Tak menyangka akan bisa seperti ini…
Pagi ini kembali memutar video sepanjang 58 detik yang dibuat oleh tim media Kafilah Kelompok (KK) 1 Gegerkalong, Bandung.
Tak hanya satu kali, namun berkali-kali. Tujuannya untuk mengajak diri kembali ke masa baksos 6-8 April 2018.
Setelah mendengarnya, tangan dan seluruh tubuh tergerak untuk mengabadikan lewat tulisan. Alhamdulillah.
***
Aku kembali menghirup nafas, untuk fokus tentang apa yang akan ditulis, bismillah
Mudah untuk menulis, namun poin pentingnya apakah pembaca mampu menangkap perasaan yang ingin penulis sampaikan?
Mudah juga untuk memotret, membuat video hingga menjadi pengisi suara. Tapi pertanyaan berikutnya, apakah publik mampu menangkap nilai yang ingin disampaikan?
BACA JUGA:Â Akhirnya Fokus Personal Brand. Lebih Baik Satu, daripada Banyak Gak Dapat Apa-apa
Dari semua itu, pertanyaan mendasarnya, apakah masing-masing dari individu siapkah untuk berkolaborasi? Siap untuk tanggalkan ego, mendinginkan diri sejenak, dan saling mengisi satu sama lain, sehingga akan dihasilkan karya yang indah?
Apakah mampu dan bisa?
Tak mudah melakukan kolaborasi.
Tapi, jika visi misi sama dan satu frekuensi, ternyata tak jadi soal. Awalnya memang sih, terjadi pergulatan batin, namun saya ingat, ini adalah khidmat.
Harus saling menurunkan ego, mendinginkan kepala, dan siap menerima kekurangan orang lain, serta memberikan yang terbaik atas apa yang dimiliki.
Jika ini dilakukan, maka karya indah akan merasuk pada setiap penikmat.
Sepakat? Jika tak percaya, sebaiknya praktikkan deh ?
Pembuktian karya
Jika sendiri, kesempurnaan tak akan bisa ditempuh. Tapi jika bersama, kekurangan-kekurangan itu akan tertutupi dan akan hasilkan karya yang indah serta bermakna.
Video berdurasi 58 detik bertema, ‘Khidmat itu mudah’ adalah bukti jika satu frekuensi dan sevisi, maka karya indah akan terwujud.
BACA JUGA:Â 18 Blogger dari Berbagai Kalangan, Berbagi Manfaat, Tips-Trik Ngeblog Pada Mahasiswa Baru FPP UMM
Kami mengerjakan sejak Jumat. Tapi baru melakukan pengarahan ke tim Sabtu pagi sebelum acara dimulai.
Alhamdulillah, Sabtu pukul 02.30-an, video bisa diselesaikan. Kami menembus malam, dan melawan kantuk, karena ingin memberikan yang terbaik buat kafilah, serta buat SSG 35.
Taburan hikmah Â
Sesungguhnya ada banyak hikmah yang bisa dipetik. Hanya saja, ini yang baru bisa ditangkap.
Walau kemarin, alhamdulillah saya dapatkan kesempatan untuk berbicara. Namun sesungguhnya masih belum mampu mengungkapkan semua rasa yang ada dalam hati.
Insyaa Allah lewat tulisan ini semua rasa itu bisa tersampaikan.
Pertama rencana Allah
Sungguh indah rencana yang Allah berikan. Kadang kita bisa menangkap saat itu juga, tapi lebih banyak mengerti setelah beberapa waktu terlampaui.
Iyakan?
Seperti rencana Allah pada saya. Awalnya di tim media KK 1, saya diamanahi oleh Kang Ali jadi ketua divisinya. Baru beberapa hari buka percakapan di grup, saya mengundurkan diri.
Alasannya, qadarullah dikerjaan ada projek baru pembuatan film pendek, yang ternyata waktu pengerjaannya dari pagi sampai malam hari.
Saat itu, setelah saya tawarkan ke grup media gak ada yang respon. Saya tunggu beberapa saat. Terus saya coba lakukan lobi. Alhamdulillah ada jalan keluar. Singkatnya Kang Ramdhani jadi ketua divisinya.
Ternyata beliau masyaa Allah, memang kompeten dibidang media. Punya pengalaman dalam membuat video iklan yang menguras pikiran.
