5 Alasan ASUS Zenbook UX305FA Jadi Kekasih Blogger-Traveler — Sejak 2014 banyak aktivitas saya bersinggungan dengan laptop. Apalagi saat saya menjadi freelance reporter di Careernews.id dan penulis konten.
Ke mana-mana saya selalu membawanya, baik saat ke kampus, luar kota atau jalan-jalan di sekitar kota saya. Sayangnya laptop saya itu 14” dan berat. Saat saya cek spesifikasinya, berat laptop ± 2 Kg.
Padahal setiap saya keluar, saya tidak hanya bawa laptop. Namun juga cas laptop, air putih 1 liter, dan beberapa buku.
Alhasil saya berjalan dengan membawa tas kurang lebih 1 Km punggung sudah pegal-pegal. Walaupun begitu saya tetap membawa ke mana-mana soalnya itu laptop satu-satunya.
Apalagi saat saya keluar kota, hem… Mau gak dibawa takut ada keperluan nantinya. Kalau dibawa beratnya lumayan.
Lewat laptop lama dengan berat ± 2 Kg, saya telah hasilkan karya, prestasi hingga jalan-jalan ke beberapa kota. Semoga lewat laptop baru ini, semakin meningkat dan berkembang.
Jadi impian bagi saya memiliki laptop yang ringan, menunjang pekerjaan, dan hobi saya jalan-jalan. Alhamdulillah Kamis (19/11) saya dapat doorprize dari ASUS, saat menghadiri acara Zen Festival Indonesia 2015, di Jakarta.
Saya dapat ASUS Zenbook UX305FA. Awalnya saya tidak tahu laptop seperti apa itu. Namun hari berikutnya, saat saya sudah di rumah dan saya cek spesifikasi Zenbook UX305FA di web ASUS saya bersyukur sekali.
Ternyata laptop ini harganya 10 jutaan. Kalau saya baca-baca ulasan di website lain, Zenboox UX305 penantang Macbook dengan spesifikasi yang mantap.
BACA JUGA: Pengalaman 3 Bulan Lebih Bersama ASUS Zenfone Selfie
Mulai Jumat (20/11) sampai sekarang saya terus gunakan laptop ini. Laptop saya yang lama, saya jual ke teman.
Oleh karena itu dipostingan kali ini, saya akan bagi pengalaman menggunakan laptop Zenbook UX305FA, semoga memberi manfaat.
Pertama, desainnya bikin jatuh cinta
Saya baru melihat laptop ini Jumat, malam hari saat sudah di rumah.
Kesan pertama yang saya dapatkan elegan, klasik, tipis, dan ringan.
Saya mendapatkan warna aurora metallic yang indah dan elegan. Seri Zenbook UX305FA memiliki tiga pilihan warna, dua lainnya yaitu ceramic alloy dan obsidian stone.
Saya suka desainnya, terlihat elegan. Cobalah lihat desain depan, nama ASUS seperti ditengah pusaran air, bagaimana menurut pendapatmu?
Terus laptopnya ini ringan, memiliki berat 1,2 Kg dengan ketebalan hanya 12,3 mm. Setengah dari berat laptop saya sebelumnya.
Saya membawa laptop ini jadi tidak mudah pegal-pegal. Dulu berjalan kaki sambil membawa laptop 1 Km punggung sudah pegal.
Soalnya kalau jalan-jalan saya bawa laptop, air satu liter, dan beberapa buku, kadang juga makanan.
Sedangkan sejak memakai Zenbook UX305FA saya berjalan lebih 2 Km punggung tidak mudah pegal-pegal. Itu sudah termasuk beberapa buku dan air satu liter.
Selain itu desain yang tipis, juga lebih menghemat ruang tas. Jadi saya bisa membawa keperluan lebih banyak lagi dari sebelumnya.
Terus si laptop materialnya dari alumunium, sehingga lebih kokoh. Apalagi kalau saya bepergian luar kota, pasti laptop akan berhimpitan dengan barang-barang lainnya.
Zenbook UX305FA menyediakan pembaca kartu memori, micro HDMI, microphone, colokan power, dan USB 3.0.
Kedua, baterai tahan lama dan tidak cepat panas
Terus kesan kedua yang bikin suka dan nyaman gunakan Zenbook UX305FA, baterai tahan lama hingga 10 jam, terus tidak cepat panas.
Saya gunakan lebih dari lima jam, laptop masih dingin, dengan catatan menggunakannya tidak sambil di cas. Kalau menggunakan laptop sambil di cas tidak sampai empat jam sudah panas.
Soalnya ASUS memberikan teknologi ice cool dilaptop ini, menjadikannya tetap dingin, walaupun digunakan lebih dari 5 jam.
Saya gunakan laptop untuk membuka browser, office, sesekali mendengarkan musik, buka adobe illustrator, dan corel draw.
