2 Kejutan dan 2 Fase Rafting Sahabat Air di Kota Batu, Berani Coba?

Sandi Iswahyudi

rafting Sahabat Air Kota Batu sandi iswahyudi
Gambar tahapan kejutan pertama paling seru dan memacu andrenalin. Apakah Anda berani? (Fotografere: Mas Angga Sahabat Air)

2 Kejutan dan 2 Fase Rafting Sahabat Air di Kota Batu, Berani Coba? — Pengalaman kemarin bisa melepas stres, ciamik, seru, dan momen yang tak terlupakan. Apalagi, adegan saat saya ketutupan perahu. Sampai-sampai satu hari setelahnya, temen-temen masih asyik membicarakan tragedi tersebut :D, ungkap Mbak Wina.

Itulah yang saya rasakan juga, ketika berkesempatan merasakan sensasi rafting di Sahabat Air bersama 47 orang dari House of Sampoerna. Saya menempati kelompok terakhir, yaitu perahu ke-15 bersama Mbak Wina, Mas Yono, dan Mas Adi.

Sensasi rafting yang ditawarkan Sahabat Air, bagi saya pribadi, lebih seru daripada wisata di waterpark. Sebab kalau rafting ini alami, tidak ada campur tangan manusia. Sehingga kami—penikmat rafting, harus selalu siap siaga dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Misalnya ada ular, bambu yang menghalangi perahu kami, hingga hal-hal lain, yang tidak mampu kami prediksi. Inilah salah satu pemacu andrenalinnya, kami tak bisa terus bergurau. Kami harus tetap fokus, dan tentu saja, poin terpenting menikmati setiap perjalanannya.

BACA JUGA: #Unstoppable: Buku Buatmu yang Memang Ingin Gagal, Bangkit, dan Sukses

Jadi langkah yang kami ambil di perahu kemarin, ya santai, bergurau, menikmati, dan tetap fokus. 🙂

Guide Profesional jadi aman dan nyaman

Walaupun bagitu, kami merasa aman, sebab guide di Sahabat Air profesional. Seperti guide di perahu kami, dia mengarahkan dan membimbing kami dengan sabar.

Apalagi saat jalur turunan, kami dimbimbing untuk memiringkan badan ke kanan, kiri atau ke belakang disesuaikan dengan kondisi jalur yang dihadapi. Semua itu dilakukan untuk membuat kami aman dan nyaman menikmati rafting di aliran sungai sepanjang 9 km.

Momen yang menakjubkan, saat dalam perjalanan perahu boat kami kempes, guide meniup manual—tanpa alat bantu, langsung dengan mulut. Ini tidak terjadi satu kali saja, namun lebih dari 5x. Hebat bukan?

Saya mencoba meniup tidak bisa berkembang perahunya. Hem, memang saya tidak tahu tekniknya jadi gak mengembang. Padahal nafas sudah ngos-ngosan 😀

Kejutan pertama: turunan tajam paling seru dan memacu andrenalin

Rafting baru berjalan, kami langsung mendapatkan shock therapy. Masing-masing perahu akan melewati turunan tajam sekitar 5 m. Ini adalah turunan yang paling tajam di jalur ini.

Posisi saat itu, yang paling depan memiringkan badan ke belakang, saya miring ke kiri dan mbak Wina ke kanan sedangkan yang dibelakang miring ke belakang.

Wauw….., whooo…. serta berbagai macam ekspresi dan suara mengiringi perahu yang sedang terjun.

“Mantap, sensasi yang luar biasa. Ayo kita coba lagi, seru…,” ucap beberapa orang termasuk saya :).

Walaupun turunannya tidak tinggi seperti di waterpark, namun sensasinya lebih seru dan memacu andrenalin. Apalagi di sekelilingnya, banyak sekali bebatuan, dari yang kecil hingga besar. Kalau misal kesalahan sedikit, hem… kepala atau bahkan nyawa bisa jadi taruhan.

BACA JUGA: 18 Blogger dari Berbagai Kalangan, Berbagi Manfaat, Tips-Trik Ngeblog Pada Mahasiswa Baru FPP UMM

Makanya, saat sebelum rafting peserta diajak untuk olah raga melemaskan badan, ice breaking, dan penjelasan tentang medan serta rafting itu sendiri. Salah satu yang ditekankan sama Mas Wareng tim Sahabat Air, gunakan jaket pelampung dengan baik dan nyaman. Serta jangan lupa, selalu gunakan helm.

Melesat seperti Moto GP, berani?

