Keseruan Rafting di Kaliwatu Kota Batu Bersama Anak-anak — “Pa ayo main rafting lagi?” Ucap Alsya (9) pada Pak Wanto setelah selesai bermain rafting di Kaliwatu, Kota Batu.
Alsya, sudah bermain rafting dua kali. Pertama di Yogyakarta, tapi masih takut. Kedua, di Kaliwatu.
Saat bermain di Kaliwatu, saya lihat sejak awal pengarungan sampai selesai, Alsya begitu menikmati. Sesekali terlihat senyum lebar, wajah antusias, dan gerak tubuhnya yang menggambarkan diri menikmati petualangan.
BACA JUGA: Daftar Lengkap Jalur Operasi Angkot di Kota Batu dan 4 Tips Menaikinya
Tidak mau kalah, Nizam (8) anak kedua Pak Wanto, adik Alsya juga menikmatinya. Dia bersemangat mengikuti kemana perahu meluncur, menembus aliran Sungai Brantas. Mereka berdua menikmati pengarungan dengan wajah senang dan tawa lepas.
Sesekali saat perahu saya berpapasan dengannya. Saya seolah-olah sedang berusaha menyiraminya. Ternyata Nizam juga tidak mau kalah, dia berusaha melawan, dengan menyirami saya dengan diikuti tawa khasnya. Sang ibu pun memeganginya, agar tidak terjebur ke sungai.
Selama satu jam lebih mengarungi Sungai Brantas dengan panjang rute ± 7 Km Alsya dan Nizam tidak teriak ketakutan. Mereka menikmati, seolah-olah sedang berlibur disebuah taman/kebun binatang. Saya perhatikan ini juga berkat sikap kedua orang tuanya yang membebaskan mereka untuk berekspresi.
Serta kolaborasi dengan pemandu yang ramah dan berpengalaman. Karena sebelum berangkat pemandu memberikan arahan pada orang tua yang membawa anaknya agar tidak mengekang mereka. Biarkan mereka menikmati rafting, namun tetap dijaga. Selain itu semua yang akan rafting diwajibkan memakai jaket pelampung dan helm, walaupun anak kecil.
Tidak mau kalah, perahu ketiga yang berisi Rohman, Anis, dan Rahma, juga asyik dan seru. Mereka teriak, tertawa, dan siap siaga menikmati kejutan yang akan terjadi. Saya amati, diantara ketiga perahu yang ada. Perahu merekalah yang kebanyakan terbalik. Aaa… teriakan dari mereka bertiga menambah ke seruan rafting kali ini.
Rafting yang asyik itu berani basah, perahu terbalik, dan perang air yang saling membasahi satu sama lain.
Saya sendiri ketika rafting selalu berekspresi: teriak saat melewati jeram, perahu terbalik, berenang, hingga perang air. Bagi saya ekspresi semacam ini, akan memberikan ke bermanfaatan bagi diri saya dan yang lain. Minimal permasalahan dan pikiran yang kalut akan tergantikan dengan kesegaran. Pernah mencobanya?
Jika belum, cobalah! Anda akan suka dengan olahraga ini. Kita akan merasakan ke asyikkan rafting, jika berani mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan yang lain serta alam.
Hingga hari ini, saya sudah empat kali melakukan rafting, tiga kali di Kota Batu, satu kali di Magelang. Minggu (21/2/2016) kemarin, adalah keempat kalinya.
Saya rafting dengan tim penjaga mimpi Yayasan GSKB Malang, sebanyak tujuh orang yang dibagi menjadi tiga perahu. Perahu pertama Pak Wanto, pembina GSKB, dengan istri serta kedua anaknya. Perahu kedua saya, Iko, dan doni, sedangkan perahu ketiga, Rohman, Anis, dan Rahma.
Kami melakukan rafting bukan untuk rekreasi semata. Melainkan untuk saling merekatkan komitmen dan jalinan emosi satu sama lain.
Kemudian apakah rafting kali ini saya bosan? Jawabnya tidak. Saya menikmatinya dengan keingintahuan tinggi. Sebab setiap momen memberikan cerita dan pengalaman yang berbeda-beda. Poin penting yang selalu saya tanamkan dalam diri.
Setiap berpetualang tanamkan dalam diri, bahwa Anda adalah seorang turis yang baru disebuah kota. Jiwa petualang dan ke ingin tahuan Anda akan memuncak. Sehingga Anda akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa.
Di Kota Batu, Jawa Timur sendiri ada beberapa rute untuk rafting. Sejauh yang saya ketahui ada dua jenis rute, pemula dan pengalaman. Rute pemula bagi mereka yang belum pernah bermain rafting, lokasinya di kawasan Kaliwatu. Rute pengalaman, bagi mereka yang sudah pernah bermain rafting. Lokasinya berada di Sahabat Air.
BACA JUGA: 2 Kejutan dan 2 Fase Rafting di Sahabat Air Kota Batu, Berani?
Kalau rute pengalaman, lebih banyak jeram dan rute lebih menantang. Sedangkan yang pemula jeram sedikit, dan biasanya rute lebih banyak datar.
Bagi Anda yang ingin mengajak keluarga dan anak, disarankan untuk mencoba rute pemula. Saat sebelum dan proses pengarungan, berkomunikasilah dengan anak-anak Anda. Bangunlah kepercayaan anak dengan Anda begitupun sebaliknya.
Sedangkan bagi Anda yang sudah bermain rafting, cobalah rute di Sahabat Air saat musim hujan. Anda akan merasakan sensasi yang tidak terlupakan.
Sahabat Air dan Kaliwatu berada dalam satu manajemen, yaitu Kaliwatu Group. Mereka memiliki standar keselamatan yang ketat. Mereka akan menggagalkan pengarungan jika debit air diambang batas.
Seperti Minggu (7/2/2016) saya dan beberapa teman siang hari tidak jadi rafting. Disebabkan saat itu hujan dan debit air diambang batas. Akhirnya pengarungan dibatalkan. Walau dalam hati saya dan teman-teman kecewa, tapi untuk kebaikan bersama itu tidak masalah.
Bagaimana menurut Anda membaca cerita pengarungan ini? Apakah Anda tertarik mengajak keluarga bermain rafting bersama? Jika iya, simak beberapa tips yang saya berikan.
Empat tips rafting asyik dan aman bersama keluarga
- Sebelum pesan paket rafting, tanyakan dahulu anak Anda boleh diajak atau tidak. Pengalaman saya, umur anak 8 tahun, bisa diajak rafting. Sebaiknya pilihlah rute pemula.
- Sebelum proses pengarungan, sambil memasang jaket pelampung dan helm. Lakukan komunikasi dengan anak Anda, bukan untuk menjatuhkan mental. Namun untuk menyemangati dan memberikan kepercayaan pada anak Anda. Bahwa dia mampu melakukan dan menikmati bersama Anda.
- Saat proses pengarungan, biarkan anak Anda berekspresi. Tetap jaga, namun jangan sampai mereka terganggu.
- Saat proses pengarungan, momen yang pas untuk menumbuhkan sikap saling percaya dan pengalaman berkesan. Buat dan nikmatilah bersama keluarga Anda.
Oo anak umur 8 tahun bisa ikutan rafting ya mas? Malah baru tau :D.
Bisa mbak. Ini anak umur 8 ma 9 di ikut rafting. Terpenting nantinya komunikasi orang tua ke anak saja mbak