8 Alasan Kenapa Saya Bisnis Online. Kamu Sudah Juga? Jika Belum, Bacalah Ini! — Siapa pun kamu, punya kesempatan sama ko buat sukses di bisnis online.
Saya mulai bisnis online terhitung sejak 2018 sampai sekarang masih terus di dunia ini. Mulai menemukan pola. Mulai merasakan hasil. Dan mulai sadar kalau ternyata, ya… semua bisa bisnis online. Termasuk kamu yang membaca tulisan ini.
Ada beberapa alasan yang membuat saya akhirnya sampai sekarang bergelut di dunia digital marketing, yakni: (1) karena ada tanggung jawab, (2) ikhtiar perbanyak sumber rezeki, (3) potensi pasar online yang luas, (4) kedepan skill digital marketing sangat dibutuhkan, (5) kerja dari rumah, (6) membangun mental sukses, (7) belajar untuk peka dan action walau sendiri, dan (8) melompat lebih tinggi.
O ya kalau kamu sendiri sudah mulai bisnis online? Jualan apa? Atau mungkin masih belum karena enggak tahu mulai dari mana dan kenapa harus terjun di situ?
Silakan baca penjelasan poin per poin yang akan saya sebutkan di bawah ini! Siapa tahu nanti menginspirasi, mengetuk hati, dan bermanfaat buatmu.
Selamat membaca ?
Berikut 8 alasan kenapa saya bisnis online
Pertama ada tanggung jawab
Menikahlah, ia bagaikan api membara, yang siap membuatmu berbeda dari sebelumnya
Ternyata, malas atau menunda-nunda untuk action bisa segera melebur bila datang sebuah tanggung jawab. Percaya?
Sayalah buktinya. Jadi sebenarnya saya masuk ke SB1M untuk belajar digital marketing sejak kuliah. Bisa akses member area premium, terus melihat dan mendengar mereka yang sukses lewat jalan digital marketing.
BACA JUGA: Cara Meroket Saat Indonesia Krisis Ekonomi ala Tung Desem Waringin
Beberapa trik saya juga sudah baca. Hanya saja, saya tak action. Ya klasik alasannya, menunda-nunda. Padahal tahu tidak, uang yang saya keluarkan saat itu untuk investasi ilmu ini harganya jutaan. Gak ratusan ribu. Lumayan bagi saya yang saat itu masih kuliah.
Sampai akhirnya, Allah takdirkan saya menikah dengan wanita Bandung pada Agustus 2018.
Episode ini, membuat saya tersadar, bahwa saya harus bergerak keluar dari zona nyaman. Saat itu istri masih kerja di Kopontren DT saya kerja di Bandung. Tapi saya memutuskan untuk segera praktekin digital marketing yang saya sudah daftar saat mahasiswa.
Kenapa ko drastis begitu?
Ya bagaimana tidak, sebagai seorang suami. Saya memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah terbaik ke istri dan anak, hingga orang tua, serta umat. Terus saat dia tidur, saya melihat wajahnya. Hem… tak mudah buat mengungkapkannya bagaimana perasaan saya saat itu.
Apalagi saat Allah beri kami momongan. Hem.. membuat saya harus bersiap-siap dengandana persiapan kelahiran anak. Harapannya istri lahir normal dan biaya persalinan terjangkau. Tapi namanya masa depan, itu rahasia Pencipta. Kita hanya berusaha semaksimal mungkin.
Lengkap semua energi untuk bergerak, meruntuhkan tembok yang membuat selama ini tak mematung.
Detik itu, saya mulai terjun dan mempelajari digital marketing. Mulai berjualan online. Mulai membuat konten marketing, video jualan, dsb.
Sekarang saya bersyukur, alhamdulillah Allah gerakkan saya masuk ke episode menjadi bapak yang memiliki tanggung jawab menafkahi keluarga. Dampaknya sekarang, menikmati sebagai profesi pebisnis online.
Oya ini beberapa bukti pengiriman Alquran yang kami jual -> galeri pengiriman.
Kedua ikhtiar perbanyak sumber rezeki
Saat belum nikah teringat perkataan saudara, tentang pentingnya untuk memiliki banyak sumber rezeki, jangan hanya bergantung pada satu sumber!
Terus diperkuat saat membaca di sosmed, jika pengusaha itu memiliki banyak sumber. Seperti dari investasi tanah, bisnis, dll.
Ditambah dengan pengalaman sendiri. Sebelum pandemi, saya dan tim garap projek digital marketing properti di Bandung. Kemudian saat pandemi, diputus kontrak untuk efisiensi perusahaan.
Saya pun memakluminya, lantaran properti adalah salah satu sektor yang terdampak.
Alhamdulillah walau dari pekerjaan tersebut sumber rezeki tertutup. Allah ganti lewat usaha bisnis online, seperti jualan buku, Alquran dan sejenisnya yang sebenarnya sudah saya mulai dari 2018.
Hanya saja kurang fokus. Akhirnya saya mulai fokus untuk bisnis online di masa pandemi.
Hasilnya, alhamdulillah menjadi jalan rezeki baru yang hasilnya tidak kalah dengan pekerjaan sebelumnya. Bahkan bisa lebih besar lagi.
