Saya Berjenggot, Saya Muslim, tapi Saya Bukan Teroris

Sandi Iswahyudi

muslim berjenggotBismillah,

Saya merasakan tiga fase dalam berjenggot: tak menyukai, belajar dan ditentang, yakin dan teroris.

Jenggot? Maaf, bagi saudara yang lelaki muslim, berjenggotkah saudara? Adakah pertentangan yang terjadi pada saudara ketika berjenggot?

Bagaimana perasaan saudara ketika beraktivitas dengan posisi diri berjenggot? Pernahkah saudara dibilang teroris ketika berjenggot?

***

Sebelum lebih jauh membacanya. Tulisan ini hadir insyaa Allah tujuannya, bukan untuk menyalahkan siapa pun. Bukan untuk menggurui siapa pun.

Hanya ingin membuat pernyataan, bahwa, “Saya berjenggot, saya muslim, tapi saya bukan teroris.” Serta ingin berbagi saja.

Semoga niatan saya tetap lurus, dan bermanfaat buat semuanya, khususnya bagi saudara yang mungkin belum ada niatan/belum yakin berjenggot. Aamiin

***

Tentang diri

Tentang mereka

Tentang kami

Tentang jenggot yang membersamai wajah

Tentang kisah yang sepertinya sulit untuk dilupakan

***

Penggundulan jenggot

Dahulu saya sempat berpikir agak risih bahkan tak suka berlama-lama dengannya.

Cukur, tak berselang lama tumbuh, cukur lagi, tumbuh lagi, cukur lagi.

Sampai pada kondisi dagu itu hanya tersisa bulu-bulu kecil. Saat itu hati senang melihat dagu yang tak lagi berjenggot.

Hem…

Apalagi saat teman-teman kampus saya, juga jarang yang merawat jenggot.

Padahal alhamdulillah, saya termasuk salah satu orang yang Allah karuniai, dengan jenggot yang mudah tumbuh. Alhamdulillah.

Namun maaf, astagfirullah, saat itu karunia itu saya buang, bahkan pada kondisi saya tidak menyukainya. Astagfirullah.

Semoga Allah mengampuni saya dengan tingkah laku waktu itu.

Pada masa ini saya masih kuliah. Masih menganggap bahwa berjenggot bukanlah sesuatu yang keren dan fitrah lelaki.

Padahalkan, jenggot itu salah satu pembeda antara lelaki dan perempuan.

Dan setiap segala sesuatu yang Allah ciptakan pasti tidak ada yang sia-sia.

BACA JUGA: Saya Temukan Makna Sharing & Traveling di Rona Nusantara ke-7

Sebagaimana dalam QS. Ali ‘Imran ayat 190-191 Allah berfirman:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”

Artinya penciptaan jenggot pada lelaki juga tidak sia-sia bukan?

Masyaa Allah…

Sapaan dari orang tua yang meneguhkan

Diri ini tak mampu menyadari pergerakan hawa dingin, hingga ia membuat kedua tangan dan seluruh tubuh menggigil.

Semacam itulah jika saya menggambarkan datangnya hidayah pada diri. Diri tak tahu pasti kapan hidayah itu datang. Tapi jika saya rasakan, saat semester tua, hehe, saat pergulatan dengan skripsi yang tak kunjung selesai.

Allah membukakan hati ini, untuk memulai mendengarkan ceramah agama dari beberapa ustad via youtube.

Alhasil saya mendengarkan beberapa ceramah. Mulai dari sejarah Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, sholat dan wudhu yang sesuai sunnah, dll.

Salah satunya, saya suka mendengarkan kisah tentang Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang disampaikan oleh Ust. Khalid Basalamah ceramah beliau saya ulang-ulangi, alhamdulillah banyak pelajaran yang saya dapatkan.

Salah satunya, tentang bagaimana para sahabat langsung “Kami dengar dan kami taat” mengikuti apa yang Rasulullah lakukan dan jauhi.

Sahabat saja yang dekat dengan Rasulullah, memiliki kedudukan yang tinggi langsung dengar dan taat.

La saya? Bukan sahabat juga ilmu dikit banget, masak gak mau dengar dan taat? Masak masih mikir, untuk patuh pada Rasulullah?

