Hujan Menyapa Nenek

Sandi Iswahyudi

sandi iswahyudi video animasi travel bloggerDi ujung gerimis. Kutitipkan salam pada sang pemilik salam. Kulihat dari kejauhan sambil duduk di kursi plastik berwarna biru. Terbujur seorang wanita yang kukenal dan kupanggil sebagai nenek telah tertutup kain berwarna hijau. Dengan lilin terbakar di sisi kanan.

Hujan sejak pagi mengguyur seakan tahu, jika bumi butuh kesegaran, daun-daun, buah kelapa, dan tanaman lain pun basah oleh sentuhannya.

Hujan itu tidak turun dengan deras. Namun rintik-rintik dengan alunan menenangkan.

Kematian itu pasti datang. Saya dan kita semua hanya menanti panggilan. Ia menjadi pengingat yang jelas bagi semua. Baik yang berada di jalan lurus atau berbelok. Jika dunia hanyalah sementara, dan kita semua pasti mati.

Maka wahai diri. Tidakkah kau sadar dan jadikan ini semua pelajaran? Ambil dan terapkan dalam kehidupan, agar kau tak menyesal

Langkahku terhenti dan termenung melihat beliau yang telah terbalut kain putih dikembalikan ke bumi. Berbantal tanah. Berselimut tanah, dan berteman tanah.

Tak ada yang menemaninya lagi selain amalnya. Tak ada penerang selain amalnya. Semoga engkau di alam sana, damai dan dapat rahmat dari-Nya. Aamiin

Blitar, 27 juli 2017

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Halo saya Sandi suka berbagi tentang digital marketing, terjun sejak 2018, kalau masuk ke dunia blogger sejak 2015.
Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?