5 Langkah Membuat Anak Gila Membaca Sejak Bayi Ala Mohammad Fauzil Adhim — Pergulatan saya dengan komunitas pecinta buku, menjadikan saya akrab dengan buku. Membuat saya, mencoba konsisten hingga sekarang. Serta memperdalam bagaimana cara menyebarkan virus buku pada orang lain.
Alhamdulillah, saat ada Islamic Book Fair di Malang kemarin, saya mendapatkan buku yang sangat bagus. Buku yang menjawab keigintahuan saya selama ini. Sekarang, saya ingin membagikan cuplikan buku tersebut padamu.
Tahu Mohammad Fauzil Adhim, penulis buku bestseller, Segenggam Iman Anak Kita? Beliaulah yang menulis buku Membuat Anak Gila Membaca terbitan Pro U Media.
Buku yang praktis dan kaya metode. Sebab, langkah-langkah yang ditulis di sini, juga sudah diterapkan ke anak-anaknya. Jadi bagi kamu yang ingin anak-anaknya gila membaca, segera beli bukunya.
Seperti yang sudah kamu ketahui, membaca buku bukan hanya proses peningkatan intelektual semata. Lebih dari itu, membaca buku menentukan maju dan tidaknya suatu bangsa.
Milan Kunder, penulis asal Ceko berkata, jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya. Maka, pastilah bangsa itu akan hancur dan musnah.
Solusi sederhana yang bisa kamu terapkan, adalah mendidik generasi muda melalui keluarga. Baru kemudian lingkungan sekitar kamu. Bila, masing-masing orangtua sadar dan peduli akan hal ini, bisa dipastikan kedepan, generasi pecinta buku akan semakin banyak daripada sekarang.
Berikut, lima langkah membuat anak gila membaca yang bisa kamu terapkan, dalam keluarga untuk membuat anak gila membaca sejak bayi. Dikutip dari buku Mohammad Fauzil Adhim, berjudul Membuat Anak Gila Membaca.
Pertama bacakan buku sejak anak baru lahir
Kamu tidak perlu menunggu anak berusia lima/enam tahun untuk bisa membacakan sebuah buku. Kamu bisa mulai mengenalkan membaca kepada anak sejak awal kelahirannnya.
Sebab perkembangan otak paling pesat terjadi pada rentang usia 0-6 tahun. Delapan puluh persen ukuran otak kamu pada masa dewasa ini, bahkan ditentukan pada dua tahun pertamamu. sayangnya, pendidikan di Indonesia justru dirancang untuk usia enam tahun ke atas.
Pada masa komunikasi prasimbolik, setiap rangsanan komunikasi memberi pengaruh yang sangat besar bagi keterampilan komunikasi anak, termasuk di dalamnya kemampuan berbahasa dan berpikir.
Langkahnya, bacakan buku pada anak dengan suara dikeraskan. Hal ini bermanfaat untuk merangsang komunikasi yang baik, mendorong anak untuk menyukai membaca, kemampuan, dan kapasitas otak anak berkembang jauh lebih baik.
Bacakanlah buku dengan suara yang berubah-ubah sehingga berirama. Sesekali meninggi dan rendah. Metode ini, akan membuat anak tertarik, sehingga anak benar-benar terlibat secara psikis.
Kemudian, bacakan buku kepada bayi dengan cara seolah-olah mengajaknya berbicara dan bercerita, cenderung lebih menarik bagi bayi. Daripada membacakan dengan apa adanya (datar).
Bayi mengomunikasikan ketertarikannya pada sesuatu, sejak minggu-minggu pertama usianya. Tetapi, biasanya kita menangkap isyarat komunikasinya dengan jelas sejak usia sekitar dua atau tiga bulan.
Pada akhir bulan kedua, bayi menunjukkan ketertarikannya pada sesuatu dengan mengeluarkan bunyi menyerupai gumam.
Akhir bulan ketiga, bayi mengomunikasikan ketertarikannya dengan isyarat yang lebih jelas. Selain itu, bayi juga mulai bisa menunjukkan ketertarikannya dengan menggerakkan tangan ke arah buku yang kamu bacakan. Pandangan matanya juga lebih terarah.
Bulan keempat, bayi mulai menunjukkan ketertarikannya dengan mengigit buku yang kamubacakan—itu sebabnya, buku untuk bayi perlu bahan yang tidak mudah sobek— dan mengamati buku yang dipegangnya. Saat dibacakan buku, mata anak juga lebih berbinar-binar.