Akhirnya melalui proses panjang, alhamdulillah Allah mudahkan saya untuk mulai mengenal Islam kembali dan mendalaminya.

Salah satu yang saya lakukan mulai merawat jenggot.

BACA JUGA: Khusus Kamu yang Mau Praktik! Berikut Cara Agar Kamu Bahagia Setiap Harinya

Dampaknya jelas, saat itu orang tua menyarankan saya untuk memotong jenggot saya. Padahal jenggot saya saat itu terhitung pendek.

Orang tua beberapa kali menegur saya untuk memotong jenggot. Orang tua pernah bilang, kalau saya berjenggot, kelihatan tua dan menakutkan. Tapi saya tetap pada pendirian saya.

Saya menyampaikan kepada mereka dengan santai, alasan kenapa saya tidak memotongnya. Kemudian saat diperjalanan ke kampus, saya berdoa pada Allah, meminta pertolongannya agar saya tetap berjenggot.

Alhamdulillah Allah mudahkan, dengan orang tua tak lagi menanyakan jenggot saya ?.

Terus hal lain yang membuat saya akhirnya teguh, saya juga menonton ceramah tentang jenggot di youtube.

Berikut beberapa link-nya. Boleh banget ditonton sampai habis, semoga hidayah selalu tercurah pada kaum muslimin.

Selain itu saya juga mendengarkan dari RDI Nur Jagalan FM, sang ustad bicara, jika semua punya pangsa pasar sendiri. Es teh di pinggir jalan dengan yang ada di pusat perbelanjaan, harganya sudah beda.

Artinya, saya memilih berjenggot atau gak, itu punya pangsa pasarnya sendiri-sendiri.

Iyakan? Jadi gak usah takut, kalau misal berjenggot, nanti akan jauh dari jodoh.

Tenang, Allah sudah menyiapkan jodoh kita, sesuai dengan kualitas diri ko. Sebagaimana dalam Alquran Allah menjelaskan orang yang baik dengan yang baik, sebaliknya yang buruk dengan yang buruk.

Saya berjenggot, muslim, tapi bukan teroris

Dari kuliah hingga sekarang sudah bekerja, Alhamdulillah jenggot masih menempel di dagu ?.

Baru pada bulan ini, sesuatu yang tak saya sangka terjadi. Bahwa orang terdekat ada yang bilang jika saya teroris sebab berjenggot.

Saya ingat saat itu kami berdiskusi di ruang tamu rumah, pada malam hari. Hanya ada saya dan beliau.

Alhamdulillah, Allah gerakkan hati beliau, sehingga mau jujur pada diri ini mengutarakan hal yang sebelumnya saya tak sangka-sangka.

Ternyata penyebaran fitnah tentang berjenggot itu teroris sudah sampai ke keluarga saya.

Alhamdulillah, beliau tidak menelan hal ini mentah-mentah. Beliau tak percaya, terus menyampaikan langsung pada saya.

Saya pun kemudian mengatakan jika hal itu tidaklah benar. Sebab saya melakukannya ingin mengikuti sunnah Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam. Selain itu fitnah-fitnah semacam ini tersebar di zaman fitnah. Alhasil kita harus berhati-hati, dan semakin berpegang pada Alquran dan as-Sunnah.

Alhamdulillah beliau bisa menerimanya. Sekarang saya sama beliau baik-baik saja alhamdulillah.

Kesimpulannya

Bagi saya jenggot itu merupakan identitas seorang muslim. Terlepas saudara setuju atau gak. Fakta membuktikan semua nabi dan rasul Allah berjenggot, para sahabat pun demikian.

Maka alangkah baiknya bagi kita para lelaki, yang Allah karuniai mudahnya diri memiliki jenggot, untuk merawat dan menjaga! Tumbuhkanlah pada wajahmu dengan senang, doa, dan niatan untuk mengikuti sunnah Rasulullah.

BACA JUGA: Buku Muhammad Karya Martin Lings: Membuatku Tersadar Tuk Pelajari Lebih Lanjut Tentang Nabi Muhammad SAW

Insyaa Allah, kebaikan-kebaikan akan kita dapatkan. Apabila ada lingkungan yang mencibir/mengharapkan jenggot saudara agar dipotong, jangan ikuti!

