7 Pesan dari 2 Seniman Kota Malang Untuk Blogger Se-Indonesia

Sandi Iswahyudi

Apa tujuan Anda sebagai blogger? Kenapa Anda menjadi blogger? Apakah hanya untuk mencari hal yang berbau materialistis: uang, jalan-jalan gratis, hingga pengakuan sebagai blogger profesional? Jika hanya itu saja, sebaiknya Anda pikirkan ulang untuk menjadi blogger.

Bagi saya penting, dan sangat fundamental, jawaban dari kenapa kita memilih menjadi seorang blogger. Sebab jawaban itu, akan menuntun kemana kita akan melangkah. Selain itu juga penguat fondasi dalam mengarungi profesi sebagai blogger.

Apalagi profesi blogger di tanah air, masih belum merata dan diakui. Hanya sebagian blogger yang berlokasi di kota-kota besar merasakannya. Sedangkan yang di daerah-daerah, belum merasakan maksimal/bahkan belum dianggap.

Maka, penting untuk merumuskan visi dan misi kita sebagai blogger. Sebaiknya ngeblog bukan hanya untuk uang, sebab jika terbatas itu motivasi dan daya juang kita rendah/tidak maksimal. Selain itu waktu yang kita investasikan juga sia-sia.

Seperti kata Mbak Ollie CMO nulisbuku.com dalam bukunya The Power In You, jika Anda dalam menjalankan sesuatu tidak tahu kenapa melakukannya. Maka komitmen dan fokus tidak akan sekuat kalau Anda mengetahuinya.

Sabtu (15/8/2015), menjadi semacam tamparan bagi saya sebagai seorang blogger. Dwi Cahyono dari Yayasan Inggil, pemilik Museum Kota Malang, dan Aji Prasetyo, seniman Kota Malang dengan karya khasnya komik bertema kritik sosial, memberikan pandangan dan penyadaran akan hakikat seorang blogger. Berlokasi di Gedung Majapahit Balai Kota Malang, dua pemateri tersebut, memberikan wawasan mendasar yang memang harus dimiliki oleh setiap blogger.

Berikut tujuh pesan dari kedua pemateri yang saya tangkap dalam acara bertajuk Peran Netizen dalam Pengembangan Kota Malang bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang.

Empat pesan Dwi Cahyono, pemilik Museum Kota Malang

Pertama harus punya work map dan BSR

Apakah saat ini Anda sudah memiliki work map? Apa saja yang akan Anda lakukan dan tulis di blog? Apakah itu memberikan manfaat bagi banyak orang atau tidak? Apakah konten yang Anda sampaikan ada ciri khas/pembeda dari blogger lainnya? Jangan sampai di tengah jalan Anda kehabisan topik untuk ditulis! Sehingga konten blog yang ditulis tidak berkualitas baik.

Mas Dwi menuturkan, menurutnya, penting untuk semua blogger memiliki work map. Itu nanti yang akan menunjukkan kemana harus menulis, sehingga tidak kehilangan arah ketika di tengah jalan.

Seperti halnya perusahaan, mereka sudah menyiapkan work map beberapa tahun kedepan. Selain untuk pengembangan dan penguatan fondasi perusahaan. Juga menyiapkan beberapa kerja sosial yang ditujukan ke masyarakat/biasa disebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility).

CSR sendiri termasuk kewajiban setiap perusahaan yang diatur dalam UU No. 40/2007, pasal 74 ayat 1. Yaitu merupakan kewajiban setiap perusahaan yang diatur dalam undang-undang nomor 40 tahun 2007, pada pasal 74 ayat 1 tentang perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dan atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungannya, minimal dua persen dari keuntungan (profit).

Kalau CSR untuk perusahaan. Kalau BSR untuk blogger, yaitu blogger social responsibility. Jadi kita harus seimbangkan antara bekerja untuk diri sendiri dan sosial.

Bagaimana menurut Anda sebagai seorang blogger, sudah adakah BSR untuk masyarakat?

Kedua belajar sejarah berarti maju

Ada kalimat yang menarik bagi saya. Kalimat ini juga pernah disampaikan oleh guru PPKN saya di SMP dahulu. Ternyata kalimat tersebut disampaikan kembali oleh Mas Dwi.

Kalau kita ingin maju, kita harus belajar kebelakang—sejarah.

Bagi beliau, belajar sejarah ini sangatlah penting. Salah satunya, kita tidak akan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya di masa mendatang. Kemudian dengan belajar sejarah pula, kita akan memiliki ruh dan semangat perjuangan yang tinggi.

Sebab zaman dahulu saja, tanpa alat yang memadai bisa mengusir penjajah dari tanah Indonesia. Apalagi saat ini, kita sudah bisa mendapatkan berbagai kemudahan? Jadi tidak ada alasan untuk kita menyerah.

