Merasakan Coban Rondo Malang, dengan Jalan Berbeda, Berani?

Sandi Iswahyudi

coban rondo malang sandi iswahyudi
Sumber Wikipedia

Merasakan Coban Rondo Malang, dengan Jalan Berbeda, Berani? — Tahukah kamu dengan Wisata Coban Rondo yang berada di wilayah Kabupaten Malang? Wisata air terjun yang terletak di kawasan Desa Pujon ini, menjadi salah satu pilihan favorit para wisatawan yang pergi ke Malang atau Batu untuk menikmati udara segar.

Desa Pujon memiliki suhu yang dingin dan alam yang masih terjaga. Tempat wisata/liburan dengan keindahan deburan air, kesejukan udara, dan panorama alam yang membelalakan mata. Semua orang pasti tahu wisata ini, mulai dari Sabang sampai Merauke.

Tak heran tempat ini tidak pernah sepi dari para wisatawan. Mulai dari mereka yang berniat hanya untuk foto-foto, camping, penelitian sampai mereka yang sekadar mencari tempat liburan bersama keluarga.

Para wisatawan pun kebanyakan ke tempat lokasi wisata menggunakan kendaraan seperti, mobil, sepedah motor, dan truk.

Jarang ditemui ada wisatawan menuju ke tempat lokasi hanya dengan berjalan kaki, karena memang perjalanan dari gapura pintu masuk sampai ke air terjun ± berjarak  6 Km. Cukup jauh, cukup lelah dan cukup menguras tenaga juga pastinya.

Namun, hal ini sekitar pertengahan tahun 2012 dan 2014 saya bersama kamu pergi ke wisata ini dengan jalan kaki mulai pintu gapura sampai kembali lagi.

Hanya berbekal air mineral, nasi bungkus serta tidak lupa kamera tentunya. Selama perjalanan berlangsung kami lebih bisa merasakan apa yang namanya rekreasi serta komunikasi dengan alam.

Di mana rekreasi itu sebenarnya bukan dilihat dengan dia berfoto bersama objek yang dituju. Melainkan bagaimana dia berkomunikasi, bersosialisasi menikmati keindahan alam, udara, hewan dan penyeimbangan jasmani serta rohani.

Melalui metode ini juga, kami mendapatkan lebih banyak manfaat dari pada yang menggunakan metode jasa transportasi.

Pertama, kami lebih punya waktu bersama untuk saling menghargai, memahami, muhasabah dan bersyukur atas apa yang didapat, baik kepada sesama manusia, alam dan sang pencipta.

Kedua, melatih kekuatan otot, kekuatan jasmani, kekuatan mental dan kekuatan rohani. Sehingga dengan hal ini terjadinya peningkatan positif dan adanya sinergi satu sama lain yang menjadikan tubuh sehat.

Ketiga, yang tidak kalah pentingnya mampu menghemat pemanfaatan BBM, mengurangi polusi udara, dan lebih menyehatkan baik dari segi tubuh maupun lingkungan.

Keempat, mampu menjadi sebuah terobosan bagus untuk menciptakan Kawasan Wisata Alami Hijau Sehat.

Konsepannya melalui pelarangan pemakaian kendaraan bermotor/kendaraan yang menggunakan BBM beroperasi di kawasan wisata. Dengan mewajibkan setiap wisatawan berjalan kaki atau bisa menggunakan kendaraan tradisional berupa dokar (gerobak yang ditarik oleh sapi) atau sepedah pancal.

Konsepan sederhana ini, pastinya akan mampu memberikan dampak positif baik terhadap kesehatan manusia, kesehatan lingkungan dan mampu meningkat ekonomi masyarakat di wilayah wisata.

Bukan hal yang mustahil dan sulit tentunya. Karena setiap orang sama-sama tahu bahwa dunia sekarang kekurangan lahan hijau, kekurangan oksigen sebagai akibat dari kerusakan alam.

Sehingga cuaca tidak menentu, panas dan hujan diatas batas normal, dan sulit mencari air bersih. Jika diterapkan dilingkup Desa Pujon sendiri bukan hal yang mustahil tentunya, karena alam dan masyarakat disana masih saling menjaga.

Maka diperlukan kesadaran masyarakat, institusi dan pemerintahan untuk bersama-sama mewujudkan hal ini.

Wisata Alami Hijau Sehat, Desa Pujon Bebas Udara dan Lingkungan Kotor. Mungkin?

Mungkin sekali, selama kita bersama tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi gerakan ini manfaatnya bukan untuk 1 sampai 2 kelompok orang saja, melainkan untuk lingkungan dan sesama.

Apalagi jika gerakan semacam ini diterapkan, minimal disemua kawasan wisata alam. Hem, Indonesia pasti akan lebih sehat.

Bagaimana kalau menurut kamu?

Siap untuk meregangkan otot? Siap untuk membuat kaki pegal, badan capek, keringat mengucur dan tenggorokan haus? Siap untuk mencoba wisata air terjun (coban) ini?

Selamat berpetualang wisatawan Kota Batu dan Malang!

Di muat di Liputan6.com

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

Tags

15 pemikiran pada “Merasakan Coban Rondo Malang, dengan Jalan Berbeda, Berani?”

    • mari mas. Ayo berangkat dan mari kita kampayekan jalan kaki ke tempat-tempat alam. Biar alamnya terjaga 🙂

      Balas
  1. dulu juga aku suka jalan kai saat traveling apalagi kalau harus masuk daerah yang banyak pemandangan alamnya yang indah itu mengasikan dan rasa capai akan hilang seketika

    Balas
    • ia mas. jalan-jalan ke tempat alam akan sangat memberikan kenikmatan yang luar biasa. Selain kita mendapatkan tubuh yang sehat, juga sebagai langkah untuk refleksi.

      Balas
  2. Iya..
    Aku jg ke coban rondo sering pakek truk
    Sapi kali gueehh..
    Mahasiswa cinta kosan, kalau nggak ada kegiatan dr kampus gk bakal keluar, berubung ikut cara kampus jd ya gt transportasinya..lagi lagi truk dan truk lagi lagi

    Balas
    • hihi, ayo mbak Inda menikmati alam dengan sentuhan berbeda. Kalau pakai truk kurang mantap hihi

      Balas
  3. Dulu sewaktu saya sekolah di Jombang, saya sama teman2 niatnya bermalam di jalanan lekukan kota Batu, berhasil menginap satu malam di pinggil jalan tidur. Eh pas paginya kami nyba naik bukit di jalanan itu, ketemu jalan setapak eh pas ditelusuri lha kok Coban Rondo, padahal nggak ada niat ke sini. Ya udah mandi sekalian di air terjunnya, ini pengalaman saya tahun 99 waktu itu masih sepi banget, cuma saya dan teman2 yang mandi

    Balas
    • Wah ternyata, mas orang Jombang to? Wah seru mas. Pasti waktu itu udara masih ok. Pemandangan luar biasa. Kalau sekarang si, di sekitar Coban Rondo juga masih seger mas

      Balas
  4. Bagus kok konsepnya. Jadi kayak back to nature gitu.
    Bisa menikmati pemandangan pada saat perjalanan, dan membuat alam bebas dari polusi.

    Balas
  5. Aku tahun 2011 sempat ke Coban Rondo, Mas. Memang, bersatu dengan alam hijau, apalagi air terjunnya, seakan memberi energi positif tersendiri buat tubuh dan fikiran. Sekarang katanya sudah ditambahi dengan wahana-wahana baru. Jadi pengen ke sana lagi, tapi kalau jalan kaki…. Kua nggak ya. 😀

    Balas

Tinggalkan komentar

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?