Komunitas Public Speaking Berikan 6 Poin Membuka Acara dengan Memukau —Materi yang diseminarkan tidak akan bermanfaat banyak ketika tidak ada tindak lanjut. Baik itu berupa aplikasi dari peserta seminar atau keberlanjutan materi dalam sebuah forum secara berkala.
Konsep ini diterapkan oleh Mas Obi Chandra Kapisa seorang pengusaha, pembicara, dan lulusan kedokteran UB. Beliau pada Senin (14/12/2015) mengadakan seminar terkait public speaking di Dilo Malang dengan bonus peserta nantinya akan masuk di Komunitas Public Speaking Malang yang digagas.
Poin masuk di komunitas ini yang membuat saya tertarik untuk daftar seminarnya. Sebab lewat komunitas, saya akan mendapatkan ilmu lebih banyak, teman, kesempatan lebih besar, dan mimpi untuk jadi pembicara andal cepat terwujud.
Apalagi materi terkait public speaking tidak bisa dipelajari satu sampai dua hari saja. Tapi harus dipelajari secara berkala, dan diaplikasikan dengan konsisten.
Makanya saya salah satu orang yang antusias, mengikuti komunitas ini. Apalagi kalau saya amati, di Malang, masih belum ada komunitas sejenis.
Semoga Komunitas Public Speaking Malang sukses. Sukses menghasilkan pembicara, moderator, dan MC andal. Serta ke depannya, lebih banyak lagi masyarakat Malang yang tertarik untuk gabung.
Kenapa saya mempelajari public speaking?
“Jika ingin naik kelas, Anda harus pandai berbicara,” pesan yang saya dapatkan dari buku Kek Jamil Azzaini, Speak to Change
Inspirasi lain saya dapatkan dari ceramah beliau lewat youtube yaitu, “Kata akan mengubah hidup Anda, perusahaan, bahkan negara.” Dari dua kutipan ini, apakah Anda tertarik untuk belajar public speaking?
Selain itu setelah saya amati, semua hal tidak akan pernah lepas dari berbicara. Misalnya saat saya presentasi kuliah, menjadi ketua disuatu organisasi, menyampaikan pendapat saat diforum, hingga ketika wawancara kerja.
Dari paparan di atas, saya pun termotivasi untuk mempelajarinya.
Latar belakang mempelajari public speaking
Sebenarnya saya SMA itu orangnya pemalu dan tidak percaya diri berbicara di depan umum. Saya pun tidak suka ikut organisasi. Karena memang saya tidak tahu manfaatnya bagi diri saya.
Baru saat masuk kuliah, saya sadar. Dosen saya, Dr. Ir. Damat, MP berkata saat memberi mata kuliah, nilai IPK itu menduduki nomor kesekian. Nomor pertama adalah soft skill.
Di mana soft skill berhubungan dengan kemampuan berorganisasi-berbicara di depan umum. Kemampuan yang bisa didapatkan ketika masuk dan aktif di organisasi/komunitas.
Akhirnya saya sejak semester satu memutuskan untuk masuk dan aktif di organisasi, sebab saya termasuk orang yang rata-rata. Jadi harapannya, lewat belajar-mengembangkan soft skill, bisa menjadi nilai lebih pada diri saya.
Saat sudah memasuki organisasi, saya aktif terlibat di dalamnya. Mulai dari mengadakan kegiatan rutin, rapat, hingga proses musyawarah.
Saat proses musyawarah, kata teman-teman, saya termasuk orang yang mbulet (berbicara tidak terstruktur).
Awalnya agak tersinggung, namun saya tetap belajar. Soalnya saat saya amati teman-teman yang memiliki kemampuan berbicara andal, kariernya keren.
Mereka bisa kenal dengan dosen-petinggi kampus, menang berbagai lomba, hingga punya teman dari beberapa daerah di Indonesia.
Hal inilah yang membuat saya meniatkan diri untuk terus mengembangkan kemampuan soft skill serta hard skill dengan bergabung di organisasi-komunitas.
