Malang dijuluki kota pendidikan. Namun dalam hal gerakan literasi, khususnya pada generasi muda masih kurang. Mungkin dengan program #BukuBerjalan yang disinergi-kolaborasikan dengan berbagai pihak, literasi di Malang akan semakin membumi.
#BukuBerjalan, program yang saya gagas bersama Indonesia Medika. Sebuah gerakan untuk sebarkan virus buku kepada masyarakat khususnya generasi muda, via online dan offline. Terinspirasi dari hobi saya yang suka baca buku, tapi belum mampu menyebarkan virusnya.
Kemudian saya juga suka jalan-jalan, di mana disetiap perjalanan, selalu ada sisi positif dan negatifnya. Dari situ, kenapa tidak saya gabungkan keduanya? Antara buku yang selalu memberi dampak positif dengan perjalanan yang selalu mengalir.
Ide awal ini, muncul dan saya aplikasikan saat menjadi pemateri di UKM FDI (Forum Diskusi Ilmiah) UMM. Sejak saat itu, saya terus mencoba konsisten sebarkan virus buku baik dari online ataupun offline.
Jumat (15/5), saya on air di Andalus FM pukul 09.00-10.00 WIB mewakili Indonesia Medika untuk menjelaskan program #BukuBerjalan. Selama satu jam terhitung ada sekitar 10 orang penanya dari berbagai generasi.
Mulai dari bagaimana membiasakan untuk membaca buku hingga bagaimana mendidik anak untuk suka membaca. Dari sini, saya tahu bahwa masih banyak masyarakat khususnya Malang yang gemar dan peduli dengan aktivitas membaca.
Lewat kesempatan ini, saya dapatkan motivasi-inspirasi tentang gerakan jangka panjang dari #BukuBerjalan. Harapannya, manfaat buku terus tersebar luas. Tentu dengan dukungan, sinergi, dan kolaborasi dari berbagai pihak. Sebab tanpa itu semua, gerakan jangka panjang ini tidak akan terlaksana dan berjalan sukses.
Gerakan tersebut adalah:
Pertama kami akan sediakan perpustakaan mini di klinik-klinik
Di mana percobaan awal di Klinik Bumiayu Gadang, yang telah bekerjasama dengan Indonesia Medika. “Itu bagus, jadi nanti pengunjung bisa membaca di sana. Apalagi bagi pengunjung yang bawa anak-anak,” ucap Hari Manajemen Klinik Asuransi Sampah Indonesia Medika.
Jika satu klinik ini sukses, kami akan membuka di klinik lainnya yang memiliki kerja sama dengan Indonesia Medika. Atau mungkin jika ada yang ingin membuka perpustakaan mini di klinik lain yang belum memiliki kerja sama dengan Indonesia Medika, kami siap kolaborasi.
Kedua menyediakan perpustakaan mini di taman-taman Malang
Kami akan mencobanya di satu taman di Kota Malang yang memiliki pengunjung banyak tiap harinya. Jika sukses, bisa dimungkinkan di taman-taman di Kota Malang mudah ditemui perpustakaan mini. Konsep perpustakaan mini bisa dibuat dari hal yang sederhana.
Tempatnya, dibuat dari kayu sisa dibentuk kotak/kardus sisa yang kemudian dihias sesuai keinginan. Setelah itu di isi beberapa buku. Bisa juga ditambahkan dengan lomba foto selfie/tweet, dengan hadiah buku baru atau lainnya. Bisa ditambahkan juga kotak saran, untuk mengetahui respon pembaca.
Ketiga membuat kampaye “Ini Gaya Gue, Gimana Gayamu Sam?”
Kampaye tentang buku sebagai gaya hidup dan kebutuhan. Di mana diikuti oleh mahasiswa, dosen, komunitas, beragam profesi hingga para pengambil kebijakan. Pengemasannya dengan foto dan video dalam dua bahasa (bahasa Malangan-Indonesia dan bahasa Inggris). Sehingga program ketiga ini bisa menjadi kampaye yang baik bukan hanya bermanfaat bagi Malang Raya, melainkan juga nasional.
Tiga gerakan di atas dengan lingkup yang luas. Tak akan terlaksana, tanpa adanya sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak.
Keburukan yang sistematis yang kuat akan mengalahkan kebaikan yang tidak sistematis. Kalau menurut pembaca bagaimana? Pilih gerakan nomer berapa?
Makasih gan, semoga bisa lancar. Saya tipe penggerak dan pengikut ko.
Bagus sekali Mas gerakannya, saya tertarik untuk menyumbang buku-buku. Di mana saya bisa memberikannya?
terima kasiih mas. Kalau untuk tiga gerakan ini masih perencanaan kedepannya mas. Masih cari orang untuk kolaborasi 🙂 Sekarang si, saya sama gabung sama Komunitas Booklicious Malang, kadang-kadang kami buka di CFD. Dan perencanaan kedepan, kami akan buka perpustakaan berjalan, seperti di daerah sekitar taman di Kota Malang. Tapi masih bingung sama perizinan
iya mbak, masih cari tim. Jadi saya lakukannya secara pelan-pelan
Sya pecinta buku juga berdomilisi di malang..bagaimana cara ikut bergabung?
Kalau gabung, di Malang, juga ada komunitas buku, namanya, Booklicious Malang (bisa gabung di grup FBnya)
Mari mas. Mungkin nanti pas ngopi sambil ngobrol2 ini mas 🙂
wah bagus mas , saya siap mendukung gerakan yg mas buat, mungkin bisa join.
keren mas sandi, saya dukung gerakannya, literasi itu penting, apalagi di Malang banyak sekali SDM produktif. saya doakan sukses ya gerakannya