Percayakah padaku, jika Jakarta itu penuh pesona.
Ibu kota negara Indonesia yang penuh daya magis membuat orang dari berbagai daerah berduyun-duyun mengadu nasib di sana. Tak peduli mereka memiliki keterampilan atau tidak.
Yang jelas, kemolekan Jakarta, telah menyihir banyak orang untuk ke sana, untuk sekadar berkunjung, atau menetap di daerah yang sering jalanan penuh—bahasa kerennya macet.
Aku sendiri tahu Jakarta pertama kali, dari layar TV. Membuat pandangan berbeda. Disatu sisi tak ingin menginjakkan kaki ke sana. Di sisi lain, ingin berkunjung walau hanya sehari saja.
Alhasil pada saat kuliah, kaki ini pertama kali menginjak udara panas Jakarta dengan harga makanan yang berkali-lipat dibanding Malang. Daerah jujukan mahasiswa dari seluruh Indonesia dan terkenal dengan biaya hidup murahnya.
Jika uang 20ribu di Malang dapatkan lauk yang nikmat, sedangkan di Jakarta hanya mendapat sop. Alhamdulillah.
Itulah pandangan pertamaku tentang Jakarta.
Tak terbayang ternyata hal istimewa didapat di Jakarta
Allahu Akbar… benar-benar tidak terbayangkan sebelumnya. Hal istimewa yang luar biasa saya dapatkan di Jakarta ini.
Alhamdulillah. Segala puji bagi Rabb yang telah memberi hadiah istimewa itu padaku.
Bagaimana tidak, 2015, saya diundang langsung oleh ASUS Indonesia ke Jakarta untuk mengikuti eventnya, Zen Festival Indonesia 2015.
Semua akomodasi, mulai dari makan, hotel berbintang, hingga pesawat PP langsung ditanggung ASUS Indonesia.
Dari sini, saya bertemu dan berkenalan dengan blogger keren-keren dari beberapa daerah di Indonesia. Bahkan, di penutupan acara, saat sesi doorprize, saya mendapatkan undian dan berhak mendapatkan hadiah utama berupa laptop Zenbook UX3O5FA dengan harga kisaran 10jtan waktu itu.
Alhamdulillah… tidak henti-hentinya saya bersyukur.
Awalnya tidak percaya jika mendapatkan laptop mahal. Karena saat itu, saya belum begitu update tentang laptop/notebook ASUS.
Beberapa hari setelah acara saya tersadar, laptop yang saya miliki termasuk barang mahal dengan kemampuan tinggi dikelasnya.
Performa OK dengan ukuran tipis, dan tahan lama, membuat laptop ini menjadi alat tempur tercinta saya.
Alhamdulillah hingga detik ini saya menulis, laptop ASUS Zenbook UX305FA masih berjalan dengan normal.
Inilah memori yang manis di Jakarta pada 2015.
Mulai menyusuri beberapa sudut Jakarta bersama rekan blogger
Salah satu nikmat menulis, adalah membawa penulisnya terbang entah kemana.
Setuju enggak?
Alhamdulillah kalimat di atas saya sudah buktikan. Salah satunya beberapa kali ke Jakarta, saya dapatkan dengan gratis, akomodasi, selama di sana, hingga transportasi menggunakan pesawat terbang PP dengan Garuda Indonesia.
Seperti kisah 2017, saat mengikuti event ASUS Indonesia, ASUS Zenfinity 2017 saya bersama Mas Pandu —blogger Bali, Mas Bai—blogger Aceh, dan Nurri—blogger Jakarta.
Berkesempatan menyusuri beberapa sudut Jakarta.
Kisah itu saya tulis dalam tulisan berjudul Jakarta Itu.
Kami dari Pullman Central Park, menuju halte busway melalui jembatan penyebrangan untuk menaiki Transjakarta.
Salah satu moda transportasi andalan DKI Jakarta yang menawarkan kenyamanan dengan harga murah. Saat melewati jembatan saya melihat langsung jalanan yang penuh oleh mobil pribadi dan motor, dan teriknya mentari dikala siang.
View this post on Instagram
Hem… inilah Jakarta.
Menggunakan Trans Jakarta tempat pertama yang kami tuju adalah Kota Tua Jakarta. Destinasi ini begitu hits dikalangan pelancong. Arsitek Belanda terasa, apalagi dengan persewaan sepeda dengan topi khas kompeni. Di sini saya bisa menjumpai mobil kuno, kafe, dan ragam pengunjung yang bermain sepeda.
View this post on Instagram
Pose-pose manis saat bersepeda dengan pasangan atau orang terkasih banyak peminatnya lo. Sayang saat ke sini masih sendiri, sehingga saya melihat saja orang yang menyewa sepeda, dan bersepeda bersama pasangan. Asyik… terasa romantisnya lah hehe.