Bila dilihat dari segi konten, tidak banyak juga blogger yang membahas tentang sejarah. Padahal sejarah penting bagi kita dan anak cucu.

Ketiga pejuang dan penyebar konservasi lingkungan

Sebelum ada internet lingkungan kita lebih selamat tidak? Seharusnya dengan adanya internet, lingkungan kita lebih terselamatkan.

Itulah pertnyaan yang membuat seluruh peserta berpikir sekaligus merenung. Padahal lingkungan itu fondasi kehidupan. Namun kenyataannya sekarang, lingkungan kita semakin ke sini, tergusur dengan pembangunan yang semakin menjamur.

Jadi, mari kita mulai dari diri sendiri sebagai seorang blogger. Untuk terus menjadi aktivis konservasi baik di online dan offline. Siap?

Keempat blogger pejuang kebudayaan dengan keyboard

Saat sesi terakhir, Mas Dwi memberikan jawaban sekaligus tugas yang harus diemban oleh masing-masing blogger/aktivis media sosial lainnya.

Mari kita menjadi pejuang kebudayaan dengan keyboard masing-masing.

Artinya, kita yang memiliki passion/keterampilan dalam dunia tulis menulis. Juga bisa dan harus berperan dalam melestarikan kebudayaan hingga sejarah di Indonesia. Selain, kegiatan offline pun kita ikuti.

Bagaimana siap untuk menjadi pejuang konservasi hingga kebudayaan Indonesia lewat keyboard?

Tidak kalah menariknya, sesi kedua diisi oleh Aji Prasetyo seorang seniman yang secara konsisten membuat komik-komik tentang kritik sosial.

Tiga pesan Aji Prasetyo, seniman Kota Malang

Pertama konsisten dan buatlah karya yang bermanfaat bagi orang lain

Poin ini saya dapatkan ketika tahu profil Mas Aji. Beliau adalah komikus, yang karyanya fokus pada kritik sosial. Komiknya diterbitkan oleh penerbit di Jakarta, setelah sebelumnya secara konsisten komik tersebut di-upload diblog beliau.

Kisah beliau menjadi pembelajaran bagi saya, dan Anda yang suka ngeblog, untuk konsisten dan membuat karya bagi orang lain.

Kedua kembalilah pada fitrah blogger: berbagi dan menyebarkan informasi

Kalau hari ini fokusan utama Anda masih berhubungan dengan uang, maka segera kembali pada fitrah. Fitrah blogger adalah berbagi dan menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.

Baiknya memang kita seimbangkan antara pekerjaan dan sosial. Niatkan saja, konten yang kita tulisan merupkan sedekah. Itu akan menjadi keberkahan dan kebaikan pada diri kita.

Tentu dengan catatan informasi tersebut benar, akurat, dan bermanfaat bagi banyak orang.

Ketiga blogger harus peka, kritis, dan solutif

Blogger itu harus peka melihat sekitar. Jadikan itu sebuah tulisan kritis, tentu selalu diiringi dengan solusi.

Jadi blogger bukan hanya peka dan kritis semata, tanpa ada solusi yang mengiringinya. Indonesia ini butuh banyak masyarakat yang peka dan solutif. Sehingga kedepan, Indonesia akan menjadi negara maju.

Bagi saya, tema yang diangkat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang sungguh menarik. Harapan kedepan, adanya pertemuan kembali hingga tindakan konkret lebih lanjut antara netizen dengan pemerintah kota.

Saya sendiri sangat mendukung ini, dan berharap berlanjut ketindakan yang konkret. Seperti yang ada di kota-kota besar, blogger sudah bersinergi dengan pemerintah hingga pihak swasta untuk mempromosikan produk, program, wisata, hingga kuliner.

Kalau kata Pak Bambang, Dinas Kominfo Kota Malang, beliau menyambut dengan tangan terbuka berbagai usulan yang disampaikan oleh blogger pada pertemuan kali ini. Beliau menyampaikan juga, akan ada tindak lanjutnya, yang nanti juga menggandeng blogger Malang.

Saya tunggu ya pak undangannya :). Saya pun juga berharap, semoga dengan hadirnya pertemuan singkat Pemerintah Kota Malang dengan netizen, menjadi semacam virus untuk daerah lainnya. Seperti kota saya, Kota Wisata Batu, semoga kedepan ada acara seperti ini 😀

Kalau saya pikir, Kota Wisata Batu sangat perlu untuk memaksimalkan potensi di masing-masing lini dengan menggandeng netizen—khususnya blogger :D. Aamiin semoga hal ini terwujud.