Pernah melihat Moto GP-kan, walaupun lewat TV/streaming? Seperti itulah sensasi yang kami rasakan. Kami melesat saat jalanan lurus, melintasi bebatuan kecil-kecil dan sampingnya bebatuan besar. Serasa kami berjalan di atas batu, kerasa banget.

rafting Sahabat Air Kota Batu sandi iswahyudi
Yuk nikmati rafting dengan senang dan jangan lupa selfie-nya ya! (Dok. Mas Angga Sahabat Air )

Ada kalanya juga kami harus miring ke kiri semua, dikarenakan kapal yang tersangkut batu atau menghindari bebatuan. Ada kalanya juga kami memiringkan badan ke belakang, sebab jalur sedang menurun.

Terus lebih seru kali, saat durasi tidak terlalu lama, kami memiringkan badan ke belakang, kemudian ke samping kanan. Sebab saat itu aliran air menurun dan belok ke kanan.

Kalau di Moto GP, yang keras suara motornya. Kalau di rafting ini, suara kami yang keras. Kami berteriak, berbunyi, dan bergerak sebagai bentuk ekspresi diri. Ini yang menjadikan seru dan menyenangkan. Aaaa… sampai sekarang sensasi itu masih terasa lo. Yuk teriak bareng 😀

Kejutan kedua: perahu terbalik, hadiah sebelum mencapai finish

“Kiri, kiri, kiri, kiri… jeburrr…” Adalah rekaman percakapan, saat perahu kami terbalik sebelum mencapai finish. Kami berlima termasuk guide sesaat tercebur ke dalam sungai yang cukup dalam.

Entah dari mana, instruksi tersebut bermula, saya yang posisi di tengah. Langsung mengikuti instruksi memiringkan badan ke kiri. Saya pikir, perahu kami menyangkut sesuatu dan harus kami lewati.

Ternyata, ini adalah salah satu momen kejutan berupa perahu terbalik sebelum mencapai finish. Hem, makanya, saat persiapan sebelum rafting, ada peserta yang bilang mas saya tidak mau perahunya terbalik. Kemudian Mas Wareng juga bilang, siapa yang bisa berenang angkat tangan. Kemudian beliau membagi kelompok yang bisa berenang dan tidak.

Haha, ternyata ini maksudnya. Namun yang tidak mengenakkan, ketika perahu kami terbalik, saya dan Mbak Wina yang memang tidak siap, kaget dan tahu-tahu menyelam. Kemudian pas keluar dari air tertutup perahu.

Hem, saat itu kata Mbak Wina sih, beliau minum beberapa mili air. Entah mungkin sampai satu liter/lebih. Kalau saya sendiri, sepertinya tidak 🙂

Karena saya sudah pengalaman tenggelam. Jadinya saat terjebur saya gak panik dan langsung keluar dari air. Sedangkan Mbak Wina dibantu dua orang temannya keluar dari air.

Bagaimana, apakah Anda takut untuk rafting? Jangan takut, selama Anda mengikuti arahan dari tim Sahabat Air! Anda akan aman dan nyaman.

Atau mungkin, Anda ingin merasakan sensasi dan pemacu andrenalin yang lebih lagi di Sahabat Air?

Fase kedua, pilihan untuk rafting pemacu andrenalin tinggi

Cobalah fase kedua—musim hujan. Saat musim hujan debit air akan tinggi, ini yang akan menjadi pemacu andrenalin Anda. Ketika debit air tinggi, maka kecepatan bermain rafting akan lebih cepat daripada musim panas.

Seperti kata Mas Angga dan Mas Wareng tim rafting Sahabat Air, “Saat hujan, malah lebih seru dan sangat memacu andrenalin mas. Sebab debit air tinggi. Kalau gak percaya, cobalah saat hujan nanti.”

Hal ini pun dibenarkan sama Mbak Wina, termasuk saya, saat selesai rafting kemarin. Kalau yang lebih seru dan memacu andrenalin saat musim hujan, perahu akan lebih cepat meluncur dan menembus air, byurrr…

Hem, esok bila ada kesempatan saya akan mencoba rafting fase kedua. Tingkatan dengan pemacu andrenalin dan keseruan yang luar biasa. Namun tetap hati-hati, sebab kalau hujan takut rawan banjir 🙂

Sebelum fase kedua, coba dahulu fase pertama

Tapi, sebelum mencoba fase kedua, saya sarankan Anda untuk mencoba fase pertama—musim panas. Ketika Anda sudah tahu medan dan segala macamnya, baru cobalah ke fase kedua.

Bagaimana apakah Anda berani untuk mencobanya?

Lima tips yang bisa Anda terapkan, untuk menikmati rafting di Sahabat Air!

