Hikmah Tragedi Hilangnya HP di Keramaian dan Ajakan Seorang Wanita

Sandi Iswahyudi

blogger sandi iswahyudiAbadikan biar pelajaran yang tersaji abadi, sayang jika ditelan dan diserahkan pada masa.

Hari itu, Ahad (5/8) sepertinya menjadi pengalaman pertama HP saya—Zenfone 4 Max Pro—hilang dicopet.

Tragedinya cepat dan saya tak sadari, waktu terjadi siang hari dengan hiruk-pikuk warga di tempat umum.

Kronologinya saya turun di Stasiun Bogor setelah dari Bekasi, memesan gojek menuju Toko Buku Islam Al-Amin yang lokasinya di samping Terminal Baranangsiang.

Saat saya ke sana untuk mencari Alquran Cardoba, ternyata stok lagi habis ☹.

Saya keluar toko, dan mengetikkan kata kunci “Gramedia.” Dapatlah yang terdekat letaknya di Botani Square.

HP saya taruh ditas, dan saya jalan menuju ke lokasi melalui jembatan penyeberangan.

Saat itu di jembatan kondisinya lagi ramai. Tak ada kecurigaan/pikiran apa-apa. Saya tetap jalan.

Saat mulai masuk mall, kondisi juga lagi ramai, maklum sore hari. Lokasi Gramedia di Botani lantai bawah.

Di Gramedia saya langsung menuju ke tumpukan Alquran. Barulah saya sadar, ternyata tas saya sudah dalam kondisi terbuka.

Tangan saya masukkan, dan HP dengan dua kartu indosat dan 3 hilang. Innalillahi wa innailaihi rojiun (Kita ini milik Allah, dan kepadaNya kita kembali).

Entah hilangnya saat di mana. Tapi kemungkinan besar, mereka tidak sendiri, karena jika sendiri tidak mungkin. Sebab saya berjalan dikeramaian.

Hem…

Hal yang saya lakukan

Hal yang saya lakukan menerima kondisi yang ada, karena setiap kejadian pasti ada hikmah yang besar.

Terus bersyukur dengan mengucap alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Kenapa? Ya minimal agar dapat pahala, ketenangan hati, dan balasan yang baik dariNya.

Soalnya walaupun saya enggak menerima, HP juga tak kembali. Hati juga malah lebih dongkol, jadinya enggak dapat apa-apa.

Beda kalau saya bersyukur, Allah kasih saya kedamaian, hikmah/pelajaran, dan ganti yang lebih baik, insyaa Allah.

Selanjutnya pada Senin (6/8) saya ke galeri Indosat yang berada di Padjadjaran untuk mengurusi nomor Indosat saya 085-755-711-079.

Nomor itu legenda, sudah lama, cantik, dan beredar di mana-mana. Sayang pikir sayang kalau harus ganti nomor baru. Apalagi di nomor itu masih ada paketan satu bulan hehe.

Sayang banget, iya enggak?

Terakhir, terus berprasangka baik pada Allah. Bahwa tiap kejadian pasti ada hikmah yang besar.

Ketika seorang hamba berprasangka baik pada RabbNya, Dia juga demikian ke kita.

Bukankah Allah sesuai prasangka hambaNya?

Kejutan malam yang hem….

Hem… sorenya saya kecopetan, malamnya setelah salat magrib saya meluncur ke Pasar Ciawi menggunakan gojek. Baru saat di daerah pasar saya akan naik angkot arah Cisarua.

Qadarullah saat saya jongkok sambil menanti angkot lewat, tiba-tiba ada seorang wanita mendekat dengan paras yang sudah berdandan, dia berkata, “Bang lagi tunggu siapa?”

Saya melihatnya dan langsung menjawab, “Nunggu angkot.”

Dia langsung menimpali, “Enggak mampir dulu?”

Saya langsung jawab, “Enggak.” Sambil menjauh darinya.

Pikiran saya saat itu mengarah ke hal yang enggak-enggak. Seperti PSK, dll. Astagfirullah

Bagaimana enggak berpikir ke arah sana, dia tanya ke orang yang baru dikenal dengan pertanyaan seperti itu.

Kalau kamu di posisi ane apa akan berpikir ke arah sana?

Tapi semoga prasangka saya salah. Jika memang benar, semoga dia mendapatkan hidayah dari Allah. Aamiin.

Ternyata…

Setelah sampai mesh di tempat kerja, saya cerita ke teman tentang pengalaman malam hari yang baru dialami.

Kata dia yang sudah lama di Bogor, di daerah situ banyak yang seperti itu.

Hem…

Alhamdulillah Allah masih selamatkan saya.

Hikmahnya…

Pelajaran yang saya dapatkan, tak ada kata sesal dalam tiap kehidupan, harus selalu bersyukur.

Lantaran dibalik satu masalah, Allah telah siapkan banyak sekali kebahagiaan. Sehingga tak ada alasan lagi untuk mengeluh, iya enggak?

Contoh, ketika HP saya hilang. Alhamdulillah Allah masih menjaga kedua mata, telinga, tangan, kaki dan yang lebih penting nikmat iman serta Islam. Alhamdulillah.

Bayangkan betapa tidak ada maknanya hidup, jika iman dan Islam sudah dicopet (hilang). Astagfirullah…

Terakhir buatmu berhati-hatilah dengan barang bawaanmu, terutama iman dan Islam. Ini yang harus selalu kita jaga hingga ajal menjemput. Siap?

Semoga Allah selalu kumpulkan kita dengan orang-orang baik dan dimatikan dalam keadaan di lingkungan yang baik. Aamiin

Baca juga:

Sandi Iswahyudi

Senang menulis sisi positif kehidupan dan berbagi catatan digital marketing. Memiliki usaha salah satunya jual Alquran grosir
Open chat
Halo

Ada yang bisa dibantu?