Ternyata inilah manfaat merantau yang saya rasakan.
Apakah kamu juga merasakan nikmat merantau juga? Apa yang membuatmu pertama kali berani hijrah ke tempat lain?
Saya pribadi, salah satu alasannya menuntut ilmu di Daarut Tauhiid Bandung di program Santri Siap Guna.
Sebelum berangkat, saya membaca dan mendalami tentang hikmah yang disampaikan oleh Imam asy-Syafi’i berkaitan dengan manfaat merantau.
Alhamdulillah setelah membaca dan merenunginya, jadi semakin termotivasi. Berikut saya kutipan kutipan beliau tentang merantau.
Inilah syair Imam asy-Syafi’i tentang merantau
Berikut syair Imam asy-Syafi’i yang saya kutip dari Kisahmuslim.com
Merantaulah
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing  (di negeri orang).
Merantaulah…
Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan).
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan.
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.
Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa.
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akam kena sasaran.
Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam.
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.
Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang).
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.
Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya.
Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni.
Merantaulah…
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing  (di negeri orang)
Dari pendalaman seperti itu, alhamdulillah tekat semakin kuat, dan siap berjuang ditanah rantau. Walau harus jalan lebih dari 1 Km untuk ke tempat belajar dari kosan.
Menurut saya itu mah ringan sekali. Bayangkan dahulu para ulama, harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk menuntut ilmu.
Tak pantang menyerah dan putus asa sama sekali.
Terus dapat manfaat apa?
Alhamdulillah terhitung 1 tahun lebih saya merantau di Bandung. Dari mulai kos sendiri sampai ngontrak sama keluarga. Dan lewat merantau saya dapatkan beberapa manfaat seperti:
- Mental untuk bertahan hidup kuat. Sehingga yang dahulunya gak semangat jualan. Setelah nikah, alhamdulillah jualan terus. Sekarang saya dagang Alquran, buku Islam, buku bisnis, herbal, dan jam tangan.
- Mendapatkan ilmu baru. Apalagi momen belajar di Daarut Tauhiid Bandung, begitu saya tunggu dan mimpikan sejak lama. Alhamdulillah.
- Dapat teman baru yang sevibrasi. Alhamdulillah lewat merantau, Allah mudahkan saya untuk memiliki rekan bisnis yang juga teman belajar di
- Dapat pendamping hidup. Alhamdulillah Allah mudahkan saya nikah dengan wanita Bandung, dan sekarang sudah memiliki anak usia 3 bulan.
- Jadi lebih bisa bersyukur lagi atas segala nikmat yang Allah kasih
- Merasa gak memiliki siapa-siapa. Beda banget ketika berada di tanah kelahiran. Namun dengan begitu, jadi sadar, bahwa saya masih ada Allah. Dan Dialah satu-satunya yang pantas untuk dijadikan sandaran
- Dan manfaat lain yang saya belum bisa ceritakan satu persatu
Sampai sini, membuktikan bahwa yang disampaikan oleh Imam asy-Syafi’i adalah benar adanya. Alhamdulillah.
Dan jika kita renungi lebih dalam lagi, sejatinya kita sekarang juga sedang melakukan perjalanan dan akan terhenti di tempat terakhir abadi, entah itu surga atau neraka.
Semoga Allah mudahkan kita semua untuk masuk ke surgaNya. Aamiin
Terakhir, semoga bagi siapa pun yang membaca ini, terinspirasi untuk merantau. Tentu merantau ke tempat yang lingkungannya baik. ^_^