Terbukti saat di lapangan, beliau mampu memberikan arahan-masukan kepada kami.
Sungguh indah, rencana Allah.
Poin pentingnya, jangan biarkan orang diam dalam sebuah tim. Kadang ia butuh tempat/panggung, berikan itu. Dia pun akan tunjukkan pesonanya.
Kedua pentingnya untuk satu frekuensi
Satu frekuensi itulah pelajaran yang saya dapat dari pengusaha-ustad. Setelah saya telusuri memang benar.
Dan saya alhamdulillah sudah merasakannya juga. Di SSG 35 Daarut Tauhiid, saya juga merasakan manfaat satu frekuensi dan pentingnya untuk memperkuat.
Saya bisa bertemu dengan orang-orang keren di SSG 35. Berkenalan dan belajar dari mereka semua.
BACA JUGA:Â Seri #4: Trik Rahasia untuk SSG 35 Agar Menikmati Tiap Pekannya. Berani Praktik?
Hingga menjadi bagian dari tim media. Bekerja sama dengan kang Dany, Kang Purnama, kang Erdhy, Kang Sahri, Kang Samsiar, serta tim media akhwat.
Mereka semua punya keterampilan masing-masing. Terus ketika dikolaborasikan, alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan tim lain, hingga lahirnya video kemarin.
Walau memang masih jauh dari kata sempurna.
Ketiga berani kolaborasi
Era sekarang dan esok, kita harus berani kolaborasi. Berani untuk menurunkan ego, mendinginkan kepala, menerima kekurangan orang lain, dan melakukan yang terbaik.
Semua orang ingin didengar, dan punya panggung. Tapi kita harus sadar, gak semuanya bisa difasilitasi. Hal ini dipengaruhi dari siapa pemimpinnya, kebutuhan, dan faktor-faktor lainnya.
Kempat bisa buat karya yang ngangenin
Ternyata jika kolaborasi kita bisa lo buat karya yang nganenin.
Salah satu contohnya video yang tim media buat. Beberapa orang yang menontonnya, ada yang mengulangi lebih dari 1x.
Ada juga yang minta dikirimin video.
Doakan semoga videonya bisa segera dipublikasikan ya ?
Kelima energi itu tersampaikan
Dalam teknisnya tim media yang meramu dalam pembuatan videonya. Namun yang memberikan energi, inspirasi, dan lainnya adalah kalian semua: KK 1 dan SSG 35 DT.
Energi yang keluar dari masing-masing pribadi itu bisa saya rasakan. Bagaimana ketika tim konsumsi memberikan makanan terbaik buat kami. Bagaimana tim acara, keamanan, niaga, logistik, humas, hingga inti memberikan yang terbaik ditiap tugasnya.
Gerak langkahnya, menyalurkan energi.
Jadi saya bisa katakan, sejatinya yang membuat video ini adalah kita semua.
Terima kasih semuanya, kalian keren.
Keenam buat dengan hati
Walau saya gak tanya ke masing-masing orang membuat dengan hati atau gak. Tapi saya bisa merasakan kalau mereka gak sekadar buat.
Karena memang, apa yang dibuat dari hati, akan tersampaikan ke hati.
Pertanyannya sekarang, apakah teman-teman SSG 35 merasakan apa yang kami buat?
Jika iya, berarti insyaa Allah, kami benar membuatnya dengan hati.
Poinnya, untuk membuat sesuatu jika dari hati, kita akan dapatkan semacam rasa puas dan lega. Iyakan? Alhamdulillah.
Jika tidak, hanya rasa capek, letih, dan lainnya yang akan dirasakan.
Ketuju pengingat singkat
Salah satu tujuan dari video ini, adalah sebagai pengingat singkat bagi semuanya, khususnya KK 1.
Bahwa kita pernah kolaborasi, merasakan senang dan sakit bersama, hingga berkhidmat di masyarakat.
Jika esok misal ada salah satu dari kita sedang terpuruk, insyaa Allah dengan video ini, akan kembali bangkit dan teringat tentang kegiatan baksos di Gegerkalong, Bandung.
Kedelapan tiada prestasi tanpa disiplin
Kemarin alhamdulillah saya diberikan kesempatan oleh Allah membuktian pelajaran yang ada di DT, yaitu, tiada prestasi tanpa disiplin.
