Teringat perkataan Gus Baha dalam sebuah ceramah, hal utama yang sangat berharga dan harus disyukuri adalah bersujud kepada Allah.
Lantaran, saat di akhirat kitakan sadar, sujud itulah yang paling berharga dibanding lainnya.
Kita meninggalkan semua yang semu, saat di dunia seolah manfaat dan berharga. Ternyata saat di akhirat, tidak berguna, seperti debu berterbangan.
Sujud itu abadi dan begitu berarti, sebab kita menghambakan diri kepada Allah Dzat yang Maha Tinggi.
Maka saat kita tahu hal ini, sujud itu menjadi nikmat yang begitu agung dan besar yang Allah takdirkan. Sudah sangat wajar, kita wajib untuk bersyukur dan memaknai dengan begitu dalam, setiap kali sujud padaNya.
Ya Allah izinkan kami termasuk orang-orang beriman yang bersujud kepadaMu dan mencintai kekasihMu Rasulullah SAW.
Alhamdulillah Rabu (1/11) Allah izinkan tuk bersujud di bumi Allah yang lain yakni Dubai di masjid dekat penginapan Time Onyx Hotel Apartments.
Di sini pukul 5.33 baru iqomah untuk melaksanakan shalat subuh. Sedangkan kalau di Bandung, pukul setengah 5 sudah iqomah shalat berjamaah.
Saat Kamis (2/11) kami ke Amman Yordania, dan tinggal di Hotel Crowne Plaza Amman, memasuki waktu subuh baru pukul 5.31.
Maasyaa Allah, begitulah Allah menerangkan tentang ayat-ayatNya.
Setiap tempat memiliki keunikan, keunggulan, potret hingga kisah masing-masing. Sebagai contoh makanannya pun memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Ada yang pedas, asin, kaya rempah-rempah, dll.
Kita sebagai orang yang lahir dan tinggal di Indonesia harus bisa beradaptasi dengan baik saat melakukan perjalanan ke berbagai daerah/negara.
Harus bisa menikmati dengan syukur makanan yang tersaji. Makanya saat traveling, penting untuk menyantap kuliner khas daerah tersebut.
Kenapa? Salah satu hikmahnya, agar kita lebih mudah untuk beradaptasi dan bersyukur kepada Allah.
Kontemplasi
Direnungi lebih jauh, sejatinya kita sedang berjalan menuju kematian.
Bagaimanapun kita mengisi kehidupan ini. Di Indonesia kah, keliling dunia, dan sebagainya dengan profesi berbeda-beda. Pasti kita menuju maut.
Tinggal pertanyaannya, kita mengisi kehidupan ini seperti apa, dan akhir kehidupannya bagaimana.
Itulah akhir hidup di dunia ini. Tak ada yang abadi. Semuanya punya akhir, dan akhirat adalah tempat abadi.
Hal inilah yang perlu benar-benar kita renungi dan maknai. Menjadikan kita berpikir, untuk fokus ke hal-hal yang berharga dan abadi.
Ya Allah di belahan bumi yang memesona ini, Yordania serta lainnya, jadikanlah kami termasuk bagian dari orang-orang beriman, bersujud kepadaMu dan mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Karuniakan kami kecintaan dan kerinduan yang begitu dalam kepadaMu dan Rasulullah, sebagaimana para sahabat mulia mencintai dan merindukan Allah dan nabinya.
Bismillah.
Jumat, 3 November 2023 (Pukul 3.30 waktu Amman Yordania)