Sumber Sira Malang: Tempat untuk Snorkeling Biaya Murah, Pemandangan Mantap, Tapi Mengalami Permasalahan Serius — Malang tak akan kehilangan pesonanya. Daya tariknya begitu besar, membuat siapa saja akan tertarik, penasaran, dan akhirnya jatuh cinta.
Ada kuliner yang beragam, udara segar, keramahan warganya, hingga wisatanya yang lengkap. Mulai dari pantai, sumber mata air, pegunungan, sampai ke wisata buatan.
Gambaran tentang Sumber Sira
Sumber (mata air) Sira, berada di Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Ia berupa mata air yang berada di sekitar persawahan warga.
BACA JUGA: Coban Supit Urang Malang: Jangan Kesini! Hanya Untuk Pemberani
Airnya bersih, jernih, segar, banyak ikan-ikan yang hidup, dan memiliki tumbuhan air sejenis ganggang berwarna hijau di salah satu sudutnya. Itulah yang membuat Sumber Sira dikenal pada beberapa bulan belakangan oleh para pecinta wisata alam.
Sumber Sira lokasi untuk snorkeling dengan biaya murah, dan pengalaman yang memesona. Air bersih, jernih, segar, dengan pemandangan yang indah.
Saya sebenarnya sudah tahu lama tentang wisata ini dari teman yang rumahnya di Kabupaten Malang. Namun baru Rabu (14 September 2016) ke sini bersama Faqih. Untuk sampai ke sini, kami menggunakan sepeda motor.
BACA JUGA: Taman Rekreasi Selecta Kota Batu, Si Tua yang Tak Menua
Kalau saya amati, misal Anda ke sini menggunakan mobil masih bisa. Tapi untuk angkutan kota tidak melewati daerah sini.
Kemarin sekitar pukul 2 siang, sampai sini. Saya melihat masih banyak penjual: bakso, makanan dan minuman, serta peralatan renang lainnya.
Tiket masuknya hanya Rp 3.000,-, sedangkan parkir sepeda motor Rp 2.000,-. Harga cukup murah untuk wisata alam semacam ini. Alhasil kemarin ada sekitar 20 lebih pengunjung.
Tapi yang renang tidak sampai segitu. Mungkin karena bukan hari libur, jadi tidak ramai. Saya sendiri tidak renang, karena sudah berenang di wisata sebelumnya yaitu Sumber Maron.
Sehingga di tempat ini, saya hanya menikmati pemandangan sambil mengabadikannya.
“Ayo mas renang. Rugi lo sudah ke sini gak renang. Airnya lebih segar daripada di Sumber Maron,” kata Faqih pada saya.
Kalau saya amati, air dari sumber ini, digunakan warga untuk mengairi sawah/ladang-ladang mereka. Volume airnya besar, di sekitar areal Sumber Sira juga masih banyak terdapat pohon rindang dan tumbuh-tumbuhan.
Fasilitas yang tersedia
Kemarin pas ke sini, saya melihat sudah ada tempat untuk shalat, tempat sampah, dan kamar mandi untuk ganti baju.
BACA JUGA: Sumber Pitu Pujon: Permata yang Tersembunyi
Hal ini menunjukkan pemerintah desa dan daerah mulai serius mengelola Sumber Sira. Sebab jika saya baca di merdeka.com tentang liputan mereka di Sumber Sira pada 4 Mei 2016 fasilitas kamar mandi masih belum ada.
Tapi, kasihan Sumber Sira
Salah satu permasalahan terbesar dari wisata alam, yaitu tentang kebersihan dan keberlanjutan dari wisata itu sendiri.
Beberapa kali saya ke wisata alam yang ada di Kota Batu/Malang, permasalahan yang umum dijumpai tentang kebersihan. Walaupun di wisata itu sudah ada petugasnya, tapi tetap saja kotor.
Saya melihatnya mungkin karena petugas kebersihannya tidak seketat di wisata yang dikelola serius oleh swasta misalnya. Tapi, poin pentingnya bukan di situ. Menurut saya, poin pentingnya ada pada kesadaran pengunjung yang datang ke sini.
Saya perhatikan kemarin, masih banyak sampah-sampah berserakan setelah pengunjung mengonsumsi makanan/minuman. Padahal di situ sudah tersedia sampah.
BACA JUGA: Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Kota Batu: Harga Rp 3.000 Rasa Walikota
Menurut saya ini termasuk permasalahan serius. Kita tahu bersama, satu sampah kecil akan menjadikan satu sampah besar. Jika hal kecil semacam ini dibiarkan, akan menjadikan hal besar terjadi.
Saya sendiri selalu mengantongi sampah di tas. Baru kalau sudah ada tempat sampah, saya buang.
Harapan saya, semoga Sumber Sira dari waktu ke waktu semakin bersih dan terjaga. Supaya air dan manfaat lainnya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Sayang sekali bukan, jika wisata alam sekeren ini, harus rusak, karena ulah sebagian orang?
Murah banget tiket masuknyaaa.. :3
Yah Mas, kalau soal sampah mah jangan jauh-jauh ke Malang. Di Kota Tua atau Monas saja, giliran sudah ramai sedikit, pasti beranak sampahnya banyak banget. Kesadaran memang jadi barang langka banget di masyarakat kita kalau soal buang sampah, jujur saja. Saking capeknya melihat banyak banget orang yang buang sampah, saya sampai bingung mesti dengan cara apa lagi menanamkan kesadaran di kita semua. Disediakan petugas kebersihan bukannya terima kasih, malah makin banyak buang sampah. Diberikan tempat sampah setiap dua langkah, eh masih buang sampah sembarangan.
Yah, yang bisa kita lakukan cuma memastikan diri sendiri tidak buang sampah sembarangan. Kalau soal orang lain, susah.
ya iya hehe, murah meriah euy
hehe, iya mas. enaknya memang diri sendiri, nanti pelan-pelan kita tularkan ke keluarga. Kalau dari pemerintah tidak serius menangani sampah, sepertinya sulit untuk bebas dari sampah 🙁
memang sayang banget kalau tempat wisata bagus, namun harus dirusak karena banyaknya sampah. harus ada kesadaran dari pengunjung sih buat ngejaga keindahan tempat wisata. duh, jadi pengen jalan2 ke Malang nih abis baca ini…
yuk ke Malang lagi gan