Perkataan yang pernah saya alami ketika berjenggot: kelihatan tua, menakutkan, dan teroris.

Lawan semua itu, yakinkan diri bahwa apa yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat itu berasal dari Allah. Maka jika Allah yang perintahkan, pasti baik dan membawa banyak hikmah.

Selain itu, berjenggot juga cara membentengi diri. Sebab ketika misal, naudzubillah min dzalik, diri akan berbuat buruk, maka akan ingat bahwa diri berjenggot. Alhasil akan diurungkan.

Semakin hari, fakta-fakta akhir zaman telah banyak bermunculan. Maka sudah sewajarnya, kita fokus mempersiapakan berbagai hal untuk selamat dari ragam fitnah akhir zaman.

Jangan mudah diadu domba oleh musuh-musuh Islam! Rapatkan barisan, saling mendoakan, dan mari berbuat yang terbaik untuk agama ini.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat ampunan dan kasih sayang Allah. Aamiin

Hikmah yang bisa diambil

Pertama, selalu ada ujian

Ujian, adalah cara untuk menaikkan derajat kita di mata Allah. Barangkali amalan selama ini belum cukup, maka Allah memberi hamba-hambaNya ujian.

Kuncinya jangan mengeluh tetap bersabar dan berprasangka baik pada Allah.

Kedua, menunjukkan posisi

Hikmah ini saya dapat saat mendengarkan ceramah Ust. Adi Hidayat, Lc, MA. Beliau menyampaikan yang intinya, ketika diri diejek, dihina/difitnah orang lain, janganlah marah!

Sebab Allah sedang menunjukkan posisi kita di mana. Begitupun sebaliknya.

Ketiga pegang dengan sungguh-sungguh

Semua yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah pasti yang terbaik buat para umat manusia.

Jika diri belum bisa merasakannya, berarti ada yang salah pada diri. Mungkin dosa yang banyak, membuat ilmu tak bisa masuk.

Sebab ilmu itu cahaya, sedangkan maksiat adalah kegelapan.

Maka ketika diri, sudah melakukan satu amalan yang sesuai dengan sunnah Rasulullah, maka peganglah dengan sungguh-sungguh!

Jangan sia-siakan, istiqomahlah, hingga akhir hayat! Semoga amalan ini membuat kita masuk ke dalam surgaNya. Aamiin.

Keempat usaha dan doa

Hal yang tak boleh lepas dari kita sebagai muslim adalah doa dan usaha. Dua hal yang harus dilakukan.

Kelima pentingnya komunitas

Rasulullah bersabda pada umatnya untuk memilih/membentuk komunitas yang positif. Komunitas yang selalu mengajak dan menasehati pada kebaikan.

Oleh karenanya mari kita mencari/membentuk komunitas yang positif.

Terakhir, semoga hadirnya tulisan ini memberi manfaat bagi saya dan semua pembaca. Maaf jika masih banyak ditemukan kesalahan di tulisan ini.

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir

7 pemikiran pada “Saya Berjenggot, Saya Muslim, tapi Saya Bukan Teroris”

  1. Kata Mas Joe Pandu Dryad Taslim, di jenggotmu lah berkah itu muncul makanya selalu dapat hadiah di acara-acara kemarin hahaha.

  2. Saya pengen banget punya jenggot sampe pake minyak kemiri
    Tp blum jg ada, sekali prnah tumbuh namun sdkit jlek
    Jd saya pangkas

    Sbnerny stigma terhada jenggot terroris sdh sering banget
    Padahal agama lain sperti hindu bahkan lihat bangsa yahudi penuh dgn jenggot tak ada yg bilang terroris
    Zaman fitnah skrgn memang mwngerikan
    Sekrang tggal kembali ke diri kita, tetap yakin dan berdiri d jalan Allah
    InsyaAllah Allah selalu menjaga kita aamiin, semoga ttp istiqamah mas

  3. Dari membaca artikel ini saya jd yakun utk mwmelihara jenggot, beberapa kali jenggot saya tumbuh dan saya cukur habis. Deal, saya ikut pelihara jenggot…

Komentar ditutup.

Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?