Saya melihat banyak rekan-rekan di KK 1 yang ingin memberikan karya terbaiknya.
Salah satunya yang saya terlibat di dalamnya adalah tim media. Yaitu Kang Ramdhani yang edit video. Beliau mengerjakan edit video sejak isyak-pukul 02.30 sampai video jadi.
Padahal hari sebelumnya, beliau tidurnya juga malam. Sedangkan saat di lapangan full untuk meliput dan belum ada kesempatan untuk tidur.
Namun beliau fokus dan melawan rasa kantuk, hingga alhamdulillah Ahad, pukul 02.30 video durasi 58 detik selesai.
Pelajaran yang saya dapatkan, jika kita sudah passion pada sesuatu. Walau sudah larut malam pun, tak akan terasa. Letih dan lapar itu tergantikan.
Apalagi jika passion yang ada semua untuk Allah. Wow, energi yang luar biasa untuk terus disiplin, kerja keras, dan berkarya di jalan Allah.
Sebab kerja keras tidak akan bohongi hasil, tiada prestasi tanpa disiplin, dan barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia.
Sungguh pelajaran yang indah.
Kesimpulan
Seperti yang guru kita sampaikan, Aa Gym, bahwa tidak ada yang sia-sia, semua pasti memiliki hikmah.
Bisa ikut di SSG 35, bisa bertahan di dalamnya hingga sekarang, bertemu-belajar dengan teman-teman baru, hingga ditantang untuk kolaborasi untuk kebaikan.
Adalah hal yang pasti ada rencana agung dari Allah.
Maka sayang jika kita sia-siakan begitu saja.
Sebab karunia yang Allah beri ke kita, termasuk bagian dari kasih sayangNya pada kita.
Sepakat?
Oleh karena itu pengingat buat semuanya, khususnya penulis sendiri, jangan sia-siakan ketika kita jadi bagian dari keluarga besar SSG DT!
Insyaa Allah jika diwisuda esok, jangan sampai untuk tidak sinergi-kolaborasi untuk kebaikan. Untuk tetap menjaga lingkungan yang positif.
Untuk tetap dekat dengan ulama.
Karena akan sangat sayang sekali, jika apa yang sudah kita investasikan sejak pekan 1-12, sia-sia begitu saja.
Siap?
Mari bulatkan tekad dalam diri untuk berani kolaborasi-sinergi dengan santri SSG lainnya. Tujuannya satu, tetap berada di jalanNya hingga maut menjemput, dengan cara berdakwah.
Setuju?
Terima kasih buat rekan-rekan yang telah membaca tulisan ini hingga selesai. Maaf apabila ada salah-salah kata, sengaja atau tidak, kepada tim media, tim kafilah kelompok 1, dan secara umum SSG 35 Daarut Tauhiid.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan abadi. Aamiin.
Seru .
Menyatukan lebih dari 10 isi kepala dalam satu grup yang sama sekali belum dikenal satu sama lain dengan berbagai macam karakter, keinginan, pendapat, berbagai macam pengalaman, dan hanya di fasilitasi komunikasi yang cukup terbatas dan singkat, inti tujuannya sama ingin sama-sama berkhidmat memberikan yang terbaik, namun untuk bisa bekerja sama dalam mencapai tujuannya itu yang lumayan cukup jadi tantangan tersendiri, disini kami mulai mengamalkan apa yang di ajarkan oleh pelatih untuk bisa mengendalikan diri satu sama lain, menurunkan ego yang bergejolak di hati, mencoba menjadi pendengar dan penyimak yang baik bagi mereka yang berpendapat, menerima dan saling melengkapi setiap kekurangan tim, tidak saling mengandalkan tapi sama-sama semaksimal mungkin memberikan yang terbaik, saling mengingatkan dan mau menerima saat di ingatkan, sampai dimana kami berhasil mencapai tujuan, keributan yang pernah ada berubah menjadi keakraban yang lebih Asyik, dan pada akhirnya kami menjadi Tim yang In syaa Allah akan lebih SIAP untuk berkhidmat bersama lagi dengan baik dan lebih baik lagi.
alhamdulillah, terima kasih sudah berbagi cerita di sini Indah