Soga Restaurant & Lounge: Makan Mewah Bersama Batik dan Lagu Jawa —Persaingan rumah makan saat ini cukup kompetitif. Ada yang konsepnya menyesuaikan anak muda, modern, tempo dulu, atau kolaborasi keduanya.
Sabtu (12/9/2015), saya dan Pak Malik Kompasiana Malang berkesempatan mencicipi kuliner khas Solo bertempat di Soga Restaurant & Lounge Jl. Slamet Riyadi 261 Solo.
Restoran yang mengolaborasikan antara konsep tradisional dan modern. Unsur batik, lagu Jawa, dan musik dari piano disandingkan.
Saat pertama kali masuk, tidak ada kesan luar biasa yang ditampakkan. Kesan yang terlihat halaman luas, bersama dua buah meriam zaman dahulu berwarna hitam, bersih, dengan warna dinding dominan putih.
Kemudian saat memasuki kompleks restoran saya dibuat kagum. Karena melihat adanya percampuran desain interior tradisional Jawa dan modern. Membuat kesan tempo dulu namun tetap berkelas/mewah.
Di restoran ini saya menemukan setidaknya delapan motif batik berpigura dengan ukuran besar. Kemudian dibeberapa sudut saya juga melihat piring dan keramik lukis khas Tiongkok.
Tempat duduknya model zaman dahulu, mejanya ada yang bundar dan persegi panjang. Kemudian musiknya ada tradisional dan modern. Seperti saat saya ke sini, saya mendengarkan musik Jawa dengan suara pelan.
Walaupun ada beberapa kalimat yang tidak saya mengerti artinya. Namun saya tetap menikmatinya.
Suasananya menjadi semakin menenangkan, santai, dan menambah kerinduan. Bagi orang seperti saya yang asli Jawa, berada di restoran ini membuat saya semakin rindu dan cinta pada budaya Jawa.
Bagi yang tidak terlalu suka musik Jawa, pengunjung juga bisa menikmati musik dari piano. Saya melihat piano tersebut di sisi kiri saya. Piano berwarna hitam dengan ukuran standar.
Iringan musik yang pas membuat nafsu makan meningkat. Menjadikan diri tenang dan nyaman menikmati suasana yang dihadirkan.
Makan batik dengan kemasan modern
Saat di sini, saya dan Pak Malik dipilihkan menu oleh Pak Roni, GM Dinasty Smart Hotel Solo. Saya dipesankan minuman Kawista Banjar Balong dan makanannya Nasi Surakarta Hardiningrat.
Ada nama yang menurut Anda aneh tidak? Ya, dua nama terakhir, yaitu banjar balong diambil dari corak batik. Sedangkan makanannya sendiri, merupakan kuliner khas Solo, yang kemudian dikemas menjadi lebih modern.
Kesan yang saya dapatkan pertama kali dari minuman Kawista Banjar Balong yang adalah segar dan menggoda.
Menggoda disebabkan di dalamnya ada sirup buah kawista yang diracik dengan air soda, sirup leci, sari kelapa, irisan buah strawberry segar, serta beberapa potong es. Hem… segar dan nikmat.
Saya pun mencicipi beberapa sedotan, rasanya segar dan membuat tubuh yang tadinya lemas menjadi bugar. Apalagi saat saya mencicipi potongan strawberry dengan rasa asam manisnya.
Tubuh yang tadinya lemas, menjadi langsung segar kembali. Seperti terkena sengatan listrik di siang bolong. Jadinya sambil menunggu makanan datang, saya sesekali minum pelan-pelan. Supaya tidak mengantuk dengan suasana dan musik yang nyaman.
Maklum saat itu saya makan sekitar pukul 13.30-an, waktu yang tepat untuk tidur sejenakkan, hehe.
Setelah beberapa saat menunggu, ternyata makanannya pun datang, yaitu Nasi Surakarta Hardiningrat. Merupakan menu khas Solo, yang kemudian oleh pihak restoran dikemas dengan modern.
Saat makan ini, saya suka dengan sambalnya yang khas, rasanya beda dengan beberapa sambal yang saya buat/makan sebelumnya. Ditambah dengan kerupuknya yang renyah. Alhasil kemarin, Nasi Surakarta Hardiningrat ini, saya habiskan tanpa tersisa.
Sedangkan menu yang dimakan sama Pak Malik yaitu, Nasi Ndalem Wuryaningrat. Menu yang terdiri dari nasi kuning layaknya tumpeng, dan dihidangkan bersama lauk-pauknya, seperti perkedel, srundeng, abon, klengkam, cabe isi ayam, dan peyek kacang.
Menu yang dihadirkan digabung dengan musik dan interior yang mewah. Membuat saya seperti menjadi keluarga keraton.
