Belajar Tentang Kehidupan

Sandi Iswahyudi

Hidup ini tak abadi. Buktinya teman, tetangga atau saudara kita, telah meninggalkan kita dahulu dari dunia ini.

Dunia ini ada yang mengatur. Buktinya ada suatu sistem yang luar biasa, bisa disebut sunnatullah, atau ada yang menyebutnya hukum alam. Di mana tanpa kita inginkan kita lapar, ngantuk, siang dan malam silih berganti, dsb. Dan … apa yang kita lakukan pasti ada balasannya. Baik balasan di dunia maupun akhirat.

Jika kita menyadari, saat kita berbuat baik. Maka pada masa berikutnya saat kita butuh, pasti ada yang bantu, tanpa kita sangka. Saya sudah pernah membuktikannya. Saudara pasti sudah pernah merasakannya jugakan?

Begitu juga kalau kita berbuat buruk, pasti di hari yang lain, kita akan dijahati orang.

September 2016, saya menyadari sudah beranjak dewasa, umur 24. Artinya semakin tua dan mendekati kematian.  Apa yang sudah saya dan saudara persiapkan?

BACA JUGA: Diary Ramadan #2: Tamparan Prof. Dr. Hamka di Kala Berbuka Puasa

Mungkin terdengar klise pertanyaan ini. Atau bahkan bagi kita yang masih muda tidak begitu menghiraukan, acuh tak acuh, atau bahkan mungkin saya berpikiran kolot. Gak keren dan semacamnyalah.

Padahal saudaraku, kalau kita sadari, mau tidak mau, kematian itu akan datang pada kita, tanpa kita tahu. Kematian telah menanti kita. Yang ditakutkan ketika kita berbuat buruk, Allah mencabut nyawa kita. Astagfirullah … Semoga kita selalu dijaga olehNya. Selalu mendapat hidayah dan bimbingan-Nya.

Jika saudara ingin tahu tentang kematian, bisa sempatkan sejenak untuk nonton/download video Ust. Khalid. Jangan lupa baca bismillah ya saudara! Semoga hidayah kita dapatkan selalu dari-Nya. 

Maka, mumpung nyawa masih ada dalam diri kita. Mari kita berhijrah. Mari kita kembali pada fitrah, sebagai makhluk yang bertuhan pada Allah Azza wa Jalla.

Jika kita sadari, dan benar-benar membuka pikiran dan hati. Kita akan menyadari kerinduan mendalam akan kedamaian yang kekal.

Kerinduan akan kenikmatan yang tidak dapat dibeli dengan harta dan segala perhiasan dunia. Itulah nikmat iman dan islam. Nikmat dan kedamaian yang Allah turunkan pada hati kita.

Kata para alim, jika kita ingin dapatkan kenikmatan, ketenangan, dan kedamaian dalam menjalani hidup. Maka bertakwalah pada Allah. Lakukan semua perintah-Nya, dan jauhi semua larangan-Nya.

Gak sok-sokan

Ditulisan ini saya tidak ingin menggurui saudara/sok-sok yang lain. Saya hanya ingin berbagi saja. Siapa tahu dari tulisan sederhana ini, saudara mendapatkan hidayah dari-Nya. Aamiin.

BACA JUGA: Buku Muhammad Karya Martin Lings: Membuatku Tersadar Tuk Pelajari Lebih Lanjut Tentang Nabi Muhammad SAW

Tulisan ini juga sebagai salah satu langkah saya untuk berusaha menjaga konsistensi di jalan-Nya. Harapannya nanti, saya selalu ingat dan komitmen akan jalan yang sudah saya ambil. Siapa tahu lewat media ini nantinya, kita bisa saling mengingatkan dalam kebaikan, dan mencintai karena Allah. Aamiin.

Harus hati-hati

Saudaraku, era sekarang, informasi sangat berkembang cepat. Ada informasi yang benar dan tidak. Maka kita harus berhati-hati dengan segala macam informasi tersebut. Jangan telan mentah-mentah! Serta tak lupa, kita mohon pada-Nya, agar selalu dijaga dari segala tipu daya syaitan yang terkutuk.

Jika misal, sekarang saudara sedang dalam jalan pertengahan antara yang baik dan buruk. Kuatkanlah niat dan usaha untuk memilih jalan yang baik. Ketika jalan baik sudah saudara dapatkan. Jaga itu. Jangan lepaskan!

Seperti yang saya dapatkan dari Ust. Khalid Basalamah, menjaga hidayah tersebut bisa dengan membuat komunitas, berkumpul dengan orang-orang shaleh, tiap hari menyibukkan dengan kebaikan, serta tak lupa memohon agar selalu dijaga oleh-Nya.

Terakhir, semoga kita selalu dijaga dari segala sesuatu yang akan menghancurkan keimanan dan keislaman kita. Dan semoga esok, kita bisa bertemu di surga dengan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Kata Ust. Khalid dalam ceramahnya, kebaikan itu harus dipaksa.

Shalat tepat waktu harus dipaksa

Baca Al-Quran, dzikir pagi dan sore, shalat sunnah, harus dipaksa

Tidak mendengarkan musik, tapi lebih banyak mendengarkan lantunan Al-Quran dan ceramah-ceramah agama harus dipaksa

Mendatangi majelis ilmu, harus dipaksa

Kata Ust. Felix, dalam bukunya How to Master Your Habits, kebiasaan baik harus dibiasakan dan dipaksa. Jika tidak, kebiasaan buruk yang akan menguasainya.

Yuk hijrah saudaraku.

Bismillah … ^_^

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

9 pemikiran pada “Belajar Tentang Kehidupan”

  1. Semoga kita jadi orang-orang sholeh dan sholehah, tetap berada dijalan yang benar

Komentar ditutup.

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?