Akhir bulan kelima, bayi mulai terampil menggerak-gerakkan tangan ke arah buku yang sedang dibacakan untuk menunjukkan ketertarikannya. Bayi berusaha memegang dan menyentuh buku. Pada usia ini, bayi masih suka menggigit buku yang dibacanya. Inilah gaya khas bayi sehingga Kamu tidak perlu marah, kalau buku lebih cepat rusak.
Akhir bulan keenam dan ketujuh, bayi mulai aktif meraih buku yang ada dihadapannya. Ia berinisiatif mengambil buku sebagai mainan yang menyenangkan. Pada usia ini, bayi mulai senang mengoceh, terutama ketika ia sangat tertarik dengan buku yang kamu bacakan kepadanya. Ini sejalan dengan perkembangan berbahasa anak.
Kedua, membuat pola baca
Kebiasaan membaca yang mulai kamu tanamkan sejak anak baru lahir cenderung membentuk pola membaca pada anak.
Kamu bisa membacakan buku setiap kali anak akan menjelang tidur. Kamu juga bisa membacakan buku setiap saat, kapan saja ada kesempatan. Nantinya anak kamu, akan mengikuti pola yang kamu buat.
Ketiga, bukalah buku bersama anak
Saat usia anak semakin bertambah, kamu harus mengenalkan membaca kepada anak dengan cara yang lebih kaya. Saat anak berusia tiga atau empat bulan, kamu bisa mulai mengajak anak membaca buku bersama.
Caranya, dudukkanlah anak dipangkuan kamu. Letakkanlah ia dengan cara yang membuatnya merasa nyaman. Apabila perlu, kamu bermain-main dulu untuk membuatnya benar-benar siap kamu bacakan buku.
Sebelum membacakan buku, ajaklah anak kamu berdialog. Sehingga ia merasa kamu mengajaknya berbicara. Sampaikan terlebih dahulu, kepada bayi kamu kegiatan yang akan kamu lakukan bersamanya. Mesikupun belum bisa berkomunikasi dengan baik, bayi akan lebih mudah tertarik apabila ia dilibatkan.
Keempat, berikan buku yang sesuai
Buku untuk bayi sebaiknya menggunakan bahan kertas yang cukup tebal, tidak mudah sobek, kaya warna, dan tidak banyak tulisan. Idealnya satu buku memuat tidak lebih dari 300 kata. Atau kalau memang harus menggunakan banyak kata, kemasannya dirancang agar menarik dilihat. Sayangnya, di Indonesia jarang sekali tersedia buku-buku bayi.
Untuk menyiasatinya, kamu bisa membuat sendiri. Caranya ambillah kertas karton. Guntinglah tiga bagian kertas berukuran 20 cm x 40 cm, masing-masing dilipat sama panjang menyerupai buku. Tempelkan gambar huruf, gambar angka, atau gambar benda yang warnanya mencolok. Atau bisa juga kamu menyusun sendiri buku untuk bayi kamu dengan memberikan tulisan/gambar yang menarik.
Kelima, pilihlah bacaan yang bergizi
Pastikan juga buku-buku yang kamu bacakan benar-benar buku yang bergizi bagi jiwa, hati, dan pikiran anak. Agar upaya kamu merangsang anak gila membaca benar-benar dapat memberi manfaat yang optimal.
Pilihlah buku-buku yang memiliki struktur penceritaan yang sangat kuat. Sebab hal ini akan memberi pengaruh yang luar biasa besar pada kemampuan dan cara berpikir anak.
Bagaiamana menurut kamu? Semakin dini kamu membiasakan membaca pada anak. Maka semakin kuat pula kecintaan anak pada buku.
Selamat mempraktikkan!
wah bener banget mas membaca akan membuat dunia berbeda….
Betul mas. Sejak kecil kita bisa lakukan hal itu, rencana saya, ini nanti akan saya coba praktikkan kala berkeluarga ?
Mas juga bisa praktikkan
Artikelx sgt b’mnft.
Tans tlh b’bagi.
🙂 sama-sama mbak. Moga bisa kita aplikasikan
makasih mbak, wah keren, semoga nanti anak-anak saya juga sampai seperti itu mbak. Makasih sudah berkunjung
nice aretikel, hampir sebagian aku lakaukan pada anak-anakku dan mereka gemar membaca
Tulisannya menarik sekali. Apalagi pernyataan yang mengatakan bahwa menghancurkan suatu bangsa bisa lebih mudah jika buku-buku mereka dimusnahkan. Waw! keren. Membuat sy termotivasi membaca.
terima kasih, semoga kita bisa menyebarkan semangat membaca dan mengambil manfaat dari itu
Tips yang keren. Apalagi dijaman gadget sekarang ini, ketimbang anak diajarin maen game di gadget mending diajak membaca