Puthuk Setumbu Magelang: Merekam Sisi Mistis Candi Borobudur Saat Matahari Terbit — “Matahari terbit bisa dilihat di mana-mana, tapi di Puthuk Setumbu beda. Kita bisa melihat pesona Candi Borobudur dari sudut yang berbeda,” ucap Pak Adi seorang fotografer yang kerja di Progo Rafting.
Apa yang terlintas dibenak Anda, jika mendengar Magelang, Jawa Tengah? Pasti sebagian besar dari Anda akan menjawab Candi Borobudur. Bangunan yang disebut UNESCO sebagai monumen dan kompleks stupa termegah serta terbesar di dunia.
Namun sekarang, Magelang bukan hanya Candi Borobudur saja. Saya baru tahu bulan-bulan ini, jikalau Magelang terkenal juga dengan wisata alamnya yang memukau, seperti arung jeram, Gunung Andong, hingga Puthuk Setumbu.
Saat Minggu-Selasa (13-15/9/2015) kemarin berkunjung ke Magelang. Saya sebelumnya mencari hal yang menarik yang ada di Magelang, ternyata salah satu yang menarik perhatian saya adalah Puthuk Setumbu.
Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit setinggi ± 400 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang terletak di gugusan Pegunungan Menoreh.
BACA JUGA: 100 Hari Keliling Indonesia: Percayakah Anda Indonesia itu Indah? Bacalah Buku Ini!
Lokasi wisata yang mampu melihat-merekam sisi mistis Candi Borobudur. Ditambah dengan dua sisi gunung yang menyertainya: Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Seolah-olah dua gunung tersebut adalah pengawal dari sang candi yang memesona.
Pesonanya telah menyihir seluruh penduduk negeri hingga mancanegara untuk merasakan sisi mistisnya.
Saya tiga kali menginjakkan kaki di Candi Borobudur, merasakan kemegahan dan sisi mistisnya. Pikir saya, sungguh luar biasa nenek moyang kita dahulu. Mampu membuat maha karya yang luar biasa, dan bisa bertahan hingga sekarang.
Padahal dahulu teknologinya tidak begitu maju seperti sekarang. Melihat Candi Borobudur dari sisi yang berbeda, saya berpikir sepertinya ada dua energi mistis
Sisi mistis Candi Borobudur dari lokasi langsung
Sisi mistis yang saya maksud di sini, lebih kepada energi untuk menarik orang untuk mendekat, kagum, dan kemudian rindu.
Candi Borobudur memiliki sisi mistis ini. Saya tiga kali ke sini, tidak ada rasa bosan yang menghinggap. Saat saya ke sini dengan orang yang berbeda, akan menghasilkan kenangan yang berbeda pula. Walaupun lokasinya tetaplah sama.
Banyak orang yang selalu ingin mengabadikan Candi Borobudur, baik sendiri, dengan saudara, keluarga atau keadaan sekitar. Setiap hari pun selalu saja ada cerita, foto, tulisan, dan video yang dihasilkan dari Candi Borobudur.
BACA JUGA: 18 Blogger dari Berbagai Kalangan, Berbagi Manfaat, Tips-Trik Ngeblog Pada Mahasiswa Baru FPP UMM
Sisi mistis ini pun juga memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Usaha bermunculan, dan perekonomian semakin membaik.
Pesonanya selalu dirindukan, bahkan sampai ke mancanegara. Banyak tokoh-tokoh dunia telah singgah di sini. Arca, dinding-dinding candi yang terukir dengan indah dan memiliki arti. Serta kekaguman lainnya.
Apalagi ketika kulit mampu bersentuhan langsung dengan warisan nenek moyang yang hingga sekarang tetap bertahan. Rasanya, sungguh luar biasa, menjadikan rasa cinta pada tanah air semakin tinggi dan mendalam.
Sisi mistis Candi Borobudur dari Puthuk Setumbu
Walaupun dari Puthuk Setumbu hanya bisa melihat sebagian kecil Candi Borobudur. Namun pesonanya tidak lantas luntur, sebaliknya memberikan sudut pandang yang berbeda dan luar biasa.
Sisi mistis Candi Borobudur, tidak habis walau dilihat dari kejauhan. Pesonanya sungguh menarik wisatawan domestik dan luar negeri. Malahan ini menjadi dua sisi yang tidak bisa terpisahkan. Saling melengkapi satu sama lain.
Wisatawan yang sudah melihat Candi Borobudur secara langsung, tidak akan lengkap jika belum menikmati dari Puthuk Setumbu.
Bagi saya Puthuk Setumbu memberikan aura dan sensasi yang berbeda. Saya bisa melihat Gunung Merapi, Merbabu dan Candi Borobudur dalam satu lokasi. Apalagi saat dini hari, pukul 4.30 s/d 5.30-an WIB, matahari terbit dengan sinar emas dan kabut putihnya.
