Berubah atau Punah: Buku yang Mengajak Kita Memilih Hidup atau Mati — “Buku ini layak dibaca setiap anak bangsa (Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia).” Mungkin judulnya agak extrem, hehe. Tapi memang, ketika kita tidak berubah, pasti kita akan tergerus, tersingkir, dan lama-lama ditelan zaman.
Maka perubahan itu adalah sesuatu yang pasti, dan tak mungkin kita lepas darinya. Apalagi era sekarang, perkembangan sangatlah cepat, maka dibutuhkan kemampuan adaptasi diri yang luar biasa.
Tujuannya supaya kita tetap berada di jalur yang benar, dan tidak punah. Dalam hal menghadapi perubahan, orang bisa digolongkan menjadi tiga tipe yaitu (hal xviii-xxv):
Pertama, change maker
Change maker adalah orang yang terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Mereka terus bergerak maju dan menciptakan tantangan-tantangan baru guna mencapai tujuan yang lebih tinggi lagi. Tipe ini merupakan subjek perubahan.
Kedua change adapter
Change adapter adalah orang yang harus mengahadapi perubahan serta melakukan penyesuaian (adaptasi) agar bisa melewati perubahan itu dan bahkan menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
BACA JUGA: (+Video) Marketing Revolution: Jadi Kaya dan Menikah dengan Marketing
Change adapter adalah orang yang berhasil bertahan menghadapi berbagai perubahan dan bahkan mendapat nilai tambah atau menjadi lebih baik karena berhasil melalui perubahan itu. Mereka adalah objek perubahan, tapi bisa menjadikan perubahan itu sebagai landasan untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi.
Ketiga change quitter
Change quitter adalah mereka yang tak sanggup menghadapi perubahan dan memilih menyerah. Change quitter bisa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mereka yang melihat masalah sebagai possible death (mungkin bisa berhasil atau gagal) dan mereka yang melihat masalah sebagai certain death (pasti gagal).
Jika melihat pembagian ini, kamu berada di posisi mana?
Jangan sampai kita pada posisi ketiga sebagai change quitter, yang memiliki keyakinan bahwa langkah yang diambil pasti gagal! Jika keyakinan ini sudah terpatri dalam diri, kita pasti gagal, karena kita sendiri tidak menyediakan ruang untuk kesuksesan itu.
BACA JUGA: Buku Mindset Carol S. Dweck, PH.D: Membuat Anda Sukses dengan Memahami Kekuatan Pola Pikir
Maka pentingnya kita memahami tentang perubahan ini. Buku Berubah atau Punah Pahami Burning Platform Quadrant Anda dan Raih Kesuksesan ditulis oleh FX Fat dan Kevin Wu. Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka, terdiri dari 7 bab, dengan 168 halaman, pas untuk dibaca, pahami, dan praktikkan.
Burning platform
Burning platform sering digunakan sebagai landasan (baca: platform) bagi orang atau organisasi untuk melewati masa-masa krisis atau masa-masa sulit sampai mereka bisa mengalami titik balik karena pada masa-masa seperti itu, mau tidak mau mereka harus melakukan perubahan terhadap apa yang mereka yakini benar untuk menyelamatkan diri atau organisasi mereka (hal xvii).
Penulis mengatakan jika burning platform selalu ada dalam kehidupan manusia, baik pribadi maupun profesional. Sebab ia, bagian dari dinamika kehidupan, yang mau tak mau akan selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan, entah disadari atau tidak.
Burning platform bisa menjadi bahan bakar bagi setiap orang dan bisa kita jadikan landasan dan fondasi untuk terus bergerak menciptakan serta menghadapi perubahan.
Di dalam buku ini, penulis membagi burning platform menjadi empat kuadran: (1) obsolete zone, (2) comfort zone, (3) cracked zone, dan (4) achiever zone.
Saya tak akan membahas satu-satu tiap kuadrannya, karena penulis menjelaskannya tiap bab satu kuadran. Jadi bagi kamu yang tertarik tentang kuadran di atas, sebaiknya membeli bukunya ?.
Terus… mengapa harus berubah?
Di tulisan ini saya cuma ingin menekankan kenapa kita harus berubah. Islam mengajarkan tentang perubahan. Bahwa seorang muslim harus lebih baik dari hari sebelumnya. Jika sama, maka termasuk orang yang rugi.
Poin utama, perubahan itu harus. Karena bumi terus berputar, perubahan pun selalu terjadi, mau tidak mau, siap tidak siap.
Poin kedua, kita harus menanamkan dalam pikiran, bahwa perubahan harus ke arah yang positif.
Poin ketiga, jadikan akhirat, sebagai motivasi tertinggi untuk berubah. Kalau bahasa yang sudah sering dipakai, yuk hijrah!
Jadi… apakah kamu siap untuk berubah atau punah?
