Keterampilan yang setiap orang harus miliki adalah berbicara di depan umum. Sebab keterampilan ini akan selalu digunakan. Baik untuk menunjang karier profesionalnya, atau sekadar menyampaikan ide/gagasan pada yang lain.
Inilah salah satu yang menjadikan saya mengikuti seminar public speaking yang diadakan oleh Inspirasi Sukses Indonesia, dengan pembicara Obi Chandra Kapisa di Dilo Malang Senin (14/12).
Saya mendaftar Sabtu (28/11), mendapatkan informasi dari facebook.
Kemudian yang menarik lainnya, diposter disebutkan, yang mengikuti seminar ini akan masuk di komunitas public speaking.
Bagi saya sungguh luar biasa, gagasan dari penyelenggara. Menyediakan wadah sebagai tindak lanjut dari seminar yang diberikan. Karena tidak mungkin, seseorang pandai berbicara di depan umum dalam beberapa jam saja.
“Semuanya itu butuh proses,” itulah kalimat yang selalu ditekankan oleh Mas Obi, panggilan akrabnya, dalam seminar kemarin.
Kehadiran komunitas public speaking nantinya tentu akan membuat kami—anggota komunitas—semakin berkembang dan mendapatkan jalan baru.
Jalan yang akan membuka kesuksesan masing-masing orang. Mas Obi kemarin juga bilang pada kami, beberapa manfaat yang telah dia rasakan.
Seperti jalan-jalan gratis, memberi inspirasi, kenal dengan orang-orang hebat, dan mendapatkan honor yang lumayan.
Saya percaya akan hal ini, selain melihat dari public speaker nasional juga berdasarkan pengalaman pribadi.
Pengalaman pribadi saya saat kemarin menjadi pemateri di Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur.
Saya mendapatkan fasilitas transportasi, akomodasi hingga honor. Setelah mengisi, saya pun menyempatkan jalan-jalan ke beberapa objek wisata di sana.
Luar biasa bukan? Alhamdulillah, merasakan hal tersebut.
Harapan ikut seminar ini, ke depan kualitas public speaking saya lebih bagus lagi. Soalnya sejak kemarin saya belajar otodidak.
Tentu kemampuan saya akan meningkat, ketika ada guru yang membimbing dan saya masuk di komunitas public speaking.
Jadi bagi Anda, khususnya mahasiswa, kemampuan berbicara di depan umum sangatlah penting.
Bagaimana memengaruhi orang, menyampaikan gagasan dengan menarik, hingga memberikan kesan positif hanya dalam beberapa jam saja.
Bagaimana, tertarik untuk mendalami menjadi seorang public speaker?
Kemudian bagi Anda yang sekarang dalam proses belajar bicara di depan umum, sama seperti saya. Berikut saya rangkumkan tujuh jurus wasiat jadi pembicara hebat yang diberikan oleh Mas Obi.
Semoga memberi kemudahan bagi saya dan Anda untuk meraih cita-cita menjadi public speaker andal serta sukses.
Tidak ada hal yang mustahil, selama kita optimis, konsisten, dan kerja keras yang dibalut dengan doa. Kita akan dapatkan mimpi yang sedang dikejar.
Tujuh jurus wasiat jadi pembicara hebat
Pertama peduli pada peserta
Peserta hadir bukan hanya untuk mendengarkan pemateri berbicara. Namun mereka juga ingin didengar dan diperhatikan. Kenali nama mereka, jabatan atau organisasinya.
Ketika pembicara peduli pada peserta, akan terjalin komunikasi dua arah dan simbiosis mutualisme.
Pembicara mampu menyampaikan materi dengan baik. Sedangkan peserta mendapatkan pemahaman dari ilmu yang pemateri sampaikan.
Kedua dengarkan dan bertanya
Fitrah manusia ingin didengarkan.
Makanya ketika Anda nanti menjadi pembicara baik itu ditingkatan komunitas-skala yang lebih besar.
Gunakan komunikasi dua arah, hal ini selain mampu mencairkan suasana, peserta juga semakin nyaman dengan diri kita.
Rasa nyaman yang didapatkan peserta, memudahkan mereka memahami materi yang disampaikan.
Kemarin Mas Obi juga interaktif, sejak awal hingga akhir. Beliau interaktif, bertanya dan mendengarkan. Jadi terjadi hubungan timbal balik, beliau kami dengarkan, dan apa yang ada dalam pikiran peserta didengarkan.
