Edisi #2: Kamu Berkomunitas, Kenapa Harus Menulis? Ini 8 Alasannya!

Sandi Iswahyudi

PENULIS-BLOGGER-sandi-iswahyudi

Edisi #2: Kamu Berkomunitas, Kenapa Harus Menulis? Ini 8 Alasannya! — Ardiningtiyas Pitaloka dan Andin Andiyasari dalam buku How to Become a Great Fresh Graduate, menjelaskan, salah satu keterampilan penting saat pertama kali berkecimpung di dunia kerja adalah menulis. Bahkan sebagian besar perekrut menilai calon kandidat dari tulisan atau blog yang dimiliki kandidat.

Melalui kemajuan teknologi sekarang ini, perekrut banyak sekali memanfaatkan fasilitas dunia digital untuk melihat calon karyawan, baik lewat akun jejaring profesional LinkedIn maupun melalui mesin pencari Google dengan mengetikkan nama kamu.

Apakah kamu ikut dan aktif dikomunitas atau organisasi? Apa saja yang sudah kamu rasa dan dapatkan? Apakah ada kemajuan—kepribadian, karier, masa depan, hingga kebermanfaatan bagi sekitar—setelah kamu masuk dikomunitas? Bisa diceritakan?

Atau jangan-jangan kamu lupa, akan sebagian besar kisah senang dan dukka yang telah dilalui?

Maka benar, pernyataan Pramoedya Ananta Toer menulis itu bekerja untuk keabadian.

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Begitupun dengan pernyataan, Ali bin Abi Thalib, ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

Jika kamu saat ini, masih kuliah, banyak waktu kurang produktif, dan ingin meningkatkan kapasitas diri menjadi lebih baik lagi.

Masuk dan jadilah proaktif dikomunitas/organisasi tersebut!

Eksplorasi semua hal yang kamu minati dan suka, jalin silaturrahim, latih kemampuan komunikasimu, serta jangan pernah sia-siakan kesempatan yang ada.

Organisasi itu tempat akselerasi, untuk kita lebih mengenal diri, orang lain, kehidupan, dan lingkungan. Dia inkubator untuk menciptakan pemimpin manusia unggul—mau memikirkan dan bergerak untuk kebermanfaatan orang lain.

Namun sangat disayangkan, jika kamu berkomunitas/organisasi tidak menulis. Berikut delapan manfaat yang akan kamu dapatkan.

Menulis membantu branding komunitas kamu

Sesuatu yang dibicarakan dan disebar ke dunia digital, akan mudah dikenal oleh orang lain.

Maka dengan kamu menulis tentang komunitas yang diikuti.

Secara tidak langsung komunitas tersebut, akan dikenal hingga diketahui kualitasnya oleh orang lain.

Era sekarang banyak komunitas/organisasi membranding secara masif di dunia digital.

Menulis membuat kamu abadi—dikenal dan dikenang

Dampak secara tidak langsung lainnya. Kamu akan ikut dikenal baik lingkungan komunitas hingga lingkup yang lebih luas.

Kemudian kamu akan dikenang, minimal lingkup komunitas yang kamu ikuti.

Sebab tidak banyak dari teman-teman kamu, yang menulis sepertimu.

Menulis akan mengikat ilmu

Membaca, mendengar, dan menulis. Tiga metode berbeda-beda, di mana masing-masing orang memiliki kesukaan masing-masing.

Ada yang suka belajar dengan membaca, mendengar, atau dengan menuliskannya kembali.

Namun yang pasti, ketika kamu menggunakan minimal lebih dari satu metode, persentase daya ingat akan semakin besar.

Selain itu, dengan menulis, kamu akan mudah untuk mengingat sesuatu dengan baik.

Menulis merangkai dan merapikan masa depan kamu

Saat ini, merupakan era digital. Jadi aktivitas kamu di dunia digital, sangat memengaruhi masa depan kamu. Maka tulislah hal-hal yang positif dan buatlah portofolio Anda dengan baik.

Tunjukkan bagaimana kamu ingin dikenal orang lain.

Menulis membuat kamu berpikir runtut dan sistematis

Seperti tulisan saya sebelumnya di Careernews.id, menulis menunjukkan kemampuan seseorang dalam menuangkan pemikiran secara runtut dan sistematis.

Kemampuan ini dibutuhkan dalam menduduki posisi-posisi strategis di perusahaan.