  1. Pilihlah helm dan jaket yang pas untuk Anda gunakan. Gunakan sesuai instruksi tim Sahabat Air, agar Anda tetap aman dan nyaman.
  2. Pilihlah tim yang menurut Anda orangnya ramai, asyik, dan tidak malu untuk berekspresi. Tim yang ramai, membuat Anda bebas untuk berekspresi. Dalam bermain rafting, Anda harus bebas jangan malu-malu untuk berekspresi. Saatnya teriak, teriaklah! Saatnya bersuara, bersuaralah! Bahkan saat jail, lakukanlah! Seperti tim kami kemarin termasuk jail, saat dekat dengan perahu yang lain. Kami menyirami mereka. Tidak ada yang marah, bahkan kami tertawa dan asyik menikmatinya. Bonusnya minimal stres dan pikiran plong.
  3. Bawalah senjata air. Senjata air bisa digunakan untuk menjaili teman-teman Anda yang lain. Percayalah ini akan membuat Anda semakin asyik dan seru. Jadi sambil rafting, Anda bisa main tembak-tembakan air. Kami kemarin, pakai tangan untuk saling membasahi diri satu sama lain. Seru lo… Cobalah!
  4. Belajarlah untuk merasakan dinginnya Kota Batu. Kami kemarin, dari start sekitar pukul 13.00 dan sampai finish 16.00 WIB. Bisa dibayangkan bagaimana dinginnya bermain air selama itu? Apalagi bagi Anda yang belum terbiasa merasakan dinginnya Kota Batu.
  5. Mintalah kepada guide Anda untuk, membalikkan perahu saat mencapai finish. Cobalah, Anda tidak akan melupakan momen seperti ini! Apakah Anda berani?

Sahabat Air

Jl. Mojosantri, Mojorejo, Kec. Junrejo Kota Batu

Tlp : 085755711079

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

Tags

31 pemikiran pada “2 Kejutan dan 2 Fase Rafting Sahabat Air di Kota Batu, Berani Coba?”

  1. wisata yang satu ini memang seru dan mendebarkan, tapi saya suka. saya pernah juga tuh ngalamin perahu terbalik dan beberapa kali jatuh saat rafting, tapi tetap nggak kapok dan pengen coba lagi 🙂

    Balas
  2. Akkkk asik kayaknya… Saya suka main air tapi kalo denger perahunya dibalik-balik jadi ngeri, soalnya saya gak bisa berenang hahaha… ?

    Kirain kota batu di malang. Hehe

    Balas
    • Sekarang Kota Batu udah sendiri. Tapi masih saudaranya Malang ko. Kalau masalah di balik, nanti bisa request. Tapi yang seru di balik hahaha

      Balas
  3. Ini seperti arung jeram tu ya
    saya kayaknya gk berani. ngak bisa berenang soalnya
    kalau ngelintasi batu kecil besar dan lain-lain harusnya kayak moto cross dong. moto gp mah jalannya mulus walau banyak belokan

    Balas
    • namanya raftingkan emang arung jeram gan 😀 Silahkan agan coba, kayak moto cross atau moto gp. Bisa juga dibaca deskripsi saya gan. supaya gak salah paham 🙂

      Balas
  4. Wah! Rafting! kayak di tipi-tipi.

    Sebenarnya bagi saya olahraga yang menantang adalah seru apalagi dilakukan bersama-sama seperti yang diceritakan dalam tulisan ini. Tapi untuk rafting, saya belum pernah nyobain. Kalau sampai bisa perahunya terbalik berarti benar-benar bermain dengan alam, ya. Wahh….

    Balas
    • iya gan. minimal kalau perahu terbalik bisa renang atau kalau gak begitu, kena air kagak panik. Soalnya kalau panik bahaya 🙂

      Balas
  5. Aku mauuuuuuuu…aku juga pernah rafting di sungai palayangan di bandung klo ga salah namanya..dan emng asik bingitt apalagi klo pas terjun macam itu..dan yg ini kayaknya jauhhh lbh seru. Emng bener ya pioih temen pas naik ini. Kalo temennya seruu juga bakalan makin seru. Beda kalo temennya pendiam dan sisah berekpresi jadinya krik krik, mau teriak jga diampet. Hahaha..asik banget emng travelling yaaa…inshaAlloh ada kesemoatan buat mencobanya 😀

    Balas
  6. Seumur umur belum pernah coba yang namanya arung jeram
    tpi ini bisa di jadi rekomendasi saya buat liburan bulan depan Yeeah

    Balas
  7. Reviewnya mantab mas, panjenengan berhasil sempurna menyampaikan suasana arung jeram dengan tulisan. Salutt…

    Jadi kapan nih “PROGO RAFTING” – Magelang di review juga?
    Saya tunggu.

    Salam dari Magelang.
    :))

    Balas

Tinggalkan komentar

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?