Tetap nyaman dan berkelas dengan batik
Konsepnya saya suka, memadukan tradisional dan warisan budaya dengan kemasan yang modern. Membuat siapa saja, tidak anti, namun semakin cinta dengan budaya Indonesia, khususnya Jawa.
Kesan itulah yang saya tangkap setelah beberapa saat di sini, kemudian memfoto interiornya. Setelah itu duduk sambil menunggu minuman dan makanan yang sudah dipesan.
Kalau misalnya tradisional itu identik dengan membosankan dan kuno. Membuat siapa saja, terutama anak muda anti.
Beda dengan konsep yang dihadirkan oleh Soga Restaurant & Lounge, mereka membuat batik sebagai warisan nenek moyang yang harus dilestarikan, menjadi nikmat seperti meminum segelas Kawista Banjar Balong.
Musik Jawa yang terdengar jadul dan tidak kekinian, menjadi alunan yang pas untuk menikmati setiap santapan yang disajikan.
Saya suka dengan penataan dan konsepnya, membuat saya takjub dan terpesona.
Ditambah dengan pelayanan prima, membuat restoran ini berkelas. Beruntung blogger seperti saya bisa menikmati ini.
Soga Restuarant & Lounge berada di kawasan cagar budaya dan bersebelahan dengan Museum Batik Danar Hadi dan Showroom Batik Danar Hadi.
Halaman luas yang dimilikinya, ternyata juga bisa digunakan untuk acara pernikahan dan pertemuan baik di dalam ruangan maupun luar ruangan.
Kemudian tempat yang dibangun oleh Bp. H. Santoso Doellah ini, merupakan bagian dari House of Danar Hadi. Ternyata diresmikan oleh Ir. H. Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Walikota Solo pada 25 Mei 2010.
Maka, bagi Anda yang ingin belajar lebih jauh tentang corak batik, kemudian ingin merasakan kuliner khas Solo hingga suasana tempo dulu namun tetap mewah.
Anda bisa ke sini baik sendiri atau bersama saudara-keluarga.
Tiga tips menikmati menu di Soga Restaurant & Lounge
- Pilihlah tempat yang nyaman buat Anda. Bisa di dalam restoran atau di luar. Kalau saya lebih suka yang di dalam restoran, karena tempat berkelas dan bisa menikmati suasana nyaman dengan iringan lagu Jawa/piano.
- Pilihlah menu tradisional dan menu yang namanya ada corak batiknya. Pilihan ini membuat Anda tahu makanan tradisional dahulu, dan Anda bisa belajar corak batik juga.
- Nikmati makanan dan minuman yang sudah Anda pesan. Jangan cepat-cepat selesai, nikmati tiap suapannya! Jangan lupa segera catat inspirasi yang hadir saat menikmati suasana di Soga Restaurant & Lounge. Saya kemarin saat menikmati suasana di sini, mendapatkan beberapa inspirasi.
Soga Restaurant & Lounge
Jl. Slamet Riyadi 261 Solo www.sogaresto.com email : manager@sogaresto.com Telp : 0271-727020 atau 722084 FAX : 02171-722042
iringan lagu Jawa dan Piano..hmm romantis..restonya kyg di rumah ya..nyaman sepertina..itu minumannya juga bikin seger dan sambal enak itu memang bikin kita suka kalappp..
hihi iya mbak.. bikin nyaman dan lokasi yang romantis. Restonya masuk di wilayah keraton mbak… Jadi sebelum ke resto bisa lihat-lihat
hihi kalau itu masih belum mbak… kemarin saya nyobain gudek Solo
hihi sip betul pak. Senang bisa merasakan resto ini
sudah pernah kesini mas..gratis pula hahaha..enak pula :))
Alhamdulillah mas bisa merasakan sensasi dan pelayanan restauran berbintang hehe
Alhamdulillah tiada nikmat yang bisa kita dustakan mas 🙂
Cozy banget suasana tempatnya…
sip alhamdulillah mas 🙂 Semoga kita bisa merasakan kembali
betul mas…. nyaman, tenang, dan romantis. Apalagi pas bawa pasangan juga, hem mantap dah
Suasana restaurantnya nyaman tenang .. jauh dari keramaian meski ada di pusat kota dan di main road Jln Slamet Riyadi
Sejuk ber AC..ada piano kalo mau main
Suasana luar Soga Restaurant & Lounge nya bener-benar keliatan nyaman euy 😀
Hehe iya mas, apalagi kalau musiknya sudah dimainkan. Nambah syahdu hehe.. apalagi kesana ngajak pasangan, tambah mantap dah
Kelihatannya aku pernah mencoba masakannya Restuarant Soga .. Menu masakannya Komplit ada tradional jawa.. Kemarin aku makan Nasi Ndalem Wuryaningratan.. Wah enak banget dan penyajiannya juga unik.. Pokoke jempol buat soga Restaurant ..
hihi iya mas, saya juga suka musiknya. Kita ke sini seperti menjadi kelaurga ningrat hehe