Jika dipahami lebih jauh, menulis juga membentuk kepribadian seseorang untuk peka terhadap lingkungan sekitar, pantang menyerah, menjadikan kegagalan sebagai kenikmatan, dan mampu memanajemen diri.

Hal ini sangat diperlukan ketika kamu terjun di dunia kerja.

Sebab dalam bekerja, seseorang dituntut untuk mampu membuat laporan yang mudah dimengerti dan dipahami oleh orang lain.

Dengan demikian, berlatih mengembangkan kemampuan menulis merupakan hal yang krusial.

Masih dari buku How to Become a Great Fresh Graduate, tulisan yang baik, tersusun secara efektif, dan tidak banyak kesalahan ketik, menunjukkan bahwa penulisnya memiliki perhatian terhadap detail.

Semakin awal kemampuan menulis ini dikembangkan akan semakin terasa pentingnya saat sudah menduduki posisi-posisi strategis di perusahaan. Sejak awal, mulailah menulis dengan baik dan benar.

Menjadi nilai plus di mata employer

Hal senada disampaikan pula Ilman Akbar Search Coordinator di Traveloka.

Nilai plus sekali, jika employer-nya perusahaan media atau jurnalistik yang core bisnisnya menulis.

Mereka akan memberikan nilai plus buat calon pegawai yang sudah punya pengalaman di bidang core bisnis mereka.

Kalau perusahaan lain yang core bisnisnya tidak di media atau jurnalistik, keterampilan dan pengalaman menulis calon karyawan itu cuma berharga untuk posisi yang berhubungan.

Misalnya PR/humas, copy writer dan content writer.

Azhar Rohmadi Quality Control di Cargill telah merasakan manfaat dari menulis di media cetak. Senin, Azhar menceritakan,

“Saya diterima di perusahaan multinasional Mayora Group 2014 lalu. Sebab, saat wawancara saya membawa semua kliping tentang pangan yang telah termuat di media cetak Harian Surya. Itulah nilai plus yang membedakan saya dengan pelamar lain. Padahal saat itu, saingan saya banyak dari kampus-kampus ternama.”

Jadi, bukan alasan bagi kamu, yang sekarang tidak kuliah di jurusan yang fokusnya menulis, untuk tidak belajar. Banyak cara yang dapat dilakukan, bisa melalui organisasi intra kampus/ekstra untuk belajar menulis.

Bahkan bagi kamu yang bukan dari jurusan  yang fokusnya menulis. Setidaknya kamu memiliki dua keterampilan: (1) sesuai jurusan, dan (2) menulis. Di mana hal tersebut sangat bermanfaat ketika masih mahasiswa dan sudah lulus.

Menulis dapat menjadi pekerjaan sampingan kamu

Penulis akan terus dibutuhkan karena penulis menciptakan konten. Sedangkan yang kita nikmati di internet seperti artikel, tweet, status, meme, video, hingga gambar itu semua adalah konten. Tanpa konten, tidak ada yang bisa kita nikmati di internet, ucap Ilman Akbar.

Terbukti, saya saat ini, menjadi freelance dibeberapa media baik online dan offline.

Selain itu, banyak sekali pekerjaan tentang kepenulisan yang dibutuhkan.

Seperti admin sosmed, content writer, copy writer, dan freelance reporter.

Menulis membantu dirimu berkembang

“Semua manusia secara umum, dan calon employer secara khusus. Menyukai siapapun yang memiliki nilai lebih, karena bisa bermanfaat lebih banyak dibandingkan mereka yang nilai kebermanfaatannya kurang.

Menulis bisa membantu diri kita berkembang, sehingga kita bisa punya nilai plus bagi orang lain, termasuk di mata calon employer,” pesan Ilman Akbar alumni mahasiswa UI.

Bagaimana menurut kamu? Yuk biasakan diri untuk menulis segala aktivitas yang ada  dikomunitas. Bisa kamu mulai dari hal-hal kecil yang kamu rasakan. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada! Selamat menulis, saya tunggu kisah indahnya!

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

5 pemikiran pada “Edisi #2: Kamu Berkomunitas, Kenapa Harus Menulis? Ini 8 Alasannya!”

  1. Sepakat mbak. Terpenting kemauan untuk belajar. Dari awal seperti ini. Pasti nanti, kemampuan menulis kita akan semakin baik

  2. Blog saya sekarang juga dalam proses belajar menulis.. Berantakan sih, tapi tidak masalah. Namanya juga baru belajar. Bukan begitu? 🙂

Komentar ditutup.

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?