Tapi ya begitu, bisnis mah ada kalanya untung, atau untung banget.
Tak ada rugi, karena dalam berbisnis kita mendapatkan ilmu, hikmah, hingga tentu saja uang untuk menafkahi yang tercinta.
Ketiga potensi pasar online yang luas
Wabah kemarin mengajarkan kita betapa luasnya pasar online. Saya yang di Bandung, bisa menjangkau daerah-daerah di seluruh Indonesia, bahkan dunia.
COVID-19 mengajarkan kita, ketika toko-toko offline banyak yang tutup. Toko online pun ramai dan banyak pemain baru berdatangan. Alhamdulillah. Mereka yang sebelumnya tidak pernah jualan online, jadi terjun di dunia ini untuk memasarkan produk atau jasanya.
Hasilnya, mereka yang bisa menyesuaikan dengan keadaan dan mengikuti perkembangan teknologi bisa survive bahkan menjadi sukses.
Saya pribadi merasakannya sendiri, di saat pekerjaan di rumahkan. Kemudian saya fokus ke bisnis online, alhamdulillah tetap bisa membuat dapur ngebul.
Keempat kedepan skill digital marketing sangatlah dibutuhkan
Melihat kondisi ini, membuat saya semakin sadar, jika kemampuan untuk jualan secara online baik produk atau jasa sangatlah diperlukan.
Bagi kamu yang masih gaptek atau pemula kayak saya misalnya, masih ada kesempatan untuk belajar ko.
Kita tinggal baca di google, youtube, ikut pelatihan online, atau belajar langsung dari mentor. Kemudian dipraktikkan dengan kerja keras. Insyaa Allah kesuksesan akan mengejar kita.
Siap?
Kelima kerja dari rumah
Enaknya bisnis lewat online itu, bisa dilakukan di rumah. Bahkan di mana saja, selama kita tersambung dengan internet.
Positifnya, punya banyak waktu bersama keluarga. Tinggal poin selanjutnya, kita harus pandai dalam mengatur waktu.
Kapan olahraga, membaca buku, bermain bersama anak dan istri, dsb.
Keenam membangun mental sukses
Mereka yang sukses sekarang itu, pernah ditolak sebelumnya. Mereka terus bangkit, dan bisa menjadi seperti itu.
Saya pun sudah beberapa kali ditolak oleh calon pembeli. Saya tak gentar bahkan putus asa.
Saya yakin, bahwa lewat jalan bisnis online, bisa membantu mereka yang membutuhkan produk yang dijual.
Terus tiap produk/jasa itu pasti ada pasarnya. Serta Allah mencukupi rezeki kita. Sehingga tak ada yang membuat kita harus mundur.
Bergeraklah terus, sebagaimana burung keluar sarang pagi, dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.
Jika belum sukses, berarti kita perlu investasi leher ke atas—belajar dan belajar. Selanjutnya mempraktikkan dengan kerja keras dan doa padaNya.
Jalan terang pun akan Dia tunjukkan.
Ketujuh belajar untuk peka dan action walau sendiri
Asyiknya bisnis. Kita jadi belajar peka terhadap kesempatan yang ada. Terus membuat berani untuk segera action walau digarap sendiri.
Rasa penasaran melihat peluang yang ada, akan segera terjawab saat kita action.
Kedelapan melompat lebih tinggi
Lewat wasilah bisnis, kita bisa melompat lebih tinggi dengan cepat.
Saya masuk di salah satu komunitas digital marketing. Mendapatkan fakta menarik, bahwa mereka bisa mendapatkan penghasilan hingga mencapai hal-hal luar biasa lewat wasilah jualan online.
Gaji yang tinggi bahkan lebih tinggi dari upah karyawan pada umumnya. Salah satu yang membuat saya akhirnya memilih jalan ini.
Dan setelah saya masuk di dalamnya, insyaa Allah saya pun bisa mengikuti jejak sukses mereka. Kenapa?
Salah satu alasannya karena saya masuk lingkungan yang di dalamnya ada mentor/guru.
Tinggal saya pelajari dengan giat, terus praktik, dan melakukannya dengan konsisten. Insyaa Allah hasil baik pun menanti.
Sebagaimana pepatah bilang, kerja keras tak akan hianati hasil.
Terus di mana saya bisa belajar digital marketing?
Sekarang ada banyak media yang bisa sahabat pakai untuk media belajar digital marketing, di antaranya:
- Kelasbos.com
- Panduanim.com
- Channel youtube Dewa Eka Prayoga
- Channel youtube Denny Santoso
- Channel youtube Fahmi Hakim
- Channel youtube Christina Lie
- SB1M
- Dll
Kesimpulan
Enaknya sekarang itu media semua tersedia. Kita tinggal pilih mau pakai yang mana, mau belajar apa dan dari siapa. Terus kita mau praktikkan dan fokus gak?
Saran saya, bagi kamu yang membaca ini, belajarlah digital marketing. Mumpung masih ada kesempatan. Bisa lewat belajar gratisan atau yang berbayar.
Poin terpenting, jangan lupa praktik dan berdoa!
Semoga bermanfaat, sukses berkah selalu.
Salam