Hasilnya, sebagian besar peserta puas dengan materi dan gaya penyampaian yang beliau terapkan. Kemudian menurut Mas Obi dalam proses bertanya ke peserta, gunakan pertanyaan bermutu. Jangan tanya “kenapa” karena kenapa melihat kebelakang! Sedangkan jika menggunakan kata “bagaimana,” berbicara sekarang dan esok (masa depan).
Ketiga contoh yang baik (sikap, bahasa, dan disiplin)
Peserta akan memberikan respon positif pada pemateri, ketika ada kesesuaian di dalamnya. Yaitu pemateri menyampaikan sesuai dengan portofolionya.
Jika Anda pengusaha, maka tunjukkan sikap, bahasa hingga kepribadian seperti pengusaha.
Jangan sampai Anda menyampaikan materi, namun tidak sesuai dengan pengalaman Anda!
Keempat menularkan percaya diri
Sikap negatif itu menular, apalagi positif.
Mas Obi memberikan contoh yaitu Bung Karno ketika berorasi penuh dengan optimisme dan percaya diri bahwa Indonesia akan merdeka.
Akhirnya semua lapisan masyarakat Indonesia pun memiliki energi luar biasa, walaupun pada saat itu dari segi senjata kita kalah.
Untuk menularkan sikap positif, ada tiga langkah yang harus Anda lakukan.
Pertama pelajari medan perang, seperti tempat acara seperti apa kondisinya, berapa peserta, dll.
Kedua, pelajari diri sendiri. Kita harus tahu apa kekurangan dan keunggulan diri kita. Pengetahuan ini sangat penting untuk menyukseskan diri sebagai pemateri.
Terus kalau tahu keunggulan diri, kita akan lebih percaya diri.
Ketiga, pelajari lawan (peserta). Setelah mempelajari diri sendiri, langkah terakhir yang penting pelajari peserta.
Cari tahu karakter, status, hingga hal-hal yang diperlukan untuk memperkuat materi. Sehingga materi yang kita sampaikan sesuai dengan kebutuhan peserta.
Ketika tahu kebutuhan peserta, kita akan sukses menyampaikan materi dengan baik.
Kelima memilih keahlian dan peralatan
Kita harus memiliki keahlian untuk mampu menampilkan performa terbaik. Misalnya keahlian dalam menarik perhatian peserta dan menyampaikan materi.
Sedangkan peralatan seperti laptop minimal pemateri harus punya.
Keenam ketulusan membantu
“Insyaa Allah kalau teman-teman tulus membantu akan dapatkan hasil yang lebih baik,” tegas Mas Obi.
Ketulusan untuk berbagi ilmu bukan hanya menjadikan kita mudah dalam menyampaikan sesuatu.
Namun kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih berharga daripada sekadar uang. Sudah banyak tokoh yang merasakan manfaat melakukan sesuatu dengan ketulusan.
Ketujuh menciptakan kader
Hak ilmu adalah diamalkan, kutipan yang saya ambil dari Buku #NasihatDiri.
Berbagi dan mengader orang lain agar merasakan manfaat yang sudah kita rasakan. Selain akan meningkatkan derajat kita, juga menjadi kebaikan kita nantinya.
Kebaikan itu nanti bisa menjadi investasi di akhirat kelak. Sebab ilmu yang bermanfaat akan menjadi amalan yang tidak pernah putus.
Kemudian dengan kita mengader orang lain, kita akan semakin memahami dan mendapatkan ilmu baru yang tidak akan didapatkan jika tidak mengajar. Sesungguhnya ketika kita mengajarkan ilmu ke orang lain. Kita juga belajar dari mereka.
Setelah tujuh jurus sudah diketahui, kemudian langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan. Membiasakan diri berbicara baik di depan cermin hingga di depan umum.
Kemudian mulailah menjadi pemateri di lingkup komunitas, kemudian naik di tingkat kota, provinsi, negara, hingga nantinya antar negara.
Bagaimana apakah Anda siap untuk menjadi seorang public speaker andal?
Kalau saya siap! Terakhir menurut saya, supaya kita diundang menjadi pemateri adalah, kita harus berbeda dan konsisten dengan branding yang ingin kita bangun.
Serta meminta kepada Sang Maha Kuasa untuk dimudahkan jalan menjadi pembicara andal dan terkenal, yang mampu menginspirasi serta memberi manfaat bagi dunia.
“Kunci kita menjadi public speaker andal, adalah memiliki ide dan gagasan,” terang Mas Obi.