Alhamdulillah, dari aktivitas saya konsisten belajar di organisasi/komunitas. Sekarang saya tidak lagi mbulet dan malu berbicara di depan umum. Terbukti hingga hari ini saya telah menjadi pemateri hingga ke Kalimantan Timur.
Pertemuan pertama Komunitas Public Speaking Malang
Kemarin Senin (11/1/2016) adalah pertemuan pertama Komunitas Public Speaking bertempat di kantor Mas Obi, Dinoyo, Malang. Dihadiri oleh enam orang, dari berbagai latar belakang. Ada yang masih mahasiswa, bekerja, dan guru SMK.
Walaupun kemarin sorenya hujan, alhamdulillah pertemuan masih bisa berlanjut. Saya dan Faqih, rela menembus hujan agar datang tepat waktu.
Hikmahnya, memang, untuk menjadi naik kelas/sukses, kita butuh perjuangan. Tinggal kita nikmati saja tiap prosesnya.
Pertemuan kemarin membahas tentang pembukaan. Sebelum Mas Obi memberi materi, kami satu persatu diberi kesempatan untuk maju ke depan menjadi pemateri. Kemudian mereka akan dinilai secara bergantian oleh teman-teman yang.
Pertemuan kemarin memberikan banyak hal terkait bagaimana membuka acara dengan memukau. Di mana tujuan pembukaan adalah untuk mencairkan suasana dan memusatkan perhatian peserta kepada pemateri.
Ditulisan ini, saya menyajikan enam poin membuka acara dengan memukau, yang bisa Anda terapkan juga.
Enam poin membuka acara dengan memukau
Pertama Anda harus punya energi
Mas Obi berkata, “Anda datang harus penuh dengan semangat, sebab peserta membutuhkan energi.”
Saya sepakat akan hal ini. Energi itu bisa menular ke orang lain. Makanya para motivator menyarankan saat pagi hari dengarkanlah lagu-lagu semangat. Supaya dalam menjalani hari semangat, dan hal ini terbukti pada diri saya.
Kedua tunjukkan fakta
Tunjukkan fakta terkait materi yang akan disampaikan. Mas Gamal bilang pada saya intinya, ada dua hal yang harus masuk saat kita menjadi pemateri, yaitu fakta dan cerita. Dua hal tersebut yang membuat orang tertarik pada materi yang disampaikan.
Misalnya seperti, 77% perusahaan mencari calon karyawan lewat google. Maka Anda harus memiliki personal brand yang kuat, supaya mendapatkan pekerjaan dengan cepat. Di pertemuan kali ini, saya akan menjelaskan tentang hal ini.
Ketiga buka dengan pertanyaan
Siapa dari Anda yang ingin merasakan manfaat blog seperti jalan-jalan gratis, mendapatkan uang, memiliki banyak teman, dan kebaikan yang terus mengalir?
Menggunakan trik ini kita sebagai pemateri akan mengetahui pemikiran masing-masing peserta. Selain itu akan membuat suasana lebih interaktif.
Keempat berikan visual yang memukau
Buka dengan video yang sesuai dengan materi, injak mawar, injak uang atau hal lain. Intinya membuat peserta seminar langsung fokus pada kita.
Kelima partisipasi peserta
Ajak peserta aktif juga dengan mengajukan pertanyaan/hal lainnya. Keaktifan peserta, membuat mereka nyaman dan fokus pada kita.
Keenam berikan ice breaking
Seorang pemateri harus memiliki banyak ice breaking untuk menjadikan peserta fokus dan semangat kembali. Banyak sekali ice breaking yang bisa dipelajari. Kemarin Mas Obi juga memberikan beberapa ice breaking buat kami.
Jadi dari ulasan ini, apakah Anda tertarik untuk menjadi public speaker? Bagi yang sudah menjadi public speaker, dari enam poin di atas, mana yang Anda lakukan?
Jika ada trik lain membuka acara dengan memukau, yuk bagi dikolom komentar!
Bagaimana caranya klo kita membuat power point yg baik dan upaya apa yg hrs kita lakukan agar ppwer point yg ditampilkan menjadi baik.
banyak teknik untuk membuat power point menarik. bisa dengan mengikuti pelatihan pembuatan presentasi, nonton tutor di youtube, atau explore sendiri