengan membaca buku.

Buku tersebut mengajarkan saya banyak hal. Ada kalanya, mengajak saya untuk masuk ke dimensi lain, berpetualang, dan mengambil hikmah ditiap lembarnya.

BACA JUGA: Diary Ramadan #2: Tamparan Prof. Dr. Hamka di Kala Berbuka Puasa

Saat perjalanan beberapa kali saya melihat beberapa orang membunuh bosan dengan bermain smartphone cukup lama. Entah apa yang dilakukan mereka. Jika digunakan untuk membaca informasi/ebook, itu menjadi hal yang sangat bagus. Sebaliknya jika dimanfaatkan untuk lihat medsos/nge-game sangat sayang sekali.

Saya sangat menyarankan, ketika Anda jalan-jalan ke suatu tempat, bawalah satu sampai dua buku. Itu akan menjadi sahabat setia Anda selama dalam perjalanan. Kemudian tak lupa jangan malu untuk membuka diri dan berkenalan dengan orang-orang baru.

Lihat sekeliling, gali banyak hal, dan catatlah dalam sebuah buku. Tulis dengan jelas poin-poin yang bisa Anda tangkap. Kemudian abadikan di website pribadi Anda dan sebar ke jaringan media sosial.

Bagaimana menurut Anda?

Selamat menikmati tiap perjalanan. Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan.

Imam Syafii berkata, “Tinggallah di negeri asing demi kemuliaan. Bersafarlah, karena dalam safar (perjalanan) ada lima manfaat: Mengurai kesusahan dan meraih penghidupan, ilmu, adab, dan berteman dengan orang mulia.”

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

Tags

10 pemikiran pada “Teman Perjalanan”

  1. Saya sering bawa buku kalo bepergian, cuman kadang ga maksimal gunainnya. Misal kemarin pas di pesawat lumayan sejam lebih nganggur, eh bacanya paling 10 menit habis itu pusing, ngantuk, yg akhirnya berujung tidur.. Wkwk ga produktif.

  2. hehe, salah satu dilema dan godaannya mas. kadang baca buku 10 menit ngantuk. giliran baca sosmed 30 menit, kagak hem…

  3. Setuju banget dengan saran untuk lebih banyak berinteraksi dengan warga lokal..
    ini salah satu tips untuk mendapatkan lebih banyak cerita yang menarik dari suatu tempat

  4. Dulu waktu blm nikah saya kemana2 jg sendiri. Begitu dah nikah punya anak, kalau jalan sendiri yg ada kepoikiran yg di rumah :))

  5. Saya kalau jalan – jalan keluar kota seringnya juga sendiri mas, baik motoran, pakai kereta bahkan pesawat juga pernah tanpa teman sama sekali.

    Dan memang benar, kalau kita mau membuka diri, mengajak ngobrol sama orang pasti bisa menambah banyak kenalan dan pengalaman. Bisa juga menambah koneksi buat usaha 😀

    Makasih sudah mampir ke blog saya mas sebelumnya.

  6. Iya betul Daeng, ngobrol sama warga lokal, kadang menemukan banyak hal2 luar biasa di dalamnya

  7. Tulisan yang menyentil 🙂 aku akhir-akhir ini sering sibuk ama gawai padahal kalo ngobrol ama kiri kanan pas di jalan nampaknya lebih seru

  8. hehe iya mbak, bahkan kadang dari obrolan tersebut kita temukan sesuatu yang berharga.

Komentar ditutup.

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?