Kreator dan Sampah. Untukmu yang Sedang Galau untuk Berkarya — “Semua karya pertama adalah sampah.” Kalimat pelecut ini saya dengar saat menoton rekaman di youtube tentang self branding yang disampaikan oleh Iqbal Hariadi, Director of Crowdfunding Kitabisa.com. Saya juga pernah membaca di buku tentang kreatif.
Ya saya sepakat akan hal itu. Itulah salah satu hal yang membuat saya berani berkarya sebagai seorang blogger, vlogger, dan video animator hingga sekarang. Saya tak terlalu mempedulikan apa kata orang. Saya fokus pada proses menghasilkan karya.
Kritikan, cacian orang, hingga pikiran negatif dalam diri, sebenarnya itu adalah penghambat yang membuat kita maju. Jika kita tidak mampu menanganinya, maka dipastikan kita tak akan menghasilkan satu karya pun.
Maka, ingatlah kalimat di atas, semua karya pertama itu adalah sampah. Siapa pun itu, tanpa terkecuali.
Saya, blogger-blogger yang tergabung di Komunitas Blus (Blogger ASUS) hingga sekelas Bill Gates pun, semua berawal dari karya sampah. Kami terus mencoba (dibaca: berkarya), mencoba, mencoba, mencoba, dan mencoba hingga akhirnya sukses. Pembeda kesuksesan di antara kami, adalah kerja keras, fokus, dan tentu saja doa.
Kemudian salah satu komponen yang menurut saya penting untuk dimiliki seorang kreator adalah passion dan nilai. Passion yang membuat seseorang tetap akan berkarya walau tidak dibayar dan membuang banyak waktu/tenaga.
Sedangkan nilai, yang membuat seseorang menikmati tiap prosesnya. Membuat seseorang menghasilkan karya dengan hati dan harapan. Dampaknya, mereka yang sebagai penikmati karya, akan ikut merasakan makna mendalam dari sebuah karya.
Kamu pernah merasakan bukan? Karya yang dihasilkan dengan hati, kita akan mudah merasakannya juga.
Seperti halnya ASUS dalam menghasilkan notebook berkelas. Mereka hasilkan karya dengan hati. Hasilnya? Luar biasa. Di 2016 saja, #ASUS menerima #4385 penghargaan dari seluruh dunia. Maka tak heran, jika ASUS menjadi pilihan notebook no. 1 di Indonesia. Salah satu notebook yang menyita perhatian adalah
ASUS VivoBook S S510. Laptop ini beratnya cuma 1,7 kg & tipis hanya 1,79 cm. Notebook 15 inci berukuran 14 inci. Dilengkapi dengan finggerprint, prosesor core i5, RAM 4 GB, baterai bisa tahan hingga 8 jam & fast charging. Serta garansi global selama 2 tahun, senilai Rp 900.000.
memang sih karya pertama itu sampah
tapi kalo melihatnya lagi, kita akan kangen 🙂
begitulah, hehe.. akan rindu dan bikin rindu
sepakat, tulisan2 awal dulu itu ngeri banget bacanya
but this is the most valuable history
Meskipun sampah, kalau kita melihat ke belakang, kita akan tersenyum sendiri karena sudah bisa berjalan sejauh ini.
Cobalah kalau nggak percaya. Menikmati proses itu jauh lebih nikmat
Saya setuju banget Mas, bahwa passion membuat seseorang tetap akan berkarya walau tidak dibayar dan membuang banyak waktu/tenaga. Karena passion juga saya terus menulis, meskipun belum banyak yang kenal dengan saya.
Salam kenal Mas, saya blogger asal Aceh.
hehe walau ngeri, dari situ kita menemukan banyak hal, hingga bisa sampai sekarang
sip, menikmati proses, dan memahami makna di tiap langkahnya.
Salam kenal mbak. Wouw blogger Aceh, saya di Aceh juga ada teman, nama blognya Bairuindra.com beliau udah keliling sampai mancanegara lewat blog lo mbak. Mungkin mbak kenal
emang mas karya pertama banyak komen dari temen temen ,… kurang inilah itulah ,… tapi dari sana mas kita belajar untuk lebih sempurna …
salam kenal mas ” Gus bolang ” Blogger Bondowoso
Semoga sukses dengan “berkarya” nya…
Sukses butuh proses. Nangkring di halaman pertama Google pun juga butuh proses, hehe
Tulisan yang menginspirasi mas.. Memang passion dan konsistensi diperlukan untuk menghasilkan karya. Dan berkarya memang harus dilakukan oleh semua orang.
Saya salah satu penggemar asus. Dari laptop sampe Hp juga merek ASUS. Memang Asus sudah terpercaya sih
Aamiin, sukses juga buat masnya dalam berkarya
sepakat mas. salam nangkring di halaman pertama google hehe
sepakat mas Taufik. Semoga kita tetap konsisten di jalan ini sebagai seorang kreator
iya moga semakin konsisten untuk berinovasi
sepakat mas. terpenting fokus pada karya dan menikmatinya.
Salam kenal kembali mas
karya pertama ku isinya curhatan galau, sampah bangetlah. kadang pingin qhapus dari blog, tp ga jadi buat kenangan =)
Jiaah Sandi…aku lagi asyik2 baca, tulisanmu abis. Pendek nian haha..
Btw, suka banget sama ini:
“Kritikan, cacian orang, hingga pikiran negatif dalam diri, sebenarnya itu adalah penghambat yang membuat kita maju. Jika kita tidak mampu menanganinya, maka dipastikan kita tak akan menghasilkan satu karya pun.”
Sukses buat Asus. Sukses juga buat Sandi.
hehe iya mbak, yang ini versi dikit. insya Allah akan ada versi yang lebih panjang mbak hehe.
jangan dihapus mbak, itu adalah kenangan mbak, dan di sana ada banyak pelajaran yang sayang untuk dihapus
Pengin banyak belajar lewat blog ini.
yuk mas sama2 belajar