Menikmati Pagi Bagi Kondisi Sekarang – Hai, tiap pagi, cobalah untuk keluar sejenak dan menikmati sajian nikmat dari Sang Pencipta. Buka mata lebar-lebar, lapangkan hati, dan gunakan seluruh tubuh untuk menghayatinya.
***
Tiap pagi, alhamdulillah masih Allah izinkan untuk melihat alam. Langit yang cerah, kadang juga mendung. Bila cerah, kedua mata ini bisa menikmati jajaran gunung, tapi kala mendung, hanya putih saja yang terlihat. Pepohonan dan tetumbuhan hidup dengan bahagia.
Kita banyak dapatkan oksigen dari mereka. Tubuh dan pikiran jadi sehat, lewat perantara memandanginya.
Ucapan syukur pun keluar, “Alhamdulillah hingga hari ini masih bisa menikmati pagi.” Maka bila mungkin selama ini kita belum keluar kalimat indah itu, paksakan. Ia adalah bentuk penghambaan kita kepada Sang Kuasa atas segala sesuatu.
Apa saja yang kau lihat?
Jangan hanya berhenti melihat langit! Pandangi sekeliling dan amati. Maka engkau akan temukan burung yang terbang ke sana kemari, ayam berkokok, dan hewan lain yang begitu bersemangat memulai hari.
Tak terlihat dalam diri mereka rasa ragu, takut kelaparan. Lantaran mereka yakin pada Allah, yang menciptakannya.
BACA JUGA: Buku Mindset Carol S. Dweck, PH.D: Membuat Anda Sukses dengan Memahami Kekuatan Pola Pikir
Dalam kondisi apa pun mereka tetap menjalani hari sebagaimana biasanya. Menjemput rezeki yang telah disediakan oleh Rabb semesta alam.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. Adz Dzariyat: 58).
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya” (QS. Huud: 6)
Hem… jika mencermati dan memperhatikan sekitar. Sadar bahwa hewan-hewan itu sepenuhnya pasrah padaNya. Mereka juga tetap berzikir pada Rabbnya.
Sebagaimana dalam tulisan di Rumaysho menjelaskan bahwa burung, tetumbuhan dan benda mati lainnya semua berzikir pada Allah.
“Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) ibadah dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nuur: 41)
Bagaimana menurutmu ketika mengetahui hal ini? Apakah ada sesuatu dipikiran dan hati yang berubah?
Gunanya bagi kondisi sekarang?
Terus apa sih manfaatnya mengetahui hal ini dengan kondisi sekarang? Kondisi yang kata pengamat tak mudah untuk dilewati.
Banyak bisnis yang menurun, karyawan di rumahkan, dsb. Walau begitu masih banyak yang dikondisi krisis seperti ini, melesat.
Sebagaimana kata Pak Tung Desem Waringin, krisis itu menciptakan dua mata sisi, yakni bahaya dan peluang. Jika kita peka dan bisa memanfaatkan dengan baik, maka akan cepat melesat jauh ke depan.
SELENGKAPNYA BACA: Cara Meroket Saat Indonesia Krisis Ekonomi ala Tung Desem Waringin
Ketika kita tahu, bahwa ternyata seluruh rezeki yang ada di langit dan bumi, Allah yang cukupi. Bahkan takaran rezeki kita itu akan sampai ke kita 100% sebelum ajal menjemput.
Kemudian hewan-hewan dalam kondisi apa pun, mereka tetap saja yakin padaNya, dan melakukan tugasnya dengan baik.
Kita sadar, seharusnya kita juga seperti itu.
Tetap berpikir positif dalam melihat segala sesuatu, berprasangka baik pada Allah, serta bergerak untuk menjalani aktivitas yang telah Allah perintahkan. Ya beribadah, bekerja dengan tekad kuat, setelah itu tawakal padaNya.
Dampaknya, kita akan bisa melihat beragam peluang yang tersaji di kala krisis. Terus tetap bertenaga untuk menjemput rezekinya, dan yakin padaNya, bahwa mungkin kondisi seperti ini, Allah ingin kita naik kelas.
Alhamdulillah, itulah yang saya rasakan.
Selanjutnya ketika saya perhatikan orang-orang sukses yang dia bertebaran di sosmed, mereka pun juga begitu. Tetap positif, berprasangka baik, bahkan bergerak untuk berbagi kebermanfaat ke yang lain. Masyaa Allah.
Oleh karena itu saya mengajak, sahabat semua, yuk terus berpikir positif, berprasangka baik padaNya, dan bergerak dengan tekat kuat! Pasti banyak sekali hikmah dalam kondisi seperti ini.
Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, itu janji Rabb semesta alam. Kamu yakin kan?
Bismillah. Mari bergerak bersama.
Salam.