Berbagi dengan adik-adik panti asuhan dan berkumpul dengan orang-orang yang melakukan hal positif, memberikan Anda kebahagiaan dan cara untuk mengabdi.
Hari ini saya mendapatkan jawaban itu, tentang betapa pentingnya kita berkumpul hingga berbagi dengan adik-adik panti asuhan atau komunitas sosial yang memiliki gerakan positif bagi masyarakat.
Saya bertemu dan berbagi tentang hebatnya kekuatan menulis dengan tema “Yuk Menulis” bersama adik-adik Panti Asuhan Aisyiah Reverside Malang, yang diadakan oleh Komunitas GSKB (Gerakan Sadar Kebaikan Buku) Malang.
Hati terasa senang dan lapang. Pikiran positif mengalir deras, kesumpekan, dan kebosanan berganti menjadi rasa damai yang mengalir.
Saat datang dan masuk ruangan yang berukuran sedang dan sederhana, saya langsung disambut dengan pandangan senyum, penasaran, dan antusias dari adik-adik panti.
Lelah yang menghadang hari ini (Jumat, 2/10) langsung hilang berganti dengan kedamaian di dalam dada. Haa… tenang dan nikmat. Perasaan yang selalu saya rindukan setiap waktu.
Ingin merasakan kedamaian dan ketenangan hati?
Saya setuju dengan penyanyi Opick, bahwa obat hati itu ada lima, salah satunya berkumpul dengan orang-orang shaleh (baik dan berpikir positif).
Tenang dan damai, adalah perasaan yang tidak bisa dibeli, namun sangat dibutuhkan oleh semua orang. Apalagi dengan era sekarang yang sangat mudah memicu stress.
Tahu sendirikan, stress dapat memicu berbagai permasalahan karier dan kesehatan kita, baik yang penyakit ringan hingga berat.
Seperti kata Yutaka Okamoto dalam buku 90% Penyakit Bisa Sembuh: Cerdas Menyikapi Penyakit, mengatakan stres adalah penyebab penyakit, seperti sembelit, diare, dan gangguan fungsi usus yang berkepanjangan.
Mengutip Cosmopolitan.com (7/2/2012), stres atau kebiasaan buruk akan mengakibatkan Anda tidak berkembang dalam hal karier.
Hem… daripada berobat membuang waktu dan mengeluarkan biaya, lebih baik sehatkan. Salah satu cara mudah untuk tetap sehat, ya pikiran harus jauh dari stres.
Berbagi itu ya belajar
Makanya, hari ini saya sangat bersyukur, sebab mendapatkan kesempatan untuk berkumpul dan berbagi ilmu-pengalaman bersama adik-adik panti asuhan. Di mana seseorang yang menyanyangi adik-adik panti asuhan akan mendapatkan keberkahan hidup.
Tadi saya menyampaikan tentang kekuatan dan keajaiban menulis serta mendorong adik-adik untuk berani meraih mimpi lewat jalan menulis.
Selain berbagi sebenarnya saya juga belajar pada adik-adik panti asuhan. Yaitu, belajar untuk menyampaikan sesuatu sesuai dengan dunia mereka. Kemudian juga belajar mengemas agar informasi yang saya sampaikan dimengerti dan menarik buat mereka.
Tidak mudah sih, saya tadi sampai membuat beberapa perumpamaan supaya mereka mengerti. Tapi secara keseluruhan saya sangat menikmati momen tadi sore.
Mereka berani bermimpi
Salah satu momen yang membuat saya senang, saat mereka menuliskan mimpi-mimpinya. Kemudian tiga orang dari mereka menyampaikan dengan lantang tentang mimpi mereka dihadapan yang lain.
“Saya bermimpi ingin, keliling dunia, membahagiakan orang tua, kuliah, naik gunung, dll,” kata Mei salah seorang yang memiliki antusias tinggi selama acara.
Beda lagi dengan Linda yang duduk di samping kiri saya berbalut jilbab. Dia menyebutkan beberapa mimpi, salah satunya keliling Indonesia, kuliah, dan membahagiakan orang tua.
Hem… dalam hati saya mendoakan semoga adik-adik panti asuhan yang hadir, mimpi-mimpi mereka terkabul. Aamiin.
“Jangan takut bermimpi ya adik-adik!” Ucap saya menyakinkan, saat mereka menuliskan mimpi-mimpinya dalam selembar kertas.
Mbak Ollie dalam bukunya The Power In You bilang, “Tulislah mimpi-mimpu setinggi langit, sampai-sampai kamu takut mendengar sendiri.”
Mereka suka buku dan tertarik menulis
Momen yang tak terlupakan lainnya, sebagian besar dari mereka yang hadir ternyata suka membaca buku, khususnya novel. Serta ketika saya tanya, apakah ingin meraih mimpi lewat menulis, mereka menjawab dengan serempak mau mas.