Enaknya saat ke Kota Tua Jakarta dikala pagi hari atau sore hari. Saat itu, cuaca gak begitu panas. Dan suasananya lagi romantis-romantisnya. Cakep buat foto atau video. Kemarin saat ke sini, sayang saat siang hari, jadi terasalah bagaimana panasnya ☹, alhamdulillah.
Sore hari ke Masjid Istiqlal
Gagahnya Masjid Istiqlal sudah saya tahu lewat TV dan foto. Sudah lama ingin menginjakkan kaki di sini.
Alhamdulillah sore harinya, saya berkesempatan ke Masjid Istiqlal seorang diri. Dari penginapan, saya langsung meluncur memakai Gojek.
Masjid Istiqlal, menjadi saksi perjuangan kaum muslimin Indonesia bersatu untuk menuntut penista agama.
Beberapa menit sebelum magrib saya sampai di masjid, dan mengeluarkan Zenfone 3 untuk mengabadikannya.
View this post on Instagram
Ketika kaki menyentuh pertama kali ubin masjid, dingin terasa. Saya merasakan pengalaman secara spiritual di masjid ini. Ada semacam rasa rindu yang terpuaskan. Damai, tenang, dan keinginan diri untuk bisa menyusuri masjid-masjid di seluruh Indonesia, muncul.
Ya… kalau diumpamakan, seperti halnya ketika kita menemukan makanan istimewa yang sudah lama diinginkan untuk dicicipi, dan ketika mendapatkannya, apa yang dirasakan? Tentu tidak akan menyia-nyiakan begitu sajakan kesempatan baik itu?
Belajar digital marketing di Jakarta
Terhitung sudah lama saya masuk SB1M—komunitas bisnis 1 M. Tepatnya dipertengahan kuliah dengan bayar sejumlah uang.
Enaknya di sini, keanggotaannya itu seumur hidup. Jadi uang yang dibayarkan gak rugi, tapi untung. Belum lagi dengan manfaat jejaring. Bisa belajar langsung dengan praktisi yang telah sukses bisnis dengan gunakan teknik digital marketing.
Dan Januari 2019, saya pertama kali berkesempatan belajar langsung di SB1M menghadiri kelasnya di Jakarta, alhamdulillah.
Beda memang, menghadiri kelas dan menonton di replay webinar. Kalau menghadiri langsung itu, dapat aura semangatnya. Sedangkan replay enggak.
Semoga esok berkesempatan menghadiri kelas SB1M lagi di Jakarta ?
Bagi kamu yang mau daftar SB1M langsung saja klik link ini -> sandiiswahyudi.com/sb1m.
Dan gak usah bingung untuk penginapan…
Beberapa kali ke Jakarta, membuat saya tak perlu bingung untuk mencari penginapan. Ya… Jakarta tempatnya para pelancong. Tak sulit mencari tempat tidur di kota metropolitan.
Dan untuk mendapatkan ragam informasi itu tak perlu bingung. Sebab ada banyak aplikasi yang menjawab permasalahan tersebut, salah satunya Pegipegi.
Pegipegi adalah perusahaan yang melayani pemesanan hotel, tiket pesawat dan tiket kereta api, melalui situs website atau app.
Saya gunakan Pegipegi untuk mencari hotel di Jakarta Pusat pun mudah dan cepat.
Saya tinggal ketik di google PegiPegi terus akses situsnya.
Di halaman utama, sudah ada pilihan, mau cari hotel, tiket pesawat atau tiket kereta api.
Saya langung klik hotel. Tak perlu waktu lama langsung masuk ke halaman berikutnya, berisi mau menginap di mana, kapan waktunya, dan berapa orang/kamar.
Cepat sekali websitenya, tak perlu waktu tunggu.
Lewat fitur pencarian hotel, saya pun dimudahkan dengan fitur filter dan urutkan. Dua fitur ini, membuat saya mudah untuk mencari hotel sesuai budget dan keinginan.
Terus Pegipegi juga memberikan informasi rating/ulasan tiap hotel. Sehingga memudahkan saya atau pelancong lainnya melihat hotel mana yang cocok dengan kebutuhan.
Kemudian ditiap hotel juga terdapat foto-foto, deskripsi hotel, fasilitas, dan informasi dasar serta tambahan.
Membuat saya tahu gambaran lebih detail tentang penginapan yang akan ditempati.
Langkah selanjutnya, jelas kamu tahu, tinggal pilih hotel yang sesuai kebutuhan dan budget, kemudian klik dan lakukan pemesan serta pembayaran.
Setelah itu rincian hotel masuk ke email. Tinggal deh, check in sesuai waktu yang tertera dengan menunjukkan bukti email dari Pegipegi ke hotel yang dituju.
Bagaimana mudahkan memesan hotel di Pegipegi? Ya… mudah dan gampang.
Kamu mau memesan hotel di mana?
