Ketika mulai buka whats app, dan membaca pesan dari teman-teman seperjuangan memori teringat akan Latganda (Latihan Berganda) SSG 35 Daarut Tauhiid di hutan Cijanggel.
Akhirnya kubaca bismillah, dan mengajak seluruh tubuh untuk sejenak mengabadikannya lewat tulisan tentang satu sisi menarik di pelatihan selama empat hari itu (Kamis-Ahad, 19-22/4), yakni energi yang tersampaikan.
BACA JUGA:Â Seri #9: Hikmah ke-6 dan ke-7 SSG 35 DT Tahap Bangun Diri
Ya, ini memang nyata saya rasakan. Energi itu memang tersampaikan. Sebagaimana matahari menyinari bumi, dan seluruh makhluk merasakan kehadirannya.
Tanah yang dingin, butiran air turun dari langit secara bersama-sama, serta hawa sejuk yang menyelimuti kami.
Belum lagi air dari sumber di pagi hari yang dingin seperti es, menyapa kami dengan tak ragu mendekap erat. Alhamdulillah…
Kaget sih, tapi tak membuat kami melayang jauh. Dzikir dari pelatih dan para santri menguatkan seluruh bagian tubuh. Memang ada gerakan reflek yakni menggigil. Itu biasa sebagai bagian dari respon tubuh.
Tapi yang utama adalah saya merasakan energi yang dibagian kepada teman-teman lainnya. Tentang pantang mengeluh, bersyukur, yakin dengan Allah, selalu melihat sesuatu dengan hikmah, dll.
Kemarin juga momen dobrak diri, dari kebiasaan yang saya belum pernah lakukan. Saya bisa melewati perjalanan jauh dengan beban, dan berkawan dingin. Biasanya cuma jalan beberapa kilometer saja, sedangkan kemarin lebih dari itu.
BACA JUGA:Â Untuk yang Pertama Kali Masuk Zona Karya: Teruslah Berkarya, Jangan Berhenti!
Dan hari ini saya bisa menulis dan masih sehat. Bukan tanda saya hebat dan kuat, melainkan energi yang disampaikan oleh teman-teman dan para pelatih itu sampai ke saya. Lebih dari itu, Allah memberikan kekuatannya pada saya.
Semakin sadarlah, jikalau diri ini tak mau membuka diri menerima energi dari Allah, tentulah hari ini tak bisa menulis lagi.
Sebab diri sadar, tak ada apa-apanya jika tak bersandar padaNya. Tak ada apa-apanya diri ini jika tak menjaga persaudaraan dan kolaborasi atas nama Allah.
Kamu percaya? Jika tidak cobalah ke hutan/ikutlah SSG 36. Kamu akan buktikan sendiri perkataan ini, insyaa Allah.
Terima kasih buat teman-teman seperjuangan hingga para pelatih, atas energi yang telah diberikan. Dititik ini, saya sadar, akan nikmat dan pentingnya memilih lingkungan yang frekuensi positif padaNya.
Setelah ini tidak ada lain, selain menjaga karunia ini dengan sekuat tenaga.
Sepakat?
Itu saja, cerita singkat Latganda SSG 35, insyaa Allah masih ada tulisan-tulisan lain dari Latganda ini! Nantikan ya! ?
Masya Allah…..latganda memang tak ada dua..