Mumpung Zenbook UX305FA gunakan prosesor Intel® Core™ M 5Y10 berkecepatan 0,80 GHz 998 MHz dengan RAM 4 GB sistem operasi 64-bit. Saya meng-instal aplikasi corel draw dan adobe illustrator, soalnya ingin belajar desain. Operasi pun gak berat.
Kalau berkaca pada laptop saya sebelumnya, baterai tidak tahan lama dan cepat panas. Satu jam pemakaian saya harus gunakan kipas angin. Jika tidak seperti itu, akan sangat mengganggu kenyamanan penggunaan laptop.
Alhasil dengan memiliki laptop ini, sangat menunjang pekerjaan saya sebagai blogger, reporter, dan penulis konten.
Ketiga, gratis upgrade ke windows 10
Kesukaan saya lainnya, pembelian Zenbook UX305FA gratis upgrade ke windows 10. Saya sekitar satu minggu setelah penggunaan windows 8 langsung berganti ke windows 10.
Saya upgrade via WiFi di Telkom Malang, cuma bayar 5 ribu bisa WiFi selama 12 jam. Alhasil upgrade ke windows 10 kemarin berhasil, walau harus menunggu lama.
Hasilnya puas, tampilannya windows 10 simpel dan elegan, terus juga ringan, sama seperti windows 8.
Saya gunakan windows 8 dan 10. Proses mematikan dan menghidupkan cepat, sekitar dua detik, seperti yang diklaim oleh ASUS.
Keempat, WiFi lebih cepat dan bisa nangkap sinyal lebih kuat
Pengalaman ini saya dapatkan saat WiFi-an sama teman di Telkom Malang. Saya bersebelahan dengan teman, saat itu saya upgrade ke windows 10, sedangkan dia download master windows 10.
Saat dia download beberapa kali sinyal WiFi terputus, padahal punya saya tidak. Untung saja, dia download pakai idm, kalau gak ya kasihan.
Hal ini sesuai dengan klaim ASUS, penyematan teknologi WiFi Dual-Band Two Stream 802.11ac di ASUS Zenbook UX305FA, dapat membuat akses data nirkabel lebih cepat hingga 3x dan jangkauan 2x lebih luas.
Kelima, performa kurang menonjol tapi bagi penulis/blogger cocok
Terkait performa saya mengutip dari ulasan teknologi.metrotvnews.com. Disebutkan bahwa Zenbook UX305FA terkait kinerja grafis kurang menonjol, sebab gunakan Intel HD 5300 yang tergolong kelas bawah.
Masih dari situs yang sama, saat diuji 3Dmark, laptop ini memperoleh skor 2.881. Skor yang tergolong rendah. Tapi dapat dimaklumi karena Zenbook UX305FA tidak dirancang untuk melakukan hal-hal berat, seperti gaming.
Tapi bagi saya, gunakan laptop ini sejak Jumat (20/11) sampai sekarang, secara keseluruhan puas.
Spesifikasinya cocok buat saya yang suka bepergian. Terus sangat menunjang pekerjaan saya sebagai blogger, freelance writer-reporter.
Saya juga tidak membutuhkan performa yang terlalu tinggi. Soalnya si laptop saya gunakan untuk membuat desain yang sederhana serta menunjang pekerjaan saya.
Pengalaman saya, saat laptop memiliki performa tinggi saya biasa gunakan untuk gaming. Laptop saya dahulu tidak bertahan lama, sebab saya gunakan untuk nge-game, hehe.
Alhamdulillah sekarang Zenbook UX305FA menjadi kekasih baru saya, sebagai blogger dan traveler.
Dua pilihan ASUS Zenbook UX305FA
Harga : 10 jutaan
Prosesor : Intel core M-5Y10
GPU : HD 5300
Layar : 13”3 IPS FHD (1920×1080)
RAM : 4 GB
Penyimpanan : 256 GB SSD Berat : 1,2 Kg
Win : 8.1 gratis upgrade ke win 10
Harga : 15 jutaan
Prosesor : Intel core M-5Y71
GPU : HD 5300 Layar : 13”3 IPS QHD (3200×1800)
RAM : 8 GB
Penyimpanan : 512 GB SSD
Berat : 1,2 Kg
Win : 8.1 gratis upgrade ke win 10
Dua tips gunakan Zenbook UX305FA
- Saat ngecas laptop, sebaiknya dalam keadaan mati dan sampai penuh. Saya perkirakan untuk baterai laptop penuh sekiar 2 jam. Kalau misal ngecas dalam keadaan hidup, laptop akan cepat panas, sebelum empat jam penggunaan.
- Sebaiknya penggunaan laptop ini tidak untuk game, supaya tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Soalnya saya pernah punya laptop rusak, karena sering gunakan untuk game. Kalau misal ingin, sebaiknya kadang-kadang saja.