Sandi Iswahyudi Seorang Pedagang/Penjual yang Gak Jujur!?

Sandi Iswahyudi

penjual yang gak jujur sandi iswahyudi

Terhitung saya mulai fokus mengaplikasikan ilmu digital marketing sejak 2018 setelah menikah. Saya mulai berdagang/menjual ragam produk. Mulai dari Alquran, buku Islam, buku bisnis, tasbih digital, jam tangan, sampai herbal.

Semua ini saya lakukan, karena saya belum tahu mana produk yang bagus dan cocok untuk saya.

Dan saya saat itu, juga belum tahu, mana teknik pemasaran yang cocok dan berhasil.

Seiring berjalannya waktu, ternyata teknik digital marketing-nya berhasil. Ditandai dengan banyaknya kontak baik via telepon atau whatsapp masuk ke nomor saya 085.755.711.079. Alhamdulillah.

Tapi dalam proses closing-in pembeli tak semulus yang dikira. Ada kerikil-kerikil tajam yang menghadang, namun itulah seni dalam dagang.

Ada yang menerima langsung produk kita, ada juga yang menolak.

Jadi dari proses ini, makin syukur dan yakin, kalau kita manusia itu hanya berusaha saja sebaik mungkin. Urusan hati, orang tersebut membeli produk kita, hanya Allah yang menentukannya. Urusan rezeki Allah sudah atur.

Terus apakah Sandi Iswahyudi penjual yang jujur?

Dalam proses perjalanan, komunikasi dengan ragam pembeli dari Pulau Sumatera sampai Sulawesi.

Ada beberapa orang yang ragu transaksi dengan saya. Mereka mempertanyakan apakah saya jujur atau enggak? Apakah saya akan menipu atau enggak?

Tahu juga, alasan mereka menanyakan seperti itu, karena ada beberapa kasus pedagang penipu yang membawa uang konsumen.

Dan saya pun jelaskan di chat whatsapp dan ditulisan ini. Bahwa saya jujur, saya enggak main-main dalam berdagang. Apalagi ketika nama saya, “Sandi Iswahyudi” diketik di google, maka akan muncul website, sosmed sampai gambar saya.

BACA JUGA: Bulan ini Penjualan Terbesar dan Pelajaran yang Saya Dapatkan

Hem… jika saya memainkan kepercayaan seseorang, tentulah hanya dalam hitungan detik saya akan hancur. Astagfirullah…

Tapi alhamdulillah hingga detik ini saya terus memegang kepercayaan dan kejujuran. Bagi saya itu hal penting dan mahal harganya. Tak sebanding dengan beberapa uang yang saya dapat.

Selain itu, hal paling mendasar, saya tak ingin memberikan uang  haram kepada keluarga. Hem… akibatnya berat dunia akhirat.

BACA JUGA: Ini Testimoni Pembeli Setelah Beli Produk di Saya

Pernah balikan uang pembeli 100%?

Ya, saya pernah balikan uang pembeli 100%.

Jadi ceritanya begini, pembeli saya memesan jam tangan original couple merek Alexandre Christie. Dikirim ke daerah Puncak Bogor, tempatnya bekerja.

Kemudian sebenarnya barang sudah sampai dan diterima oleh satpam. Ternyata satpam tersebut tidak langsung memberikan ke yang punya paket.

Beberapa hari barang belum sampai ke pembeli. Padahal melihat dari tracking resi, barang sudah sampai.

Kemudian saya telusuri di pos satpam, dan benar, barang ada yang sudah ambil dan paraf.  Dan dari situ, tidak terdeteksi siapa yang mengambilnya.

Dan… saya pun mengganti penuh barang pembeli dalam bentuk uang. Hem… uang yang tak sedikit.

Kalau menurutmu, apakah saya harus mengganti 100%? Padahal sebenarnya bukan saya yang salah, benerkan?

Tapi ya sudah, saat itu saya pasrah dan yakin Allah ganti dengan yang lebih baik lagi.

Alhamdulillah, ternyata beberapa bulan setelah itu, Allah ganti dengan yang lebih baik.

Teman saya yang sebelumnya pesan jam tangan. Dia pesan lagi ke saya berupa Alquran hafalan dan Alquran terjemahan dalam jumlah banyak. Omset lebih dari satu juta.

Dan dia sampai hari ini, sudah repeat order sebanyak dua kali. Alhamdulillah.

Allah balas berkali-kali lipat.

Sampai sini, apakah kamu dapatkan pelajaran?

Hikmah dari perjalanan ini

Berdagang adalah aktivitas yang dilakukan oleh Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat. Maka menjalankannya insyaa Allah juga bernilai ibadah.

Sebab kita berdagang, untuk melancarkan bisnis produsen, dan kita membantu pembeli untuk menemukan produk yang diinginkan.

Ippho Santosa menyampaikan dalam bukunya, jika berdagang memiliki sembilan pintu rezeki. Oleh karena itu, sayang jika kesempatan ini dibuang begitu saja.

Jika ada penolakan menghampiri, jangan gentar untuk bangkit dan melakukan promosi lagi! Ketika pembeli akhirnya beli, jangan pula sombong! Ingatlah bahwa yang membolak-balikkan hati adalah Allah. Rezeki Dia yang atur. Kita hanya usaha menyampaikan ke pembeli.

Dengan prinsip semacam ini, kita akan menikmati proses berdagang dan konsisten di jalan yang telah diambil.

Terakhir, buatmu yang membaca tulisan ini, mulailah berdagang sekarang juga! Jangan tunda! Yakinlah bahwa dengan berdagang ada sembilan pintu rezeki yang terbuka. Teruslah bergerak, belajar meningkatkan keterampilan jualan, dan berdoa padaNya.

Insyaa Allah lewat jalan ini, Allah akan bukakan banyak kenikmatan pada kita.

Semoga manfaat ?

Share ke yang lain, jika tulisan ini bermanfaat buatmu!

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir
Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?