Memberikan kesan misterius, kekaguman yang luar biasa, dan pesona yang membuat semua mata ingin mengabadikan. Baik melalui bidikan kamera, rangkaian kata, dan video.
Saya melihat wisatawan berebut tempat untuk mengambil momen yang pas. Ada yang menggunakan kamera HP, mirrorless, dan DSLR.
Saya pribadi sebenarnya menggunakan kamera HP, namun beruntung sama Pak Adi dipinjami kamera DSLR-nya. Sehingga saya bisa merekam momen di Puthuk Setumbu dengan baik. Terima kasih pak, besok kalau saya ke Magelang dan belum punya kamera, saya pinjam lagi ya :).
BACA JUGA: Pengalaman 3 Bulan Ngevlog dan Memotret dengan ASUS Zenfone 3 5.2 ZE520KL
Hihi, puas rasanya bisa mengabadikan keindahan Puthuk Setumbu dengan bidikan sendiri. Kalau masalah dinginnya, saya rasa lebih dinginan di Kota Batu.
Di Kota Batu juga ada lokasi untuk melihat matahari terbit namanya, Wisata Paralayang. Kalau di sini, apalagi di pagi hari udaranya dingin. Namun saya sarankan, kalau ke Puthuk Setumbu tetap membawa jaket, buat jaga-jaga ya.
Kenapa harus ke Puthuk Setumbu?
Pertama melihat dan mengabadikan Candi Borobudur dengan matahari terbit
Jika Anda sedang mampir ke Magelang/Yogyakarta, tidak ada salahnya untuk singgah ke Puthuk Setumbu. Anda akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Anda akan melihat matahari terbit, yang dipadukan dengan Gunung Merbabu, Merapi, serta Candi Borobudur.
Yang membedakan matahari terbit di tempat lainnya, adalah kehadiran Candi Borobudur dengan dua gunung yang saling melengkapi satu sama lain.
Kedua belajar akan kekuatan pemberdayaan warga
Alasan lainnya, Anda akan melihat secara langsung akan kekuatan pemberdayaan warga. Sehingga wisata Puthuk Setumbu mampu memberikan peningkatan ekonomi bagi warga sekitar.
Seperti kata Pak Yazid, Kepala Pengelola Puthuk Setumbu, sebenarnya 2010 wisata ini sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah, namun masih belum maksimal. Alhasil 2011 dari uang hasil penjualan tiket masuk wisata, pengelola memanfaatkan untuk pembangunan fasilitas penunjang di Puthuk Setumbu.
Sedangkan warga sekitar, mambantu dalam hal tenaga. Pak Sidiq salah satu warga di sekitar wisata juga bilang, hasil penjualan tiket dialokasikan untuk pembangunan mushola dua buah, paving jalan, dan gazebo.
Bagaimana hebatkan. Melalui kesadaran dan pemberdayaan wisata bisa maju pesat. Dampaknya jelas, perekonomian warga sekitar wisata terangkat.
Fasilitas di sini lengkap, terdapat dua buah mushola di atas dan pintu masuk, duah buah WC (atas dan di pintu masuk), penjual makanan dan minuman, serta tempat penjual oleh-oleh.
Enam tips untuk menikmati Pesona Puthuk Setumbu dengan maksimal
- Pesan home stay di sekitar lokasi Puthuk Setumbu, di sini warga sudah menyediakannya. Atau bisa juga pesan hotel di sekitar Puthuk Setumbu. Kalau misal Anda tidak memiliki teman di Magelang, bisa menggunakan tip ini.
- Maksimal ke Puthuk Setumbu pukul 4.30 pagi. Lebih dari itu, Anda akan kesulitan mendapatkan lokasi yang pas untuk mengabadikan matahari terbit.
- Bawalah kamera DSLR atau mirrorless, agar mendapakan hasil yang maksimal. Jika lewat kamera HP Anda bisa maksimal memotret/merekam, itu juga bagus.
- Bawalah jaket buat jaga-jaga, supaya tidak kedinginan.
- Beli makanan/minuman untuk menikmati matahari terbit. Di sekitar lokasi ada dua warung yang menjual makanan dan minuman. Ketika Anda makan/minum di sana, berarti juga membantu perekonomian warga sekitar terangkat.
- Pukul 7 pagi Anda bisa langsung turun, untuk kemudian sarapan pagi dan bisa lanjut arung jeram/wisata lainnya di Magelang.
Pesan menikmati Puthuk Setumbu
- Jangan vandalisme! Saya sangat menyayangkan ketika melihat coretan-coretan berada di sekitar lokasi wisata, khususnya wisata alam. Ternyata hal ini juga saya temukan di papan informasi dan gazebo sekitar lokasi Puthuk Setumbu. Jelas sangat mengurangi keindahan dan kenyamanan wisatawan.