Kami suka membaca buku dan tertarik ingin mendalami dunia tulis menulis kak.
Akhirnya saya pun memberikan dua buah novel terbitan Gagas Media kepada Mei dan Linda, dua anak yang angkat tangan terlebih dahulu menyampaikan mimpinya.
Kemudian, pihak Komunitas GSKB (Gerakan Sadar Kebaikan Buku) juga memberikan lima buah buku kepada lima penanya tercepat.
Ternyata mereka harus dipancing dahulu untuk bertanya. Lewat hadiah buku, penanya pun membludak. Sayangnya buku yang disiapkan GSKB cuma lima buah.
Jadinya maaf ya yang belum mendapatkan buku. Semoga projek kita selanjutnya, yaitu menghadirkan perpustakaan untuk adik-adik sukses dan mendapatkan kemudahan. Sehingga adik-adik mudah mendapatkan buku bacaan.
Mimpi: projek perpustakaan di Panti Asuhan Adverside hingga program lainnya
Senyuman, semangat, dan teriakan ingin melihat dunia lewat buku menggema, saat saya tanyakan pada mereka apakah suka membaca buku.
Saya sangat senang mendengar hal ini, 23 adik panti asuhan yang semuanya wanita gemar membaca dan sebagian besar memiliki keinginan kuat untuk menulis. Mereka ada yang masih SMP-SMA masih memiliki kesempatan yang panjang, untuk meraih mimpi.
Saya baru terjun ke dunia tulis menulis semester tujuh 2013 lalu. Alhamdulillah dengan konsisten dan kerja keras saya bisa merasakan ajaibnya menulis.
Saya yakin ketika adik-adik panti asuhan mulai menulis mulai sekarang, pasti kedepannya mereka akan sukses meraih mimpi masing-masing. Saya percaya ini, karena saya sudah merasakannya sendiri.
Maka melihat antusias mereka, saya dan Komunitas GSKB memiliki keinginan untuk menindak lanjuti dari pertemuan pertama. Tindak lanjutnya sebagai berikut:
Pertama perpustakaan
Kami akan mengajak dan mendorong adik-adik Panti Asuhan Aisyiah Adverside untuk menuliskan surat, keinginan/curhatan dengan tema besarnya buku.
Tulisan dari masing-masing adik panti ini nanti, akan kami ketik dan kami jadikan salah satu pelengkap untuk menawarkan kerja sama dengan penerbit buku. Harapan kami, penerbit bisa menerima dan mendukung program ini.
Ketika nanti kami mendapatkan buku, kami akan menghibahkan langsung ke panti asuhan beserta pembuatan, perbaikan/penambahan rak buku.
Setelah itu, secara berkala nanti mereka akan kami ajak untuk diskusi tentang buku yang sudah dibaca.
Kedua Antologi Panti Asuhan Aisyiah Adverside Malang
Salah satu yang membuat ide muncul dan ingin menerapkan di panti asuhan ini, saat tadi kami melihat antusias mereka.
Sebagian besar dari mereka memiliki minat dalam menulis dan membaca. Mereka pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tadi saya tahu ada yang dari NTB dan NTT.
Oleh karena itu melihat potensi yang ada, kami ingin memfasilitasi dan mendukung untuk mereka bisa berkarya.
Kami yakin, tulisan mereka nanti akan menarik dan menginspirasi. Karena mereka berasal dari berbagai daerah yang masing-masing anak telah mengalami berbagai macam warna kehidupan.
Saat ini, untuk masalah tema buku antologinya kami sudah dapatkan, namun pandangan tentang penerbit masih belum tahu.
Poin terpentingnya, program perpustakaan dan menulis bisa menjadi pelecut semangat mereka untuk meraih kesuksesan.
Ketiga mengadopsi ke panti asuhan yang lain
Seperti yang saya tahu dari Mas Fajar, Pembina Komunitas GSKB saat sore tadi bincang-bincang. Beliau berkata, kalau program-program di atas bisa diadopsi dan diterapkan ke panti asuhan lainnya.
Saya pikir sangat positif, mengingat permasalahan minat baca dan menulis pada generasi muda saat ini cukup menghawatirkan.
Harapan saya, semoga apa yang sudah diniatkan bersama untuk adik-adik panti asuhan berjalan lancar dan berkah.
Jika mungkin rekan-rekan ingin menyumbang gagasan, jejaring hingga bentuk lainnya, tentu saya sangat senang menerimanya.
Bnyk beramal bakal kaya rizki ms.inshaAllah..
Betul mas, apalagi kalau sama anak yatim piatu
InshaAllah 🙂
🙂
Keren programnya
makasih mbak
Aamiin terima kasih mbak