NulisRamadhan#3: Jadi Istri

Sandi Iswahyudi

ramadhan sandi iswahyudi

Ya kamu tak salah membaca judulnya. Sebelum kamu berpikir jauh. Saya klarifikasi bahwa saya tetap lelaki normal yang menyukai seseorang wanita yang nanti akan saya jadikan seorang istri.

Jadi ditulisan ini maksudnya begini. Mungkin ada dari kita khususnya ‘cowok.’ Kalau berbicara tugas seorang bapak itu berat. Yaitu mencari nafkah buat keluarga. Pergi pagi pulang malam, atau bahkan ada yang pulang pagi lagi.

Tapi tahukah kita, jika tugas seorang istri itu nanti lebih berat lagi? Ya meraka harus menyiapkan keperluan keluarga, membersihkan rumah, hingga mendidik anak.

Apalagi mendidik anak, tugas ini dampaknya tak bisa diulang. Apabila anak baik/tidak, akan berpengaruh pada masa depannya. Sebenarnya juga, masalah mendidik anak adalah tanggung jawab berdua. Jika keduanya saling memberikan pendidikan, maka anak akan memiliki karakter yang seimbang, antara karakter dari ibu dan bapak.

Bolehlah kita meringankan beban istri, dengan memberikankan sebuah pembantu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Tapi alangkah baiknya jika kita terlibat juga menjadi bagian dari istri.

Kita membantu pekerjaan-pekerjaan istri. Seperti cuci piring, memasak/pekerjaan lainnya yang bisa dikerjakan. Hal ini sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad sollallohu ‘alaihi wasallam. Beliau walaupun seorang khalifah/pemimpin, tetap membantu pekerjaan istri.

Romantisme akan selalu lahir denganmu sikap saling mengerti satu sama lain.

Aktivitas ‘menjadi istri’ akan membuat kita sebagai suami tahu dan merasakan bahwa pekerjaannya tidaklah sedikit dan ringan. Kita juga tidak akan menyalahkan dia. Manfaat lainnya, romantisme dalam keluarga akan menguat. Saling memahami dan mengisi akan tetap terjaga. Serta saling mengerti bagaimana harus bersikap.

Indah bukan?

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

2 pemikiran pada “NulisRamadhan#3: Jadi Istri”

  1. Ini benar sekali Mas Is
    Satu dua pekerjaan rasanya sih bisa kita lakukan. Ya paling tidak Sabtu atau Minggu kita kerjakan.

    Kalau kasus saya? Alhamdulillah urusan mencuci dan setrika baju saya dan anak-anak lelaki saya … itu urusan saya. Ini sangat dimungkinkan karena waktu saya sekarang sudah agak luang. Tidak musti bekerja setiap hari jam 08.00 – 17.00 … oleh sebab itu tak ada alasan bagi saya untuk tidak membantu pekerjaan istri saya
    (Istri saya masih bekerja sebagai karyawan full time)(dan kami tak punya Asisten Domestik Rumah tangga) 🙂

    salam saya

Komentar ditutup.

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?