Beberapa kesimpulan dari pertemuan kali ini:

  1. Ke depan Kota Malang akan mengonsep-membuat branding untuk Kota Malang.
  2. Pemerintah akan mengundang prakisi marketing online, untuk memberikan pelatihan kepada UKM. Sehingga UKM bisa berkembang dan omsetnya meningkat.
  3. Akan dilakukan pertemuan lanjutan dari talk show kali ini.

Akhirnya semoga pertemuan ini benar-benar memberikan tindakan konkret. Kami blogger Malang, menunggu pertemuan selanjutnya. Dan semoga tulisan ini menjadikan kita—blogger/netizen—lebih baik dalam berkarya.

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

39 pemikiran pada “7 Pesan dari 2 Seniman Kota Malang Untuk Blogger Se-Indonesia”

  1. Wah klo kayak saya yang blogger gak jelas gini gimana dong ya
    Isi blog kadang serius, kadang curhatan emak-emak, celoteh anak, kadang review kadang resep masakan. Campur aduk semua kayak gado-gado. Ntar masuk kategori apa dong?

    Eh tapi ini beneran inspiratif
    Kota Malang beruntung memiliki blogger2 keren seperti Sandi

    Balas
    • Wah saya masih belajar mbak. Bener mbak, inspiratif. Menjadi semacam pembuka akan kewajiban kita mengisi kemerdekaan. Bahwa dengan keterampilan kita sebagai blogger, bisa berjuang untuk Indonesia.

      Kalau saya boleh kasih saran, sebaiknya mbak punya blog khusus. Misal bahas tentang kuliner2 indonesia atau apapun itu yang mbak suka. Intinya berjuang menyebarkan kebaikan pada masyarakat sekitar mbak

      Balas
      • Tadinya pengen dipisah2 blognya tapi ya gituuuu takutnya gak keurus
        Saya belum bisa konsisten nulisnya
        Nulis tergantung mood dan kesempatan
        Maklum emak2 hehe

        Balas
        • Hehe gak papa mBak . Itu menurut saya malah inspiratif bagaimNa seorang ibu2 yang sudah mempunyai anak, masih menyempatkan untuk berbagi kisah dan perjuangan untuk Indonesia. Apalagi bagi kita2 yang masih pemuda ini.

          Hem pasti akan memberikan banyak inspirasi. Terpenting sih, mbak suka topik tentang apa. Itu yang mbak pilih

          Balas
  2. Wah mencerahkan… Terima kasih untuk tulisan ini. ?
    Saya memang beberapa waktu lalu juga memikirkannya, tentang tujuan, apa yg ingin saya bagi. BSR ya… Hmm.. Saya ingin coba. ?

    Balas
  3. Sepakat dengan pesan diatas, sebagai blogger kita musti memiliki workmap agar tak kehilangan arah saat menuliskan ide-ide brilian kita lewat keybord… Salam Blogger

    Balas
    • Kalau blog nya mas Dwi Cahyo kurang tahu saya pak. Kemarin beliau setelah memberi materi langsung pergi untuk ke Jakarta.

      Balas
  4. Pertama, salam kenal ya Mas.

    Kedua, betapa ketujuh pesan sekaligus tamparan yang disampaikan oleh Mas Dwi dan Mas Aji sangatlah mengena. Saya sepakat, bahwa menulis (dalam hal ini melalui media blog) haruslah berasal dari hati. Kita niatkan untuk berbagi, berbagi, berbagi. Istilah Blogger Social Responsibility itu tepat sekali, karena kita tak bisa hanya menulis, upload, selesai. 🙂

    Balas
  5. “Fitrah blogger adalah berbagi dan menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi pembaca”–> ini bener banget. Sebuah tulisan bisa dijadikan bahan perenungan, solusi masalah, pemantik ide lain, dan sebagainya yang tentunya berguna. Para blogger hadir untuk itu semua.

    Kalo diniatkan konten yang kita share adalah sedekah, insya allah jadi bermanfaat ya Mas. Tulisan yang sangat mencerahkan, terima kasih 🙂

    Balas
    • Sama2 mas Bayu semoga memberi manfaat dan kita kembali pada fitrah. Kita pun bisa menyeimbangkan untuk bekerja dan berbagi 🙂

      Balas
  6. wah wong batu,, salam kenal mas sandi. saya amatir bloger mas, setelah membaca postingan ini, saya jadi berfikir kembali apakah benar saya serius di dunia blog. pertanyaan pertanyaan itu akan saya jadikan cambuk malaikat untuk menyambuk semangat nulisku mas, terimakasih dan salam kenal mas..

    Balas
    • sip mas, salam kenal, semoga kita terus konsisten menulis. Saya barusan mampir di blog mas, tapi lom ada isinya hehe.. ditunggu isinya mas

      Balas

Tinggalkan komentar

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?