- Jangan buang sampah sembarangan! Tempat yang indah, tidak akan menarik banyak wisatawan, jika lingkungan sekitarnya kotor. Maka buanglah sampah pada tempatnya.
Mari kita biasakan dua hal di atas di mana saja kita berada.
Saran untuk pengembangan Puthuk Setumbu
Saat di puncak, saya melihat lahan yang luas, namun masih belum dimaksimalkan. Saya pikir ini bisa menjadi nilai plus, jika dimaksimalkan lagi. Seperti, lahan-lahan tersebut misalnya ditanami sereh, jahe, kunyit/tanaman rempah-rempah lainnya.
Tanaman itu nanti bisa dijadikan minuman/makanan rempah-rempah. Tentu dengan pertanian sistem organik.
Pasti hal ini nanti akan memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama mancanegera. Sebab mereka suka dengan makanan dan minuman yang asli Indonesia dan menyehakan badan tentunya.
Kalau misal ada makanan dan minuman seperti ini, pasti saya juga memesannya.
Sangat pas sekali, menikmati matahari terbit Puthuk Setumbu dengan ditemani minuman tradisional asli Indonesia sebagai penghangat tubuh dan pematuk inspirasi.
Semoga saran ini diterima dan dapat diwujudkan. Terima kasih.
Tiket masuk Puthuk Setumbu
Rp 15.000,- wisatawan domestik Rp 30.000,- wisatawan mancanegara Tiket parkir mobil: Rp 5.000,-
Hehe iya mbak, kalau begitu mbak wajib ke Borobudurnya secara langsung, biar mantap dan lebih lengkap 🙂
sedih waktu ke sini lagi mendung, jadi gak dapet golden sunrisenya
Punthuk setumbu, salah satu destinasi wisata terbaik magelang nih 😀
Hihi di coba lagi mbak… mbak ke sini kemarin sama siapa? Memang kalau ke alam harus bersabar mbak dan siap menerima semua kejutan
Hihi ya begitulah mas harus di coba
Seumur2 baru 4x kesini…
wah saya kalah 1. saya cuma 3 kali mas ke Candi Borobudurnya. kalau ke Puthuk Setumbu cuma 1 kali ini
Puthuk sy blm pernah mas..
berarti mas harus ke sini mas, lokasinya romantis loo. saya kemarin ke sini memotret beberapa pasangan, seperti contoh foto saya di tulisan ini mas 🙂
Aku malah belum pernah ke Borobudurnya langsung, hihii
cuma baru liat dari punthuk setumbu aja, tapi memang ajaib yaaa, keren pisanlah!
Wah boleh juga nih rekomendasinya
kayaknya beneran menarik mengejar matahari terbit di Punthuk Setumbu, auranya pasti beda melihat mentari muncul dari lembah diantara dua gunung yang bersinergi dengan kehadiran candi terbesar di dunia seperti itu ya
Nah ntu dia masa harus nunggu punya kamera kece dulu baru kesana hehehe
Kalau kemarin kamera saya yang 5 MP gak bisa menangkap momen matahari terbitnya bu. Saya foto2 ini pakai kamera DSLR yang dipinjami. Tapi kemarin saya melihat beberapa wisatawan foto pakai kamera HP. Sepertinya kualitas kamera mereka lebih bagus mungkin 10 MP ke atas bu
Memang menarik bu dan sangat seru. Usahakan kalau ke sini bawa kamera yang ok bu. Biar puas mengabadikan momen yang ada. Saya kemarin di dipinjami sama temen hehe
Mari ke sini mbak 🙂
Punthuk Setumbu sekarang benar-benar sudah berbenah ya, Kak. Seneng liatnya .. 🙂
Btw, orang Magelang juga kah, Kak Sandi?
Salam kenal yaaa .. 😀
Hihi iya mbak tambah keren, sayangnya ada beberapa sisi yang belum terkelola. Seperti saran saya di akhir paragraf.
Mbak pernah ke sini juga?
Bukan mbak, saya orang Malang ?
Salam kenal balik mbak
Owalah…. hihi, selain ke sini. Kemana lagi mbak? Pernah rafting di Magelang?
Wahh.. gak suka air??? Saya jadi mikir, jadi mbak gak minum dan mandi dong? Waduhhh
Punthuk setumbu, salah satu destinasi wisata terbaik magelang ya?
sayang kemaren aku cuma ke candinya aja.
bisa dibilang begitu. karena dari sini bisa melihat candi plus matahari terbit
haha… apa cuma saya di sini yang belum pernah berkunjung ke candi borobudur…
Baca artikel mas ini, jadi makin penasaran aja ama si borobudur…
yuk2 mampir ke sini mas, jangan sampai gak mampir lo