SNSC FIMalang: Cara Bangun Keluarga Produktif di Medsos

Sandi Iswahyudi

forum indonesia muda sandi iswahyudi
Foto bersama saat acara #DolenBarengFIMalang bersama FIMalang

Sejatinya tiap orang tanpa kecuali, baik dia menyadari ataupun tidak. Suka jika dirinya dikenal, diketahui, ditanya-tanya tentang dirinya lebih jauh. Bahasanya sekarang dikepoin.

Karena memang, fitrah menusia ingin dirinya diketahui, dianggap, dan kehadirannya memberi manfaat.

Salah satu cerita yang ingin saya bagi malam ini, tentang cara yang dilakukan oleh FIMalang (Forum Indonesia Muda Regional Malang) untuk mengenal anggotanya satu sama lain. Yaitu mereka menerapkan metode SNSC. Metode yang saya amati cukup efektif dilakukan, mengingat orang-orang yang ada di FIMalang berada di aktivitas dan tempat yang berbeda. Kemasan yang pas, dengan memanfaatkan teknologi, menjadikan kendala waktu serta jarak tidak jadi masalah.

SNSC kepanjangan dari Satu Nama Sejuta Cerita. Yaitu kegiatan dalam satu waktu, dengan durasi yang telah disepakati sebelumnya, mengadakan sesi kepo ke satu orang yang telah ditentukan sebelumnya lewat media sosial tertentu. SNSC dikepalai seorang moderator dari kakak-kakak FIM sebelumnya.

Kalau di kami, saat Ramadan kali ini. Sesi SNSC dimulai pukul 21.00 sampai 22.00 di whats app. Dimoderatori oleh kakak-kakak FIM yang selalu bergantian tiap sesinya. Moderator menjelaskan aturan, cara bertanya, memberi profil singkat tentang orang yang akan dikepoin, dan merekap siapa yang mau bertanya. Pertanyaan yang disampaikan bebas dan tidak ada batasan berapa banyaknya.

Saya sendiri, saat mengikuti SNSC rata-rata bertanya di atas tiga pertanyaan. Alasannya supaya tahu lebih jauh, dan bisa mengambil pelajaran dari narasumber.

Ada yang bertanya tentang aktivitas, kebiasaan, masa depan, dan pengalaman. Semua dijawab dan selama saya mengikutinya tidak ada yang tersinggung. Bahkan metode ini semakin mendekatkan satu sama lain.

SNSC menjadikan kita kenal lebih dekat satu sama lain. Orang yang cenderung tertutup, bisa berbagi hal-hal berharga lewat cara ini.

Salah satu nilai FIM, adalah tentang kekeluargaan dan kolaborasi. Dua hal yang menurut saya bisa terjadi dan berdampak, ketika kita saling mengenal satu sama lain. Bukan hanya sekadar nama, kuliah di mana/hal formalitas semata. Tapi lebih dari itu, tentang pengalaman hingga nilai-nilai yang dia kerjakan serta perjuangkan.

Dan SNSC menjadi salah satu langkah yang terbukti berhasil mendekatkan, mengakrabkan, dan menjadikan orang-orang di FIM, keluarga produktif. Yaitu saling mendukung-kolaborasi untuk sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.

Terus apa alasan kamu ceritakan ini?

Ok salah satu alasan saya menceritakan ini, adalah ingin membagi kisah dan metode yang ternyata terbukti berhasil menghadirkan rasa kekeluargaan. Saling memiliki, mendukung, mengingatkan jika salah jalur, dan saling menguatkan untuk menuju visi misi yang sama.

Sebab hingga sekarang, saya menemui, banyak grup komunitas di whats app, mereka tidak ada metode semacam ini. Ada tapi sebatas mengenalkan nama, asal, dan aktivitas. Tidak ada sesi khusus untuk saling mengenal antar anggota lebih dalam.

Dampaknya, hanya mereka yang aktif yang kenal. Kemudian mereka yang merasa tidak dianggap kehadirannya, akhirnya menjadi silent readers, lebih buruknya lagi gak membaca obrolan di chat.

Padahal seharusnya dengan kemudahan terhubung saat ini membuat kita memiliki banyak teman. Muaranya, bisa membuat projek bersama yang bermanfaat bagi khalayak ramai.

Jangan sampai kehadiran kita di grup, hanya bagian dari eksis, dan sebatas punya banyak teman! Tapi tidak memikirkan tentang kewajiban yang seharusnya kita tunaikan, yaitu kontribusi positif ke sekitar.

Seperti kata Ridwan Kamil, Walikota Bandung, saat ini, sudah saatnya membangun bersama-sama. Jika kata FIM, saat ini sudah saatnya kita untuk saling terkoneksi, dan selaras dalam aksi. Kita saling kolaborasi, melengkapi satu sama lain, untuk kebermanfaatan bagi sekitar, umumnya Indonesia.

Bagaimana menurut rekan-rekan tentang cerita saya ini? Apakah tertarik untuk menerapkan metode serupa di grup-grup whats app-nya?

Tidak ada unsur apa pun sih, saya hanya ingin berbagi hal yang positif. Sungguh indah, ketika kita bisa saling kenal teman dari ragam daerah yang memiliki visi, misi, dan ketertarikan yang sama lebih dalam.

Kita satu rumpun, satu ibu, dan satu cita-cita yang sama, untuk Indonesia. Sudah sepantasnya saling mengenal, mendukung, dan kolaborasi bersama.

Ketika aku kenal kamu, kamu kenal aku. Maka hal-hal luar biasa akan tercipta. Seperti halnya ketika senja bertemu dengan laut dan awan.

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

2 pemikiran pada “SNSC FIMalang: Cara Bangun Keluarga Produktif di Medsos”

  1. Ternyata caranya cukup simpel juga ya kang, tapi keluarga saya mah kang belum pernah sama sekali dan tidak tahu sama sekali sama medsos.

    Balas
    • iya kang, jika tidak tahu sosmed bisa dengan media apa pun. Terpenting metode tepat, insyaallah berhasil kang

      Balas

Tinggalkan komentar

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?