Tujuh bulan belakangan aku belajar pada bayi kecil kami. Tentang proses, namanya “belajar.”
Bayi lucu itu tak pernah berhenti belajar. Selalu saja ada hal-hal baru yang dia lakukan dan tunjukkan pada kami.
Mulai dari belajar menggerakan tangan, memegang, tengkurap, berkata-kata, bergerak maju, mundur ataupun guling.
Dia tak pernah menyerah untuk belajar. Tak ada di kamusnya saat itu, putus asa.
Contohnya seperti, saat dia belajar tengkurap.
Si kecil beberapa kali tengkurap tapi masih belum berhasil. Kemudian kami beri rangsangan padanya.
Awalnya dengan membantu dia tengkurap, terus membetulkan posisi tangan supaya pas.
Beberapa hari selanjutnya, Aisyah (nama panggilan anak kami) sudah bisa tengkurap tanpa bantuan kami. Tapi belum bisa kembali ke posisi semula.
Hari berikutnya, dia sudah pandai tengkurap sendiri dan kembali ke posisi semula.
Hari-hari setelah itu, kamu sudah bisa menebak.
Ya, dia jadi seorang yang pandai atau ahli tengkurap dan berguling. Allahu Akbar, masyaa Allah, alhamdulillah.
Kebayang jika dalam dirinya tidak ada jiwa belajar dengan prinsip pantang menyerah. Tentu dia takkan menjadi anak normal pada umumnya.
Di mana tiap hari, selalu saja ada perkembangan yang menggemaskan.
Allah sudah memprogram dalam diri kita untuk terus belajar.
[td_block_ad_box spot_id=”custom_ad_3″]
Hikmahnya
Dari kisah singkat ini, apa yang kamu dapatkan?
Ya, pelajaran untuk kita semua agar selalu tak pantang menyerah dalam mengupgrade diri.
Apa pun posisi kita saat ini, jangan pernah merasa puas! Teruslah bergerak tanpa henti!
Fokuslah menjadi seorang ahli.
Sebagaimana diri kita, ahli dalam berlari, berjalan, sampai bicara.
Kita ini terlahir untuk belajar. Diri kita tersusun untuk selalu belajar. Jangan berhenti, agar tak menyalahi fitrah!
Terutama hal yang penting, terus belajar mendekat padaNya.
Sampai sini, apakah kamu mendapatkan pelajaran?
Alhamdulillah… semoga bermanfaat dan selamat beraktivitas ?
Salam